3. Menolak

148 5 0
                                    

Kau memberikan ku kenyamanan, namun rasanya berbeda. Aku yakin aku mencintai mu. Tapi untuk sesaat aku ragu akan rasa itu.

-Arsila-
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

AUTHOR POV

"Angga aku bisa jelasin ko...hiks.. jangan diemin aku kaya gini..hiks..hiks.." Selama istirahat pertama, Arsila tidak mau pergi meninggalkan Angga yang masih diam seribu bahasa karena kejadian tadi pagi.

"Ngapain nangis sih?!" Ucap Angga pada Arsila. Dia tidak tega melihat gadis tercintanya menangis karenanya.

"Kamu masih marah ya sama aku?" Rengek Arsila.

"Tadinya iya, tapi sekarang engga. Udah jangan nangis." Ucap Angga sambil mengelap air mata di pipi Arsila.

Pipi Arsila merona mendapat perlakuan tersebut. Angga tersenyum melihat rona merah di pipi Arsila. Arsila langsung menundukkan wajahnya dalam-dalam.

"Kamu, gausah megang-megang. Ini di tempat umum. Maluuu?!"
Ucap Arsila sambil mengelus pipinya.

"Kenapa malu? Orang kamu pacar aku kok. Kamu yang harusnya malu. Kamu yang dari tadi nempel-nempel ke aku sambil nangis-nangis gitu kok!" Jelas Angga sambil tertawa.

Arsila sangat malu mendengar ucapan itu. "Ishhhh sebel sama anggaaaaaa!!!!" Ucapnya lalu bergegas pergi meninggalkan kantin.

Angga langsung berdiri, menarik tangan Arsila. Dan membawa Arsila ke dalam pelukannya. Arsila kaget. Badannya menegang. Dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia gugup!

"Aku percaya sama kamu. Kamu gak akan ninggalin aku. Aku sayang kamu." Ucap Angga sambil mengelus lembut jilbab Arsila.

Arsila mendorong Angga, lalu membelalakan matanya.

"Angga! Ini sekolah dan kita belum muhrim!" Tukas Arsila kesal. Huh! Andai Angga tahu, jantung Arsila hampir copot rasanya.

"Besok aku halalin kamu." Ucap Angga Spontan.

Arsila hanya melongo mendengar ucapan tersebut. Membuat Arsila membayangkan menikah dengan Angga.

"Udah sana masuk kelas! Udah bel masuk. Nanti pulang aku anterin. I love u." Ucap Angga lalu bergegas pergi meninggalkan Arsila yang masih asik dengan halusinasinya.

___________________________________

ARSILA POV

"Kenapa malu? Orang kamu pacar aku kok. Kamu yang harusnya malu. Kamu yang dari tadi nempel-nempel ke aku sambil nangis-nangis gitu kok!"  Kata Angga menjawab ucapan gue.

Gue malu banget ish. Gue sebel sama Angga. Dia abis bikin gue terbang malah bikin gue jatoh lagi.

"Ishhhh sebel sama anggaaaaaa!!!!" Rengek gue ke Angga terus berdiri mau meninggalkan Angga.

Belom sempet gue ngelangkah, tiba-tiba Angga narik tangan gue. Dan dia bawa ke ke dalam pelukannya.

Deg!

Gue bingung. Gue harus gimana? Ini dosa! Dan ini sekolahan!!!
Tapi kenapa? Gue malah hanyut di dalam pelukan Angga. Untuk beberapa saat gue terdiam tanpa membalas pelukkan Angga. Gue degdegan, bukan karena senang tapi karena takut kepergok sama guru atau murid lain. Untung kantin udah sepi. Hufft

"Aku percaya sama kamu. Kamu gak akan ninggalin aku. Aku sayang kamu."  Ucap Angga sambil ngelus kerudung gue. Kenapa gue malah ga nyaman ya? Gue ngerasa ini bukan pelukan tulus kasih sayang.

Mas Polisi dan ArsilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang