3.Seseorang

104 7 0
                                    

Tak ada angin tak ada hujan entah mengapa Anya merasa ada yang dilupakannya sebelum pergi ke sekolah tadi, tapi mungkin hanya perasaannya saja.

Setelah duduk manis dibangku nya Anya menundukan kepalanya dan menutup matanya untuk meringankan sisa-sisa kantuknya ini

sambil menunngu keempat sahabatnya datang dari pada dia melakukan hal-hal yang tidak waras lebih baik dia diam dan terlelap saja.

"ANYA!!!! MASYAALLAH NGIMPI APE LO TADI MALEM KOK UDAH DATENG SEPAGI INI!! BIASANYA NGEBO"
Ucap salah satu sahabatnya yang tak lain dan tak bukan adalah Tisya.

Anya mendongakkan kepalanya dan menatap Tisya malas lalu kembali lagi terlelap tak menghiraukan kehadiran Tisya disana.

Tisya langsung meletakkan tasnya di bangku tepat didepan Anya dan menatap Anya lekat sambil ingin membuka mulut, sebelum Tisya membuka mulutnya Anya lebih dulu menyelanya.

"Udah gih ngomong aja gausah ragu"

Mata Tisya terbelalak kaget bisa-bisanya Anya mengetahui jika dia ingin membicarakan sesuatu dengannya.

Tisya nyengir kuda

"Lo tau Fredlyan cowok yang lo suka itu kan?? Katanya dia juga suka sama loo!!!!"
Ucap Tisya sambil menghentakkan kedua kalinya padahal yang seharusnya senang adalah Anya bukan Tisya entah kenapa jalan pikiran Tisya ini.

"Ohh... bagus deh"
Ucap Anya lalu lanjut menenggelamkan mukanya ditangannya.

"Lo kok nggak bahagia sih?"

"Gue udah nggak ada perasaan sih sama dia, lo tau juga kan gue orangnya bosenan kalau dia peka dari dulu juga bangga gue meskipun bukan jadi pacarnya, kenapa dia baru peka sekarang"
Ucap Anya panjang lebar.

Tisya memelototkan matanya dan bingung kenapa jalan pikiran Anya ini, membuat orang bingung saja.

"Katanya dulu lo nggak mau nyerah sampe dia peka"
Ucap Tisya lagi

"Sabar terus juga perlu tenaga dan pikiran
.. Udah lah mau ikut gue ke kantin gak?? Gue laper nih"
Ucap Anya lagii

Tisya mengangguk pasrah
Daripada dia dikelas sendirian

Saat mau keluar pergi ke kantin Tisya dan Anya menghentikan langkahnya karena 3 orang sahabatnya yang lain baru datang serta berbarengan juga datangnya.

"Mau kemana lo berdua?"
Ucap salah seorang sahabatnya yang bernama Syakira.

"Mau ke kantin laper gue, lo semua pada mau ikut nggak?"

"Yaudah deh sekalian kita mau beli sandwich juga buat sarapan"
Timbal sahabatnya yang lain.

Setelah meletakkan tas mereka dibangku masing-masing mereka berjalan beriringan sambil sesekali mengoceh ria.

"Lo tau nggak cowok yang kemaren katanya suka sama gue, eh ternyata dia cuma bullshit anjir ternyata dia udah punya cewek duluan"
Ucap Febby sambil menampakan muka memelasnya.

"Yaudah dong lebih baik nggak sama lo, orang dia juga burik kan terus anak urakan lagi jadi apa lo pacaran sama dia nanti?"
Ucap Nadhira

"Eh betul juga ya"
Febby meringis kuda

"Yaudah duduk dibangku ini aja gue, sama Syakira yang pesenin lo semua mau apa?"

"SANDWICH!!"
Ucap mereka bertiga serempak

Anya menunjukkan jempolnya

Setelah selesai memesan akhirnya makanan yang Ditunggu-tunggu pun tiba.

Mereka semua sedang asyik menggibah ria tak terkecuali Anya sesekali dia berusaha terseyum dan menyahuti ucapan-ucapan sahabatnya itu.

Tanpa sadar ada sosok mata yang memandang Anya kagum, tapi Anya sama sekali tidak menghiraukan keberadaan nya sosok itu tersenyum miris.

Seharusnya dia peka sejak dulu tentang perasaannya terhadap Anya.

"Balik ke kelas yuk"
Ajak Syakira

Mereka berempat mengangguk mengerti dan langsung pergi meninggalkan kantin.

Sorot mata semua orang tak lepas dari mereka ya bagaimana mungkin mereka melewatkan kesempatan emas ini agar bisa melihat segerombolan gadis cantik itu lewat.

Aaaaa mungkin bosenin ya cerita nya maaf deh lain kali bakalan gk bosenin serius heheh.

ANYA ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang