Cure 4

62 11 2
                                    

Deg degan aku bikin part ini 😢
Tapi aku gak bisa main petak umpet dalam cerita
Makanya konfliknya gak akan terlalu berat, karena RL saja sudah berat 😭

Deg degan aku bikin part ini 😢Tapi aku gak bisa main petak umpet dalam ceritaMakanya konfliknya gak akan terlalu berat, karena RL saja sudah berat 😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baekhyun’s POV

Aku memasuki area parkir sebuah cafe yang alamatnya sudah dikirimkan manajerku kemarin sore. Malam ini cuaca sedikit dingin terlebih setelah hujan tadi pagi sampai menjelang siang. Teman-teman ku yang lain mengatakan baru sampai pintu masuk. Aku datang sendiri karena harus menyelesaikan latihan untuk promosi album solo ku.

Sampai di pintu masuk aku melihat teman-teman sedang menungguku. Kami berjalan beriringan memasuki area cafe. Aku sedikit terpaku begitu mendengar suara penyanyi dari dalam cafe itu. Suaranya seperti tidak asing dipendengaranku. Aku mengucek mataku barangkali aku salah melihat. Gadis yang memejamkan mata itu sedang duduk dipodium dan menyanyikan salah satu lagu favoritku.

Fokusku terganggu ketika salah satu pelayan cafe menunjukkan meja kami. Aku berlalu tanpa melihat lagi ke arah podium tempat gadis itu melantunkan lagu lain. Entah hanya perasaanku atau bukan, aku mendengar ada getaran dalam nada suaranya.

Kami berjalan menuju meja yang diarahkan pelayan itu. Mataku menangkap sosok wanita cantik yang sudah sangat aku rindukan hari ini, dia tersenyum ke arahku. Aku balas memberikan senyum hangatku, memberi isyarat jika aku baik-baik saja hari ini.

Kami memang harus selalu berpura-pura di hadapan publik. Hanya teman-teman dan beberapa orang dari pihak agensi yang masih mengetahui hubunganku dengannya. Aku mengirim pesan dari ponselku dan lagi, hanya dibalas senyuman. Aku masih terfokus padanya ketika ku dengar suara berat Chanyeol memenuhi pengeras suara.

‘Astaga anak itu selalu melakukan sesuatu secara tiba-tiba’ batinku. Mataku masih terbelalak melihat pemandangan di depan sana. Gadis itu mulai memejamkan mata kembali dan terhanyut dengan nyanyiannya. Aku hanya terdiam ditempat, bahkan ketika teman-teman membicarakannya. Aku masih betah dalam lamunan tentang gadis dihadapanku, Aeri. Dia terlihat jauh baik-baik saja dari yang aku bayangkan selama ini.

“Hyung kau hebat sekali.” Kai mengacungkan jempolnya ke arah Chanyeol. Dia hanya terkekeh kemudian menyikut lenganku. Karena kedatangannya mataku teralihkan dan ketika aku kembali menatap podium, gadis itu sudah menghilang.

“Chan bukankah kau dulu sangat dekat dengan Aeri? Kau tahu dia bekerja disini?”

Chanyeol mengedikkan bahu. “Sejak empat tahun lalu, aku baru melihatnya lagi hari ini.”

“Ku dengar keluarganya juga tidak tahu keberadaan Aeri. Bahkan ketika dia memutuskan berhenti menjadi trainee, adiknya yang datang menemui pihak agensi.”

“Hyung, kau seperti sangat tahu?” Sehun masih merasa heran dengan perkataan Suho.

“Sudah ku bilang aku mendengarnya dari beberapa staff. Ku rasa guru Lee yang mengetahui semuanya.”

CureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang