Destruction?

520 26 4
                                    

Flashback on.

Setiap tetes air hujan yang turun dari langit mungkin sangat menghancur kan untuk seorang gadis. Dihadiri oleh kilat yang kuat, seakan-akan gadis itu seperti diremehkan oleh dunia, tidak! Tetapi kenyataan.

Kenyataan yang semula manis, lalu dihadiri oleh kenyataan pahit. Ini semua seperti mimpi.
Mengapa takdir membawa nya kepada kenyataan yang selalu dia takutkan.

"Tidak! Jangan tinggalkan aku disini, hiks, hiks."

"Kau sangat pantas menjadi seorang jalang yang tidak tahu malu!"

"I-itu bukan salahku, hiks, hiks."

"Kau sangat pandai berakting rupanya, hahah!" Ucap seorang pria dengan tawa remeh nya.

"Apa maksudmu! Aku mencintaimu! Aku tidak mungkin menghianatimu!" Kini gadis itu mereda kan tangisan nya. Dia berbicara lantang di hadapan seorang pria, lebih tepat nya kekasih nya.

"Dengarkan aku Bae Joohyun! Aku sudah tidak lagi mencintaimu!"

"Jun-Junmyeon. Apa maksudmu?" Ucap gadis itu dengan suara lirih nya.

"Yak! Kau sangat membosan kan. Kau tidak seperti Jisoo yang selalu ada untuk ku!"

"Ji-Jisoo? Mengapa kau membawa nama sahabat ku Junmyeon?"

"Karena aku MENCINTAINYA! Karena dia selalu ada di sisi ku, tidak seperti mu! Kau hanya mementing kan urusanmu, dibanding kan dengan ku. Aku kekasih mu!"

"Tapi, Jun..." Perkataan gadis itu pun terpotong oleh ucapan kekasih nya.

"Aku ingin kita akhiri semua ini! Dan satu lagi jangan pernah kau muncul di hadapan ku!"

"A-apa? JUNMYEON!" Ucap gadis itu.

"Berani-berani nya kau berbicara lantang di depan ku! Dengar! Aku sudah tidak lagi mencintai mu Bae Joohyun!" Ucap pria tersebut dengan penuh kekesalan dan amarah nya. Tiba-tiba,

PLAK!

Ya, pria itu Junmyeon telah menampar mantan kekasih nya.
Junmyeon menampar Joohyun.
Tamparan itu berhasil mendarat di pipi mulus Joohyun.
Tangan lelaki yang selalu menggandeng nya dengan hangat, kini... Tidak!

"Junmyeon, k-kau." Tanpa di sadari air mata Joohyun kembali turun.

Lalu, lelaki itu, sebut saja si brengsek Junmyeon pergi meninggal kan Joohyun di taman yang sepi itu.

Rintikan hujan turun perlahan, membasahi rumput dedaunan. Semakin lama rintikan itu menjadi sangat deras. Dihadiri oleh kilat.

Air hujan itu menutupi air yang turun dari mata nya.
Kesedihan nya tertutupi oleh air yang turun dari langit.
Dia kini sangat membenci keadaan nya.
Hujan telah menipu semua orang.
Dia ingin semua orang mengetahui keadaan nya. Namun, hujan menutupi nya.

Flashback off.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Haiii! 👋


Aku gak janji bakalan update tiap hari.
Soalnya ini tuh cerita pertama aku.

Selamat membaca ya... Semoga kalian suka😊

Regret [SURENE]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang