2

264 20 0
                                    

Seoul, 19.00 KST.

Ting tong!
Ting tong!

Entah, sudah berapa kali bel apartemen nya berbunyi. Namun, sang pemilik masih tidak menyadari nya.
Sang pemilik sangat menikmati pemikiran nya, tentang hal buruk yang sangat ia takut kan. Hal yang baru beberapa jam lalu di alami nya.

Di depan pintu apartemen nomor 503.

"Aish! Mengapa dia tidak membuka kan pintu nya! Huh." Ucap seorang wanita yang sedang berdiri di depan pintu apartemen.

Mungkin sudah hampir 10 kali wanita itu melangkah kesamping kanan dan kiri hanya untuk mencari cara agar bisa masuk ke dalam apartemen nya.

"Aish! Pabo sekali kau!" Ucap wanita tersebut dengan menepuk dahi nya.

"Bodoh nya aku! Ini kan apartemen ku, mengapa aku tidak membuka nya sendiri." Ucap wanita itu sendiri, mungkin jika ada seseorang yang melihat nya, menganggap bahwa wanita itu sudah tidak waras. Karena sedari tadi terus mengoceh, lalu melangkah ke samping kanan dan kiri.

Lalu, wanita itu segera memasuk kan password apartemen nya.

Ya, sekarang wanita itu bisa masuk ke dalam apartemen nya.

"Joohyun-ah, kenapa kau tidak membuka kan ku pintu?" Ucap seorang wanita yang baru saja masuk ke dalam apartemen nya.

Namun, tidak ada jawaban dari orang ke 2. Ya, Joohyun tidak menjawab nya.
Lalu dimana Joohyun?

"Joohyun, kau dimana?" Wanita itu sudah memanggil Joohyun, tetapi tidak mendapat respon.

"Pasti dia sedang di kamar nya." Gumam wanita tersebut.

Lalu wanita tersebut berjalan menuju kamar Joohyun.

"Joohyun-ah, kau dimana?"
Ya, lagi-lagi tidak ada jawaban.

Dimana Joohyun?

Seketika mata wanita itu tertuju ke arah balkon. Seperti nya ada seorang wanita yang sedang melamun.

"Mungkin itu Joohyun."

Oh tidak! Mengapa dia melamun? Seperti nya dia ada masalah. Itu lah yang ada di pikiran wanita tersebut.

Lalu wanita itu berjalan menuju balkon.

"Joohyun-ah!" Ucap wanita tersebut dengan menepuk bahu Joohyun.

"Eoh, Unnie, maaf aku tidak membuka kan mu pintu." Ucap Joohyun merasa bersalah.

"Hmm... Tidak masalah. Ada apa dengan mu?"

"Ti-tidak. Unnie jangan mengkhawatir kan ku, aku baik-baik saja." Ucap Joohyun, dengan senyum paksa nya. Agar terlihat baik-baik saja di depan kakak nya.

"Tidak! Aku kakak mu, sudah menjadi tanggung jawab ku untuk menjaga mu. Kau adik ku Joohyun-ah." Ucap wanita tersebut.

"Unnie." Ucap Joohyun, lalu memeluk sang kakak.
Wanita itu pun membalas pelukan adik kesayangan nya.

"Kajja, kita masuk ke dalam. Angin malam tidak baik untuk kesehatan tubuh." Ucap wanita itu, lalu menggandeng tangan adik nya dan mengajak nya masuk ke dalam.

Mereka duduk di sofa, disebuah ruangan. Lebih tepat nya di ruang tamu.

"Cepat! Cerita kan apa masalah mu Hyun-ah!" Ucap kakak nya itu. Karena tidak sabar mendengar cerita masalah adik nya.

"Unnie, aku takut dia menghianati ku. Dia menghianati sahabat nya sendiri." Ucap Joohyun lirih.

"Maksudmu?" Tanya sang kakak, karena tidak mengerti apa yang di ucapkan adik nya.

"Di-dia Unnie, hiks, hiks." Tiba-tiba Joohyun menangis.

"Oh... Ayolah dia siapa? Sahabat siapa?"
Ucapan Joohyun begitu membuat kakak nya bingung dan, tunggu! Joohyun menangis.

"Hey! Jangan menangis Hyun-ah, Unnie tidak akan memarahi mu." Ucap sang kakak dengan khawatir.

"Dia Unnie, sa-sahabat ku. Hiks, hiks." Ucap Joohyun di sela-sela tangisan nya.

"Tunggu! Sahabat mu? Menghianati mu?" Tanya sang kakak.

Hanya mendapat kan anggukan kepala sebagai jawaban dari Joohyun.

"Aish! Joohyun-ah, sahabat mu banyak! Siapa yang kau maksud?"
Oh tidak, seperti nya kepala sang kakak sudah pening akibat jawaban dari adik nya.

"Ji-Jisoo." Ucap Joohyun pelan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Haiii!

Kepo ya gimana reaksi kakak nya.

Aku gak janji bakalan update tiap hari.
Soalnya ini tuh cerita pertama aku.

Selamat membaca ya... Semoga kalian suka😊

Regret [SURENE]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang