Chapter 1

15.7K 245 3
                                    

feronika menatap alaska yang mengendarai mobilnya. Lelaki yang membuat hidupnya berubah sembilan puluh derajat selama beberapa minggu ini.alaska sangat berbeda saat hanya berdua alaska sangat lembut padanya, saat didepan umum alaska sangat cuek padanya bahkan dia seolah olah tidak menganggap keberadaan feronika di sekitarnya.

"ada apa?"tannya alaska sambil menoleh ke arah Feronika yang duduk di sebelahnya.

"enggak kenapa- napa as"ucap feronika pada alaska sambil menghadap kedepan.

Setelah itu tidak ada pembicaraan diantara mereka sampai disekolah. Feronika dan alaska bersekolah ditempat yang sama dimana sekolahan yang sangat Elit di Australia, disana hanya orang - orang kaya dan anak dari pegawai negeri aja yang bisa sekolah disana karena biaya yang sangat mahal.
Feronika sangat beruntung bisa sekolah disini. ini karena ulah alaska yang memaksa dirinya untuk sekolah ditempat yang sama dengan dirinya.

"al...!" teriak jesika teman wanita alaska yang sangat dekat dengannya dan yang paling di benci oleh feronika karena perilakunya pada alaska, lihat aja saat ada dirinya dia dengan santainya memegang tangan alaska dengan manja dan yang membuat fero lebih marah lagi alaska membiarkan saja perbuatan jesika.

"al nanti pulang sekolah aku nebeng kamu ya."demgan suara manja .

" iya, jes" jawab alaska cuek.
Tuhkan bilang iya, kapan sih dia bilang enggak pada jesika teman wanitanya.

"ka aku duluan ke kelas ya" kataku ketus

"iya fer hati hati ya" sambil kecup kening gue
Setelah itu gue tinggal alaska dengan jesika yang masih saja gandengan tangannya.
Gue jalan sendirian di koridor sekolah sendirian
Menuju kelas unggulan ku, aku sih gak pintar pintar amat tapi aku selalu masuk peringkat sepuluh besar gak bodo bodo amat lah, sedangkan alaska jangan tanya dia itu selain terkenal akan ketampanannya dia juga terkenal akan kepintarannya, dia selalu masuk peringkat satu. Oh iya hampir lupa aku dan alaska satu kelas, itu juga permintaan dia pada papa nya yang meminta aku untuk dipindahin kekelas yang sama sama dia, jadi aku Cuman bisa jawab iya. Walaupun satu kelas tapi aku dan dia gak pernah barengan masuk kekelas alaska selalu nongkrong dulu sama gengnya walaupun udah punya pacar alaska tidak pernah berubah. Dan aku juga di kucilkan bahkan di pandang sinis sama orang - orang sekolah. Karena kalo ada laki laki yang dekat aku pasti akan dipukuli alaska sampai babak belur.

Sampainya aku dikelas aku disambut oleh kelas yang riuh tapi aku gak memperdulikan hal itu, Aku langsung menuju bangku paling pojok yang biasa aku duduki sama alaska. Mataku tak sengaja menangkap laki - laki berkacamata yang duduk didepan bangku ku, setelah duduk di bangkuku laki -laki itu menoleh dan menyapaku.

"hai.... nama aku alfian" sambul mengulurkan tangannya pada ku.

"hai aku feronika, bisa di panggil fero"sambil aku jabat tangannya

"aku kok gak pernah lihat kamu"

"oh itu, aku murid baru disini baru kemarin pindah kesini."

"heeem pantas aja gak pernah lihat"jawabku sambil senyum

"boleh gak aku minta nomer hp kamu supaya kita bisa jadi teman yang lebih dekat lagi?"

"bol.."

"braaaak! Enggak!"belom sempat aku selesai bicara alaska udah dateng dan mukul meja yang buat aku kaget dengan wajah dinginnya.

"mau apa lo mata empat mintain nomer cewek gue?"tanya al sambil pegang kerah baju alfian dengan wajah murkanya.

"as udah, jangan marah - marah dia Cuma minta nomer hp aku as" kata ku sambil mengelus pundaknya agar tenang

"Apa minta nomer hp kamu! itu apa namanya kalo gak macem - macem"

"As plisss, jangan kayak gitu malu as dilihat banyak orang" kataku sambil mau nangis

"enggak! Fer dia harus dapat pelajaran terlebih dahulu agar enggak deketin kamu lagi" sambil menyeret alfian kedepan kelas.

"Kakak maaf, aku gak tau kalo dia cewek kak"kata alfian takut - takut

"as pliss stop kalo kamu gak berhenti aku nangis sekarang juga hiks..hiks" sambil menutup mukaku dengan kedua tanganku.
Alaska langsung berhenti dan memelukku untuk menenangkanku.

"hei..hei sayang udah jangan nangis aku gak mukulin dia, tapi pliss jangan nagis sayang."

"as aku sama dia hiks.. Cuma kenalan aja as hiks.. dia gak tau kalo aku pacar kamu pliss jangan pukulin dia hiks.."

" iya sayang aku gak pukul dia lagi kok pokoknya kamu jangan nangis lagi ya aku gak suka kamu nangis ya" aku Cuma anggukin kepala aja

"dan elo mata empat jangan coba - coba deketin pacar gue lagi."

"Iya kak" sambil memegang pipinya yang ditonjok oleh alaska tadi.
As menyeretku kebangku kami dan teman -temannya membubarkan anak - anak yang tadi menonton keributan yang as buat.

"kamu di apain aja sama mata empat itu?"

"Enggak di apa - apain ka, Cuma kenalan sambil jabat tangan terus minta nomer hp aku"

" Cuma kamu bilang, mana tangan kamu yang di pegang dia tadi"

" mau apa sih as jangan macem - macem deh"

"udah deh fer mana tangan kamu" sambil natap aku tajam.

Aku mengulurkan tanganku kepadanya lalu tanganku ditarik kedepan bibirnya dan diciuminya berkali kali

"as udah malu as di liatin banyak orang" kataku sambil menunduk karena banyak yang melihat kami.

"enggak fer bentar lagi, biar jejak tangan dari laki laki itu hilang"
Dia terus lakukan itu sampai guru datang baru dia berhenti mencium tangan ku.tapi kegilaannya gak pernah berhenti selalu ada yang dia lakuakn selama di terangkan oleh guru. Dan mereka pura pura buta akan hal itu karena alaska adalah anak pemilik sekolah ini jadi ya gitu guru Cuma diam aja.







































Segini dulu ya, kan masih pemula jadi maaf kalo ada yang salah dan kurang menarik tolong di maklumi😁😁
See you soon😉

MY SPOILED BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang