chapter 9

1.4K 60 4
                                    

'ayo pada merapat'

Fero dudukan pantatnya pada taman rumah sakit Elit yang ia tempati saat ini, tempat ia dirawat beberapa hari ini benar benar luas tak sia – sia dikatakan rumah sakit Elit di kota.

" as kok gak duduk"

As tetap membuatku bingung harus berbuat apa karna dia hanya berdiri di sebelahku dan menatap tanah kosong, seolah olah lebih menarik di badingkan aku.

"as ayo duduk sini"

Namun bukannya duduk disebelahku dia malah bersimpuh tepat di depanku, hal itu membuat jantungku berdetak tak menentu dan lebih parahnya lagi kami jadi pusat perhatian banyak orang yang berlalu lalang"

"fer maaf ya untuk semua kesalahan aku, maaf atas semua sikap aku sama kamu aku Cuma takut musuh aku nyakitin kamu, fer kamu satu satunya orang yang aku sayangi di dunia ini kalo sampai terjadi sesuatu maka aku gak akan bisa maafin diri aku sendiri"

Ucapan as memberi hantaman kuat padaku tak pernah ku fikirkan bahwa seorang alaska bersimpuh didepanku, selama ini as selalu angkuh didepan banyak orang bahkan ia tak segan menghancurkan orang yang berani menantangnya. Kuraih wajah alaska dan kutatap mata yang mungkin sebentar lagi akan meneteskan sebutir air

"as lihat aku, as kamu tau kenapa aku sampai sekarang masih di sisimu? karna kamu adalah orang yang mau menerima semua kekuranganku bahkan Cuma kamu yang membuat aku berdiri tegap seperti seorang bangsawan, tapi as saat kamu dekat dengan wanita lain kamu sama saja membuat aku seperti seorang jalang di hadapan banyak orang dan saat itu juga kamu hancurin kepercayaanku"

"GAK FERO BUKAN JALANG!! maafin as, plis fer as janji setelah ini gak ada wanita lain lagi selain fero yang dekat dengan as janji" dia ulurkan jari kelingkingnya di hadapanku seperti anak kecil saja, tapi aku tak mau membuatnya kecewa kusambut jari kelingking itu dengan kelingkingku dan senyuman hangat yang aku tunjukan pada as

" udah ayo sini duduk"

Dengan muka gembira as duduk di sampingku dengan senyum yang terus terukir di wajahnya yang menambah ketampanannya, ya dari sananya emang udah ganteng apalagi bapaknya entahlah semua keluarga as memiliki rupa yang sangat menawan.

cup

fero mencium pipi as dengan cepat kilat.

"makasih as"

dengan muka yang seolah - olah tak terjadi apapun, fero mencoba tak memandang alaska yang saat ini tersenyum bahagia menatap bidadari yang duduk di sebelahnya plus mendapat ciuman dari bidadari yang selama ini menghuni seluruh tempat di hati.

"iya sayang  sama sama"

dengan lengan kanan yang ia taruh di pinggang fero, alaska mencoba mengikis jarak antara dirinya dan fero, tatapan penuh cinta terlihat menatap fero yang saat ini sangat malu,

" caca imut kalo malu gitu"

"ih siapa juga yang malu rel"

"ya kamu lah, liat aja pipi nya fero udah kayak tomat"

" ih rel jangan goda aku napa"

"aku kangen kamu fer senyum kamu maaf ya alaska selalu buat kamu sedih"

"Rel aku gak masalah kok, kamu dan alaska adalah harta berharga aku Rel tapi kalo kamu selingkuh dari aku maaf Rel aku gak bisa  untuk tetap di sisi kamu"

"kamu tau rel kenapa aku benci perselingkuhan, karna hal itulah yang membuat aku berada diposisi ini hal yang gak aku inginkan, karna orang ketiga papa ninggalin aku dan mama Rel setelah itu mama depresi dan memutuskan bunuh diri didepan mata kepala aku sendiri rel hikh...."

tangis fero pecah mengingat kenangan yang membuat dia depresi, dan keadaan itu di perparah dengan sang papa yang tak mau mengurusnya terpaksa fero harus tinggal di panti asuhan.

" rel ak....."

"as"

"lho kok udah ganti"

"gak suka kalo kalo aku"

"eng...enggak kok fero seneng mau as ataupun farel"

"lanjut tadi mau cerita apa?"

"lupa hehe...."

"dasar kalo sama farel aja blak blakkan kalo sama aku lupa"

dengan marah alaska memalingkan pandangannya dari fero kearah lain, bahkan kedua tangannya terlipat didepan dada, seperti anak yang merajuk minta es krim.

"fero jahat sama as baiknya cuma sama farel"

"iiih bayi basarnya fero marah ya"

"........"

"lho kok gak di jawab sih as"

"......."

"as jangan ngambek dong tambah jelek lo nanti"

"kata siapa nenek as aja bilang as ganteng saat as sedih"

"kan itu kata nenek kamu"

"terus napa kalo kata nenek"

"ya bedalah sama penilaian orang lain as"

"sama"

"beda as be akh.... as"

"kamu kenapa fer"

"perut aku sakit as akh..... sakit banget ka"

dengan sigap as memgendong tubuh fero yang menahan sakit di perutnya, sesampainya di kamar rawat alaska membaringkan tubuh fero di ranjang, betapa terkejutnya alaska saat salah satu tangannya ada darah.

"SHIT!!! DOKTER SUSTER CEPAT KEMARI BODOH"

" bentar ya sayang"

"as sakit as"

"DOKTER!!!! SUSTER...SHIT bentar ya sayang "

dengan sigap as keluar dari kamar inap dan untunglah dokter sudah sampai disana.

"kalo sampai terjadi sesuatu dengan istri saya maka nyawa kalian taruannya"

dengan rasa takut dokter yang baru saja di ancam oleh as, memeriksa ke adaan fero dengan salah satu tangan di pegang alaska.

"apa yang terjadi dengan istri saya"

"anda tidak perlu kawatir pak nona fero hanya mengalami siklus datang bulan"

'maaf baru bisa up date sekarang, dan untuk para pembaca saya ucapkan terima kasih ya masih nunggu ceri ini jangan lupa follow and komen ya kakak'









MY SPOILED BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang