ANTARES

Choose your fighters

5 orang remaja berdiri diujung jurang dan terus mendekat ke tepian oleh masalah yang masing-masing mereka hadapi.

Pertanyaannya, siapa yang pertama kali akan terjun lebih dulu?

Meet the fighters on this story :

1. The empty trophy.

Kahlea Tierra Pradipta hidup sebagai anak sempurna rekaan ibunya. Ia terjerat ekpektasi tinggi yang mengharuskannya selalu menjadi nomer satu.

Ia mendapatkan semuanya.

Medali, piagam dan piala. Tapi jauh didalam dirinya, Kahlea tahu jika semua piala-piala kosong dan nilai seratus itu tidak pernah membawa kebahagiaan.

For Kahlea, living for other people's expectations feels like walking on the wire and the wire is on fire.

2. The time machine.

Magenta Cakrawala Argunto ingin menghentikan waktu. Maka itu ia senang memotret untuk mengabadikan sebuah kenangan.

Genta selalu berharap bisa kembali ke masa lalu--bukan untuk hidup disana, tapi hanya untuk merasakan sesuatu yang sama lagi untuk kedua kalinya.

For Genta, losing your beloved one feels like time has just stopped and you couldn't heard your own heart beat.

3. The abandoned house.

Satrio Tama Lesmana tinggal di mansion besar. Ia punya uang, tapi tidak punya kebahagiaan. Orangtuanya bercerai, dan semuanya kacau.

Dalam perjalanannya untuk mencari rumah tempat berpulang, Satrio menyusuri jalan dengan selalu tersenyum. Berharap suatu hari akan ada seseorang yang menyambutnya dan mengatakan, " kau bisa tinggal disini."

For Satrio, life is funny because some people are so poor. All they have is only money.

They can buy a house, but never a home. And sometimes it feels like you hope you were never born.

4. The broken mirror.

Anjana Tarika membenci dirinya sendiri. Ia tidak mampu melihat pantulan wajahnya dicermin dan selalu memuntahkan isi perutnya setelah makan karena ketakutan yang dimilikinya. Selain itu, dirinya yang hanya seorang pengagum rahasia membuatnya hanya mampu menulis banyak surat cinta--tapi tidak pernah mengirimkannya.

For Anjana, She didn't feel she had to eat because her anxiety and insecurities already eating her alive.

5. The bleeding wound

Antares Elno Yogaswara hidup dalam bayangan rasa bersalah bersama suara-suara yang terus menghantuinya. Sehingga ia mulai mencari pelarian dengan menggunakan benda tajam untuk melukai dirinya.

Ia tidak ingin mati. Ia hanya ingin membunuh sesuatu yang terus menghukumnya didalam sana.

For Antares, feeling guilty for something you couldn't fix feels like you're in the ocean, everyone is swimming and you're the only one who drowned.[]

******

Haloo, long time no see!

Aku sudah merevisi sebagian cerita ini. Plot ceritanya masih sama. Scenenya tidak ada yang berubah tapi yang berbeda hanya penulisan POV-nya.

Cerita ini akan ditulis dalam 5 sudut pandang orang yang berbeda.

Jadi mohon kesabarannya dan terimakasih sudah menunggu!

Ciao.