Pdkt

72 8 0
                                    

Verra seorang gadis berumur 20 tahun berperawakan tinggi dan memilik badan yang agak gempal kulitnya putih halus dan memiliki hidung yang mancung dan berambut pendek sebahu. sekarang ia sudah semester ke 3 di kampus. Hidupnya sederhana dengan ayahnya yang sudah terbaring sakit sejak 2 tahun silam. Ia menghidupi segala kebutuhan hidupnya dan ayahnya.

Ibunya sudah pergi meninggalkannya tanpa meninggalkan jejak alamat sama sekali setelah mendapat vonis bahwa ayahnya lumpuh total.

Awalnya Verra kesulitan untuk melaluinya sendiri hingga semakin lama ia sudah terbiasa dengan semuanya.

Verra memiliki kerjaan sampingan yaitu tukang antar makanan biasanya ia akan bekerja setelah pulang dari kampus.

Selain pekerjaannya sebagai driver makanan ia di juluki sebagai gadis playgirl berkelas karena sering gonta ganti pasangan.

Saat ia memiliki pacar ia akan memploroti nya dengan mudah tanpa memberatkan pasangannya toh dia akan mentelusuri bagaimana keuangan calon pacarnya terlebih dahulu. selagi dia tajir dia bakalan terima dengan baik dan jika dia biasa-biasa saja dia akan menolak dengan mentah-mentah.

Tidak peduli dengan tampan atau tidak selagi banyak uang ia akan menerima nya kecuali dia sudah punya istri atau seorang laki-laki hidung belang ia akan menjauh sejauh-jauhnya karena ia tau bahwa itu tidak baik.

Dan setelah pertemuannya dengan laki-laki di kampus yang sudah masuk dalam kriterianya yaitu dimas laki-laki berperawakan tinggi dan gagah itu menjadi target selanjutnya.

setelah bertemu dengan dimas di kantin ia langsung mencari segala informasi tentang Dimas namun seperti nya rencana nya tidak berjalan dengan lancar.

Sudah 2 minggu ini ia tidak mendapat informasi sama sekali tentang Dimas. Tak seperti biasanya yang hanya membutuhkan waktu 3 hari untuk mendapat segala informasi tentang targetnya.

Dan ini sudah hari ke 14 ia belum juga mendapat informasi. sungguh membuat Verra penasaran akhirnya ia memutuskan untuk mendekati Dimas dengan dekat sampai dia tau bagaimana kehidupan Dimas.

Seperti saat ini ia sedang menunggu kelas dimas selesai, ia sudah berdiri di depan kelas nya demi bertemu Dimas.

Banyak anak kampus yang menggodanya dan sengaja untuk berkenalan dengan Verra namun ia menolaknya karena ia ingin fokus dengan targetnya saat ini .

"Kamu mau apa kok berdiri di sini?" mendadak Dimas berada di sampingnya sontak Verra terkejut

"Gilak! Ngagetin gue lo!" Sambil mengelus dadanya.

Dimas hanya tersenyum kecil

"Yok ke taman" ajak Verra sambil memegang lengan Dimas namun segera di tepis karena tidak terbiasa di pegang oleh orang yang masih asing baginya.

"Maaf tidak bisa" tolak Dimas sambil berjalan pergi. Verra mengikutinya

"Lo kan udah gak ada kelas. main ke taman aja" ajak Verra dengan semangat.

"Kok kamu bisa tau?"ujar Dimas masih menatap kedepan

"Ya tau lahh..ayoo dong"

"saya tidak bisa lain waktu saja" ujar dimas sambil memencet tombol on di saku celananya ia langsung mendekatkan speker ke mulutnya

"Mas herman saya udah selesai" Dimas melapor pada Herman.
Herman pun menyahut

"Ya sudah ini saya belum selesai kelasnya. mau nunggu di mana?"

Dimas berfikir sejenak

"Di taman"

Mendengar percakapan keduanya verra tersenyum kemenangan

HIV(Hari Indah bersama Verra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang