ENAM

59 1 0
                                    

Setelah makan malam bersama teman barunya. Dimas mengajak teman-temannya menuju ke atap rumahnya. Dengan ditemani beberapa cemilan.

"Bro beneran lo tinggal di rumah yang super mewah ini?" Tanya Babon yang tak henti-hentinya kagum dengan rumah besar nya Dimas.

"Iya" jawab singkat Dimas.

"Lo punya sodara gak?"

"Tidak. Saya hanya tinggal bersama ayah dan juga pembantu-pembantu lain"

"Perfect Banget idup lo anjir. Anak tunggal lagi. Apapun yang lo minta pasti keturutan dong" ujar Baban dengan penuh iri. Andaikan teman-teman Dimas tau bahwa tak se sempurna itu hidupnya.

"Tidak juga" jawab Dimas seadanya. Matanya tak henti-hentinya menatap Verra yang saat ini sedang menatap depan dengan diam. Tak biasanya ia bersikap diam seperti ini.

"Lo udah minta apa aja sama bokap lo yang lo pinginin?" Tanya Babon penasaran.

"Kaset laga"

Babon dan Baban langsung menatap terkejut pada Dimas.

"Cuma itu?" Ujar mereka nyaris bersamaan.

Dimas mengangguk.

"Dimana-mana anak sultan mintanya mobil, motor, rumah. Lahh lu cuma kaset laga? Sehat lu bro"

"Sehat" jawab Dimas yang merasa tidak tertarik dengan pembicaraan kali ini. Karena memang fokusnya sedang terarah dengan Verra.

"Neng Verra, Lu kenapa? Diem mulu dari tadi, Lagi sakit?" Tanya Baban menyadari perubahan sikap nya Verra kali ini. Merasa namanya di sebut Verra menoleh kearahnya.

"Ah! Gak papa kok. Cuma lagi capek aja" Ujar Verra mencoba menangkal.

"Oh capek. Ya udah istirahat dulu aja di kamarnya Dimas. dari pada kenapa-napa kan yang" celetuk Baban perhatian.

"Enak aja lu panggil yang" protes Verra tak terima.

"Yaaa gak papa lah. Eh Dim gak papa kan Verra istirahat dulu di kamar lu"

"Emmmm"

"Gak usah deh ya. Pemiliknya aja gak mau juga" ujar Verra menolak.

"Tidak ada apa-apa" jawab Dimas

"Nohh boleh kan. Dimas kan gak pelit. Ya udah lu sekarang ke kamarnya terus istirahat. Besok lu kerja kan"

"Iya Ban iya. Bawel banget" ujar Verra sambil berdiri.

"Saya antar" Ujar Dimas ikut berdiri.

Verra mengangguk lalu ia pergi turun ke bawah di ikuti oleh Dimas.

Sampainya di dalam kamar Dimas.

"Mau ganti baju? Biar saya suruh bibi  buat nyiapin baju" ujar Dimas setelah sampai di kamar.

"Emang ada?" Tanya Verra.

"Emmm gak ada sih. Ya sudah pakek kaos saya saja gimana?"

"Ya udah gak papa"

Dimas menuju ke lemari besar nya dan mengambil kaos berwarna Abu-abu dan juga celana trainingnya.

"Pakai ini" sambil menyodorkannya kepada Verra.

"Makasih" Ujar Verra menerimanya.

"Ganti nya di kamar mandi itu aja" Verra mengangguk lalu berjalan menuju ke kamar mandi. Setelah selesai berganti baju ia menghampiri Dimas yang duduk di kursi meja belajarnya.

"Bisa pas banget di badan gue baju lo" Celetuk Verra basa basi. Dimas hanya tersenyum menanggapinya.

"Kurus juga badan lo"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HIV(Hari Indah bersama Verra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang