TIGA

50 6 0
                                    

Kini sekarang Dimas sedang berada di ruangan olahraga yang terdapat ring basket yang sudah terpasang.

Dimas berkali-kali melemparkan bola ke ring dan berkali-kali juga gagal. Pikirannya sedang tidak fokus. bibirnya tak pernah berhenti untuk tetap tersenyum. Entah kenapa pikirannya terus tertuju dengan Verra

"Ayolah Dimas kamu kenapa gagal terus" protes pelatih olahraganya

Dimas hanya menatapanya dan melempar asal bola basket setelah itu ia duduk menghampiri pelatihnya dan meminum air dingin.

"Ahhh sedang lelah saya mas habis pulang dari sekolah" ujar Dimas sebelum meneguk minumannya.

"Hemm.. aku liatin kamu dari tadi ada yang beda..tapi apa ya.." ujar pelatih Dimas sambil mengamati pergerakannya.

"Latihan nya masih lanjut?" ujar Dimas mengalihkan pembicaraan.

"Lanjut. kamu istirahat dulu.." ujar pelatih Dimas yang masih mengoreksi tingkah Dimas yang tampak berbeda kali ini.

Dimas mengangguk saja dan mengatur nafas nya yang kelelahan

"Kamu kenal cewek ya!" Celetuk pelatih Dimas tiba-tiba sontak membuat dimas tersedak oleh air liurnya sendiri.

"Tidak" jawab Dimas sambil menggeleng cepat

"Ahh ngaku aja kali..gak usah bo'ong keliatan tau..buktinya dari tadi tuh bibir gak cemberut lagi kayak biasanya"

"Tidak. Biasa saja.." ujar Dimas mencoba mengelak. pelatih Dimas hanya mengembuskan nafas berat setelah itu ia merapatkan jarak dengan Dimas ia berbisik.

"Kamu itu cowok rawan tau. kamu kan baru pertama kali bersosialisasi jadi jangan gampang percaya sama orang. kena tipu mampus kamu! Lagian Mas Herman kan gak bisa slalu ngawasin kamu kan?" ujar pelatih Dimas mencoba menasihati anak didikannya itu.

"Dia wanita aneh tapi cantik saya senang lihat dia jika sedang tersenyum" ujar Dimas sambil tersenyum merekah.

Mendengar Dimas berujar seperti itu pelatih Dimas langsung tertawa terbahak-bahak. Dimas melihatnya heran.

"Gini yaa...dia itu cewe kedua yang kamu kenal di dunia ini setelah dokter pribadi kamu! Sedangkan dokter kamu aja udah punya laki. Wajarlah kamu bilang dia cantik hahahaha" ujar pelatih Dimas di sela-sela tertawanya.

Dimas menatapnya nanar. ia benci di tertawakan

"Huhhh....capek ketawa..huhhhh..dengerin aku lagi. Perhatiin! walaupun dia cantik. punya senyuman indah. Punya mata indah. punya body indah..jangan sekali-kali kamu tertipu oleh itu"

"Memang kenapa?" tanya Dimas dengan polosnya

"Huftt..cewe cantik belum tentu hatinya baik, paham?!"

Dimas hanya mengangguk

"Jadi saya harus jauhin Verra?"

"Yaa nggak...maksutnya gini.....ishh..kamu boleh deket siapapun cewe manapun. Intinya kamu harus hati-hati sama cewe. Karena cewe itu ber-ba-ha-ya buat kamu yang masih noob!"
Ujar pelatih Dimas panjang lebar.

Memang pelatih Dimas yang bernama Rangga itu mempunyai pengalaman cinta yang sudah terbilang berpengalaman jadi wajar jika memberi arahan pada dimas yang masih permulaan.

Dimas kembali mengangguk

"Baik nya lagi. Kamu segera bawa cewe itu ke rumah kenalin dia sama Pak malik. biar Pak Malik sendiri yang menilai bagaimana cewe yang kamu taksir" saran Rangga membuat Dimas langsung menatapnya terkejut.

"Ah! Tidak lah saya hanya kenal saja sama dia"

"Kamu punya nomor kontaknya?"

"Tidak. Ponsel saya hanya berisi kontak nya ayah"

"Huft...ck ck! Pinjem hp kamu"

Dimas langsung berdiri dan mengambil ponsel nya yang berada di meja. Setelah itu ia berikan kepada Rangga.

Terlihat Rangga mengetik beberapa nomor.

"Itu nomor hp aku. kalo mau konsultan apa-apa tentang cewe langsung telfon aja oke!"

Dimas kembali mengangguk

"Besok saat berangkat kuliah kamu minta nomor hp nya"

Dimas kembali mengangguk

"Biar cepet-cepet pacaran...ah! Jadi penasaran kayak apa sih cewe nya kok gampang banget buat bosque ini senyum-senyum sendiri"
Ujar Rangga mencoba menggoda Dimas. Dimas hanya diam dan langsung berdiri dan kembali berlatih basket.

---------------------------------------------

Aduhhh itu dulu yaa yeee bingung belum ada ide-ide yang cemerlang..

Jangan bosen-bosen nih yeee.vote jangan lupa..coment kalo bisa

Pemaksaan ih si mimin😂

Oke see you bye bye...
"Apaansi"😩

#septiatsya

HIV(Hari Indah bersama Verra)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang