Prolog

469 7 2
                                    

"Hari dan tanggalnya kalian yang menentukan, kalian sudah setuju saja kami sudah bahagia iya kan pa?" Papa mengangguk setuju, tangannya pun terus merangkul pundak mama mesra. Please dong mah jangan umbar kemesraan sama gadis polos kayak aku gini, jadi mau kan _T.

Aku menoleh pada pria di samping mama dona, ia menatapku tajam dan aku hanya menunduk tak bisa membalas tatapannya yang menusuk tepat di tenggorokanku itu. "Aku punya saran, satu tahun kedepan aja bagaimana? Masih bisa pendekatan dulu" cicitku kecil,

"Dan ada pertunangan satu bulan lagi, sekiranya seperti itu. Tepat tanggal nya belum di lihat, mungkin lain kali kami akan membicarakannya lagi" tambah pria dewasa itu tegas dan cepat, mungkin hanya aku yang tidak ingin pernikahan ini terjadi karena hanya aku yang mencoba membatalkannya meski tidak terang-terangan mengatakannya. Mama dona mengangguk setuju, lalu diikuti papa farel aku tak mengerti orang dewasa. Mereka egois, dan tak ada yang mengerti aku

"Nah kalau begitu, kita sudahi saja pertemuannya. Tinggal menentukan tanggalnya, kamu harus istirahat juga kan din" papa farel menatapku aku hanya tersenyum membalasnya "kami pamit terimakasih tomi sintia, selamat malam"

Aku menyalami mama Dona dan papa farel tapi beda jika dengan pria dewasa yang satu ini, tanganku jadi sangat kaku untuk mengamit tangannya saat mataku menatap tangan dan matanya bergantian aku malah semakin gugup mama yang melihat reaksiku menahan senyumnya "cium tangan juga dong, itung-itung latihan dulu" mama terkekeh kecil, seneng banget liat anaknya malu, huft.

"E-eh" aku kembali melihat matanya lalu  meringis karena wajahnya tetap saja datar padahal aku sudah sangat malu, perlahan aku mengambil tangannya lalu sebelum menciumnya aku mengguman "maaf pak, nggak niat kok beneran"  pria dewasa itu berdeham "gapapa" ucapnya pelan

Aku mengantarkannya ke depan,  ia tepat disisi pintu mobil tapi sebelum membuka ia kembali berbalik menatapku. Ah iya papa farel dan mama Dona sudah terlebih dahulu pulang lalu pria dewasa di hadapanku ini akan kembali ke apartemen nya karena besok dia akan bekerja seperti hari biasa.

"Besok aku jemput"

"Nggak! Awas kalo jemput, saya berangkat satu jam sebelumnya biar sekalian nggak ketemu"

"Oke, selamat malam"


***

Yagini _T

I Hate my Lecturer cause you're my Husband | √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang