4 : kepercayaan papa

89 4 0
                                    

Btw, karena udah lama nggak up to date aku kasih bonus deh. XD

Double update!!!

Thanks for all, yang udah nungguin ampe hampir satu abad buat kelanjutan IHMLCYRMH (I Hate my Lecturer cause you're my Husband)
Panjang bet dah :∆, Next aja guys,

Happy reading :)

***

Sesuatu yang tak terlihat, namun selalu dekat

***

Mataku terus bergelinang air mata, aku tak sanggup menatap wajah papa yang penuh kesedihan tubuh terkuat yang pernah kulihat itu melemas di hadapan mama yang terbujur kaku, superhero dalam hidupku itu pun menitihkan air mata dan berusaha menerima dengan mata yang memerah, aku tak pernah melihatnya berada di titik ini yang aku tau hanya pembelaan dirinya untuk membuatku terus tersenyum.

mama seharusnya tak akan pergi secepat ini aku bahkan belum melakukan sesuatu yang membahagiakan, Seharusnya aku berada disisi mama dan melakukan apapun yang semua itu pasti untuk kebaikannya, bukan malah pergi jauh dari sisinya lalu melanjutkan kuliah meninggalkannya bersama papa, terus merajuk dan tak mengabari selama satu bulan penuh.

Aku tak kuasa menahan tangis, merasa gagal menjadi seorang anak yang membanggakan!

Apa aku yang membuat mama pergi? Aku yang membuatnya khawatir karena marah padanya, aku yang membuat mama sakit di akhir-akhir ini dan hatiku terlambat tergerak untuk mengabarinya dan pulang kerumah meminta maaf pada sang ibu.

Aku tak mengantar mama ke tempat peristirahatan terakhirnya, aku terlalu kecewa pada diriku sendiri. Aku juga tak menemani ayah menyambut tamu melayat, aku tak akan bisa setegar papa di depan semua orang.

Mengingat semua itu membuatku semakin merasa bersalah, tangisku kian pecah.

Wajahku terus menjejal di antara bantal dengan tubuh berbaring terbalik. aku malu menatap papa dan semua orang. Kaki ku berkali-kali memukul apapun yang dapat ku jangkau, kamar ini tak lagi berbentuk barang berserakan dan pecahan kaca, buku tergoletak di lantai. Aku tak mempedulikannya lagi, hanya satu benda yang ku jaga agar tak hilang dari pandangan.

Ku dekap figura foto mama bersamaku, foto terakhir yang aku punya dengan wanita penuh kasih sayang. Aku terlihat memakai setelan kebaya dan mama memelukku erat sambil tersenyum.

"Mamaa .." teriakku penuh penyesalan

Mataku terpejam erat, airmata tak berhenti mengalir dari bagian mata. Seolah tak akan habis sampai puas.

"Kenapa sekarang, kenapa.." ucapku lirih

Usapan demi usapan ku terima dari kepala hingga bahu, aku terus bergetar namun tetap membiarkan usapan hangat itu menerpaku. "Saya tau kamu sedih, kamu bisa berbagi dengan saya" aku mendengar ucapan tulus darinya

I Hate my Lecturer cause you're my Husband | √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang