Siapa?
Naruto Fanfiction
Genre : Romance
Pairing : Sasusaku
One shootBukan Haruno Sakura namanya kalau sepagi ini gak bikin ribut di area kampus. Lari-larian macam orang kesetanan, belum lagi suara melengkingnya yang ampuh bikin sakit telinga.
Semua orang B aja melihatnya. Malah terkesan cuek. Maklum, Sakura baru saja sadar dari komanya yang dua bulan gak bangun-bangun. Gara-gara kecelakaan tunggal nabrak gerbobak tahu gejrot di pinggir kota tengah malem. Semua orang berfikir--mungkin masih ada yang salah dengannya. Halusinasi bahkan masih melupakan sebagian ingatannya. Waktu sebulan rasanya belum cukup waktu untuk memulihkan kondisinya.
"Huh." Ia menghela nafasnya yang berat akibat olahraga yang setiap pagi ia lakoni.
"Kenapa, Ra?" Uzumaki Naruto tumben-tumbenan udah nangkring di kelas. Biasanya dosen ngajar lewat setengah jam--dia baru nongol.
"Temen lo kenapa sih ngikutin gue mulu? Gak ada kerjaan?" Sakura mengerucutkan bibirnya. Hampir tiap hari ia melayangkan protes yang sama.
"Gue bela-belain berangkat lebih pagi--tapi apa? Dia udah stay di depan rumah gue... entah sejak kapan." Katanya frustasi.
Naruto tersenyum miring. Dia lalu duduk di meja Sakura sambil menepuk bahu wanita itu pelan.
"Gue doain lo cepet sembuh, Ra." Katanya dengan nada dibuat seprihatin mungkin.
Sakura berdecih. Bukan ngasih solusi malah ngeledek. Emang bangsat si Naruto. Sebelas dua belas lah kaya temennya yang kurang kerjaan itu.
"Ini semua gak ada hubungannya sama kesembuhan gue. Lagipula-gue udah sembuh total!" Ia sedikit menggebrak meja dengan kepalan tangannya. Bahkan kata-kata itu sudah ia dengar setiap hari. Sakura berfikir mungkin banyak di antara teman-temannya yang menganggapnya gila.
"Bilang sama si Uchiha itu...jangan pernah muncul di hapadan gue lagi!"
"Terserah dia mau ngapain. Gue gak berhak ngatur hidup dia." kata Naruto sambil mengedikan bahunya enteng.
"Naruto please."
Dan seketika orang itu datang. Berjalan mendekat dengan wajahnya yang super datar. Berbanding terbalik dengan kelakuan anehnya yang menguntitnya kesana kemari.
Sakura menghela nafasnya kesal. Apa gak cukup dengan ia semobil dengannya pagi tadi. Ngapain tuh cowok repot-repot nyamperin dia ke kelas?
"Hoy Sasuke." sapa Naruto.
"Hn."
Sakura memutar bola matanya bosan. Ia menggeser bangkunya dan berdiri.
"Mau kemana?" Uchiha Sasuke dengan tangan kekarnya menahannya.
"Mau ke toilet. Mau ngikutin gue lagi heh?" Kesabarannya sudah habis. Bahkan kata-katanya yang penuh penekanan gak berhasil membuat pria itu melepaskan cengkramannya.
"Duduk!"
Sakura terhuyung. Kembali ke tempatnya semula. Duduk di bangkunya.
"Gue mau ke toilet--"
"Jangan alasan!"
Sakura hampir memekik namun ia tahan. Ia sempat melirik ke arah Naruto. Pria itu seperti menahan tawa. Selucu itukah keadaan ini sekarang?
Matanya lalu melihat ada tiga kotak makanan di atas meja. Berisi makanan sehat seperti sayur dan buah. Tak lupa sebotol air putih juga ada di sana.
"Makan abis itu minum obat!" Perintah Sasuke seolah tak menerima bantahan.
Sakura berkali-kali berdecak kesal. Siapa elo berani beraninya ngatur hidup orang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Folifah's Sketsa
FanfictionCerita ini hanya sebuah oneshoot di setiap chapter. Setiap chapter akan ada judul yang berbeda yang tidak ada hubungannya dengan chapter lainnya. *Hanya sebuah imaginasi yang sayang untuk di buang* Naruto Fanfiction Disclaimer Masashi Kishimoto 2019...