2.Proposal

3K 421 40
                                        

Pairing : SasuSaku
Gendre : School, Romance
Naruto Fanfiction

Proposal

Ada yang berjalan lelah sepagi ini. Wajah lesu tak bersemangat tersemat di wajah Tenten. Tangannya dengan malas melempar sebuah lembar proposal untuk kegiatan festival ulang tahun sekolah yang akan di adakan sebentar lagi. Sebagai salah satu panitia pelaksana, hampir tiap sore ia pulang telat. Tentu tak sendiri. Masih banyak panitia lain yang sama sibuknya dengan dirinya.

"Gimana Ten. Udah dapat persetujuan?" tanya Sakura, cewek cekatan si ketua pelaksana.

Sekali lagi Tenten melempar proposalnya. Ia betul-betul kesal melihat lembaran itu. "Coba cek, Ra. Emang ada yang salah sama proposal itu?"

Sakura meraih lembaran yang di jilid rapi dengan tangan rampingnya. Membuka lembar per lembar yang memperlihatkan tulisan yang sudah mereka diskusikan selama seminggu kemarin.

"Gak ada yang aneh." Gumamnya. "Bukannya kak Neji udah setuju sama ini?"

Tenten menghela nafasnya, "Bukan Kak Neji, Ra. Tapi Kak Sasuke." dengusnya semakin memperlihatkan aura kekesalannya.

"Kenapa dia?"

Sakura merasa aneh. Sebagai ketua OSIS, seminggu kemarin Uchiha Sasuke mangkir dari rapat. Padahal ia adalah ketua dari seluruh panitia acara. Hanya ada Neji sebagai wakil yang memimpin. Dalam rapat itu, Neji telah menyampaikan berbagai hal untuk persiapan festival, dari mulai tempat, tamu undangan, pengisi acara hingga sponsor. Semua sudah di diskusikan dengan matang dan rinci. Bahkan Neji memberitahu jika apa yang ia sampaikan sudah mendapat persetujuan Sasuke.

"Mending lo revisi lagi, Ra. Waktu kita udah mepet" usul Tenten.

Sakura bukannya tak mau. Tapi apa yang harus diperbaiki? Di ketik ulang lagi kah? Menurutnya, proposal di tangannya itu sudah sangat sempurna.

"Emangnya tadi Kak Sasuke bilang apa, Ten?" tanyanya. Mungkin saja masih ada kekurangan disini.

"Cek lagi!" kata Tenten singkat.

"Itu aja?"

"Hn." Angguk Tenten. Ia lalu mengerutkan keningnya dalam. "Tapi anehnya dia cuma bolak-balikin proposal itu tanpa di baca."

"Terus?" tanya Sakura penasaran.

"Apa kak Sasuke se'genius itu sampai baca proposal hanya butuh beberapa detik langsung paham semua isinya?"

Sakura tersenyum miring. "Di pikir dia alien apa, baca sedetik langsung ngerti."

Ia akui, Uchiha Sasuke memang di kenal cerdas dan teliti. Ia adalah sosok ketua OSIS yang sempurna dalam hal apapun. Tapi alasannya menyuruh memperbaiki kembali dengan tindakan hanya membaca seperkian detik seperti itu ia rasa kurang tepat.

"Yang jelas--dia gak mau tanda tangan kalau belum diperbaiki." lanjut Tenten.

Sakura menghela nafas pelan. Waktu sudah semakin mepet. Tanda tangan Sasuke sangat di perlukan untuk pengajuan ke Kepala Sekolah. Bu Tsunade sudah memberinya ultimatum untuk menyerahkannya paling lambat tiga hari dari sekarang.

"Terus ini-- gue juga yang ngerjain?" ujar Sakura dengan tampang malas. Kesibukannya akan semakin bertambah jika ia mengacak lagi proposal yang sudah jadi itu.

Folifah's SketsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang