episode 5

474 29 9
                                    

"Anneth omaygat" ucap ucha yang baru saja masuk

Wanita itu membuka pintu dengan heboh, seperti layaknya seseorang yang sedang melihat sesuatu yang menakjupkan.

"Pon lo sejak kapan jadian sama anneth ha?" Ucap joa heboh

joa, anneth dan nazwa terlihat kebingungan, melihat charisa seberani itu bertanya kepada deven.

*

Terlihat seorang gadis kecil sedang bermain sepedah di sebuah perumahan di jakarta, ia mengayun sepedahnya dengan gembira karna hari ini adalah hari pertamanya bisa menggunakan sepedah tanpa bantuan alat apapun. Ia terlihat senang, dia tersenyum lantang, namun tiba tiba gadis itu terjatuh karna sepedahnya menginjak batu yang cukup besar sehingga membuat dirinya tak mampu mengendalikan sepedah tersebut. Gadis kecil itu menangis, sikunya berdarah karna jatuh dari atas sepedah. Tak lama seorang anak laki laki menghampirinya

"Hai...kamu knp?" Ucap anak laki laki itu sambil mendongkakan kepalanya menatap gadis yang baru saja terjatuh

"Siku ku berdarah sakit" ucapnya menangis

Lalu Laki laki itu jongkok agar sejajar dengan gadis kecil itu, wajahnya melihat kearah siku gadis itu hingga wajah dan sikunya berjarak sangat dekat, laki laki itu meniup luka gadis kecil itu

"Sini aku bantu" ucap anak laki laki itu

Anak laki laki itu mengambil sebuah air botol mineral yang ia bawa sedari tadi dan menumpahkannya ke siku gadis kecil itu agar sikunya yang luka tidak kotor, lalu ia menempelkan plester untuk menutupi luka disiku gadis itu.

"Udh selesai"

"Makasih ya"

"Sama sama" sambil tersenyum manis

"Nama kamu siapa?"

"Aku deven...kalau kamu?"

"Aku charisa, panggil aja ucha" ucapnya tersenyum sangat manis

"Kamu mau jadi temen aku?" Ucap ucha menatap deven

"Emang kamu gak punya temen?" Ucap deven polos

Tiba tiba ucha cembrut

"Kok cembrut"

"Kamu gak mau ya jadi temen aku" ucap ucha sambil cembrut

"Bukan gtu, aku kan cuman nanya"

"Aku punya temen cuman mereka lagi gak disini, jadi aku sendirian deh" ucap ucha

"Ohgtu"

"Ih jawab dong pertanyaan aku"

"Pertanyaan apa?" Ucap deven polos

"Ahh deven mah gitu" ucap ucha cemberut lagi

Deven terlihat menggaruk garuk kepalanya menandakan dirinya benar benar tidak tau

"Kamu mau gak jadi temen aku" ucap ucha sekali lagi

Deven tersenyum paham

"Ohitu, aku mau kok ca"

Yeee ucha dapet temen baru" ucap ucha senang sambil loncat loncat

Deven tersenyum melihat tingkah ucha yang sedang bergembira

"Makasih deven" ucap ucha sersenyum manis

*

"Kok gua gak tau kalau lo sahabatnya deveb" ucap anneth, joa dan nazwa

"Gua kenal sama deven itu pas kalian pergi ke bogor itu loh, yang gua gak dibolehin ikut sama mamah gua"

Anneth, joa dan nazwa terlihat sedang berpikir

"Nah dari situ mulai kenal deven. Dan emang gak ngenalin ke kalian hehe" ucapnya terkekeh

"Huuu dasar" ucap AJN bersamaan.

"Kalau lu kenal deven berarti lu kenal alde jga dong" ucap nazwa

"Kenal lah, alde anaknya pak supardi kan?" Ucap ucha polos

"Weh gak usah bawa bawa partai dong"

Ucap alde tiba tiba datang bersama 2 teman lain nya

"Hehe ada orangnya ternyata" ucap ucha gelagapan

"Dasar anaknya pak rendi" ucap alde sambil terkekeh

"Eh kok bawa bawa orang tua sih" ucap ucha sewot

"Lo duluan tadi"

"Mulai kan" ucap friden menutup telinganya

"Ih tapikan gak usah ngebalikin"

"Lah ya gua gak terima lu bawa bawa bapak lu"

"Ih orang gua gak bawa bapak lu kok, buktinya gak ada disinikan" ucap ucha polos

Seketika semua diam, aldepun tidak lagi bersuara, dia menatap friden dan clinton, lalu mereka tertawa terbahak bahak mendengar celetukan ucha yang polos itu, sedangkan deven hanya terkekeh saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 11, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang