Part 02

4.1K 25 0
                                    

.
.
.

Di depan gerbang

Raisa sedang menunggu taksi lewat. Namun,  sudah  lebih  dari setengah jam menunggu belum ada taksi yang lewat. Ia sudah sangat bosan menunggu taksi. Ia pikir ini gegara kakak tirinya yang sangat membencinya itu. Ditengah kelamunan itu tiba tiba...

Sebuah mobil sport mewah berwarna hitam berhenti di depannya.

Sebuah mobil sport mewah berwarna hitam berhenti di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raisa  mengernyit heran. Dalam hati Ia bertanya siapa pemilik mobil ini dan mengapa berhenti di depannya.
Tak lama seorang pria berseragam sama dengannya keluar dari mobil sport itu. Pria itu berjalan mendekati Raisa.

"Sendirian aja lagi nunggu siapa?".  Tanya cowok itu melihat Raisa seperti sedang memunggu.

"Lagi nunggu taksi". Jawab Raisa dengan singkat.

"Oh. Kenalkan Gua David Putra Alvaro kelas XII IPA 1. Elo bisa panggil gua Dave aja". Kata Alvaro memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangan.

"Raisa kelas XI IPA 2". Balas Raisa tanpa membalas jabatan tangan.

Melihat hal itu David menarik tangannya dan memasukkannya kedalam saku celananya.

"Eh berarti elo adek kelas gua". Kata david agar lebih akrab.

"Hmm".Jawab singkat Raisa.

"Mau bareng gak pulangnya. Sepertinya akan hujan. Liat tuh! Awannya gelap banget". Kata David menawarkan tumpangan karna Ia melihat belum ada tanda tanda taksi akan datang dan hujan akan turun.

" Terima kasih atas tawarannya tapi gak usah lagian masih belum hujan kan?". Kata Raisa.

"Ok. Kalau gitu gua temenin sampai elo  dapat taksi". Kata David yang kemudian ikut menunggu taksi.

Mendengar hal itu Raisa hanya diam saja. Ia masih fokus pada acara menunggu taksinya itu. Sementara David duduk di sebuah bangku. Sekitar 15 menit menunggu tapi belum ada tanda tanda taksi datang dan tiba tiba hujan mulai turun.

"Udah bareng aja. Lihat hujan sudah mulai turun". David menawarkan sekali lagi.

"Tapi...."Raisa agak ragu mau ikut Ia takut pulang dengan seseorang yang baru di kenal.
Mengerti apa yang dipikirkan Raisa.

"Tenang gua gak macam macam kok". Kata  David meyakinkan.

Raisa pun mengangguk setuju. Ia kemudian masuk kedalam mobil itu. Tak lama hujan deras  turun. David segera melajukan kendaraanya. Suasana dalam mobil itu canggung. Baik Raisa maupun David sama sama diam.

"Emm. Rumah elo dimana?". Tanya David sambil mengendarai mobilnya.

"Di jalan aprhodite, No 13". Kata Raisa

Mendengar hal itu david mengerutkan keningnya. Ia merasa itu adalah alamat rumah alex.

"Emm bukannya itu alamat rumah Alex". Kata David

"Iya emang". Balas Raisa sambil memandang lurus ke depan

"Kok bisa?". Tanya David menatap Raisa

"Gua adik tiri Kak Alex". Jawab Raisa balas memandang David

"Oh jadi Elo adik tirinya Alex itu?". Kata David

"Iy kak". Balas Raisa sambil tersenyum

Sedangkan David kembali fokus pada jalanan. Di dalam kepalanya bertanya kenapa Raisa tidak seperti yang di bicarkan Alex. Ia melihat Raisa itu gadis yang baik tidak seperti pacarnya Alex yang suka merayu banyak cowok. Tidak terasa mereka sudah di depan rumah Raisa.

 Tidak terasa mereka sudah di depan rumah Raisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah sampai". Kata David

"Eh iya kak". Kata Raisa

"Emm. Btw boleh ngak klo pakek aku kamu aja biar terasa akrab". Kata David kepada Raisa

Raisa diam memikirkan sejenak.

"Boleh tapi aku tetap memanggilmu kak dave bagaimana?". Tanya Raisa kembali

Mendengar hal itu david tersenyum senang.

"Dengan senang hati". Balas David

Raisa kemudian membuka sabuk pengaman dan keluar dari mobil sambil mengucapkan terima kasih. David pun melajukan mobilnya, sementara Raisa masuk kedalam rumahnya. Raisa tidak sadar bahwa Ia sedari tadi diawasi oleh seseorang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.

STEP BROTHER [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang