.
.
.
.
.
Minggu pagi Raisa sudah di sibukkan dengan acara memiliih pakaian yang akan ia gunakan untuk bersama teman-temannya. Ia merasa harus tampil terbaik karena akan lama, ia melihat di cermin dan memoleskan sedikit bedak agar kelihatan natural. Raisa membuka lemari pakaiannya dan melihat pakaian apakah yang cocok dengannya. Lama ia merenung, ia memutuskan untuk mencoba semua pakaiannya di mulai dari yang menurutnya simple.
"Ini lumayan tapi bajunya terlalu pendek". Kata Raisa di depan cermin. Ia mengganti pakaiannya dengan pakaian casual, namun ia agak terlalu kurang suka. Lama memutuskan, matanya tak sengaja melirik dress berwarna pink selutut. Raisa tertarik untuk mencoba gaun itu.
"Wah...cantik sekali kalo pakai dress ini. Pakai ini aja deh". Kata Raisa setelah melihat di cermin terlihat cantik kalo memakai dress. Selesai acara memilih pakaian, waktunya ia memilih sepatu yang akan ia gunakan.
"Emmm, pakai sepatu yang mana ya? Ini kan acaranya pasti cuma ke cafe atau pergi ke mall. Pakai yang tingginya 10cm aja". Kata Raisa mengingat kata Wulan cuma pergi keluar cari udara.
Raisa mengambil sepatunya dan segera turun ke bawah. Ia melihat Ibunya sedang menata sarapan di meja. Ia pun membantu Ibunya menata, Ema kaget karena tiba-tiba putrinya itu berada di sampingnya sambil membawa lauk yang sudah dibuatnya.
"Duh, kaget Ibu tiba-tiba kamu udah di samping Ibu". Kata Ema sambil mengelus dadanya.
Sedangkan, Raisa cuma tersenyum. Setelah selesai menata, Ema menyuruh Raisa untuk memanggil ayahnya dan Alex untuk sarapan bersama. Raisa cuma mengangguk dan kemudian memanggil keduanya. Ia tiba di depan ruang kerja ayahnya, Raisa membuka pintu dan melihat ayahnya yang sedang fokus bekerja.
"Yah. Di panggil Ibu untuk sarapan". Kata Raisa
" Iya, sebentar ayah matikan laptopnya dulu". Kata Fahri sambil mematikan laptopnya
Raisa cuma mengangguk dan kemudian berjalan ke kamar Alex. Ia pun mengetuk pintunya.
tok tok tok
"Elo di panggil Ibu untuk sarapan". Kata Raisa
"Hmmm". jawab Alex di dalam kamar
Raisa meninggalkan kamar Alex dan menuju dapur. Ia melihat di sana ada ayah dan ibunya yang sudah duduk.
"Mana Alex". Tanya Fahri melihat Raisa turun sendiri
"Masih di kamar, yah". Jawab Raisa
"Itu Alex". Kata Ema sambil menunjuk Alex yang turun dari tangga menuju ke arah mereka.
Fahri merasa heran melihat putranya memakai pakaian yang terlihat mau kencan dengan seseorang. Ia kemudian melihat Raisa, Ia berfikir apakah Alex mau keluar dengan Raisa.
"Mau keluar, Lex?". Tanya Fahri kepada sang putra
"Iya". jawab singkat Alex
"Oh, sama Raisa?". Tanya Fahri lagi
Mendengar hal itu Raisa yang sedang minum tersedak. Sedangkan, Alex menaikkan satu alisnya, merasa heran apa hubungannya dengan Raisa.
"Sama Bella". Jawab Alex
"Oh". kata Fahri
Mereka melanjutkan sarapannya dengan hening. Hanya ada dentingan sendok yang berbunyi. Selesai sarapan Alex langsung pergi keluar tanpa pamit kepada orang tuanya. Fahri yang melihat sikap putranya menghembuskan nafasnya.