6

1.8K 186 4
                                    

Sesuai perkataannya siang tadi, Hyunjin sekarang sedang berada di depan pintu rumah Jeongin. Masih mengenakan baju kerja lengkap dengan dasi dan tas kerja di tangan kirinya, kemudian tangan kanannya membawa oleh-oleh untuk Jeongin.

Pintu di buka oleh Jeongin, dengan memakai piyama gambar anak bebek, hidungnya yang merah, matanya sayu, dan rambutnya yang acak-acakan. Hyunjin jadi tak tega

"Masuk kak" Hyunjin pun masuk, menyusul Jeongin yang berjalan di depannya.

"Kakak bawa susu pisang buat kamu" Hyunjin menaruhnya di meja ruang tamu. Tas kerjanya juga ia taruh begitu saja dilantai. Ia kemudian memeluk Jeongin dengan pelan, takut menyakiti kekasihnya.

"Cepat sembuh sayang" Hyunjin memberi kecupan kupu-kupu di pucuk kepala Jeongin.

Jeongin membalas pelukan Hyunjin, mengusak kepalanya di dada Hyunjin mencari kenyamanan

"Masih sakit?" Jeongin mengangguk

"Kepalanya pusing kak" Jeongin memejamkan matanya. Tak lama badannya terasa melayang, ternyata Hyunjin tengah menggendongnya.

Mendapat perlakuan seperti itu Jeongin hanya mengalungkan lengannya di leher Hyunjin, menghirup aroma maskulin Hyunjin yang entah bagaimana bisa meredakan sedikit sakit kepalanya.
.
.
.

Hyunjin membaringkan Jeongin dengan perlahan, menarik selimut dan kemudian ikut masuk ke dalamnya. Belum Hyunjin berbaring Jeongin sudah memeluknya erat.

"Bentar sayang, dibenerin dulu posisinya" Hyunjin membenerkan posisinya kemudian menarik Jeongin masuk ke pelukannya.

"Bau kakak enak"

"Kakak belum mandi loh" tak di duga Jeongin semakin menelusupkan wajahnya di area leher Hyunjin, menghirup aromanya dalam

"Tapi Jeongin suka, kepala Jeje jadi ga sakit lagi" Hyunjin terkekeh mendengarnya, suara Jeongin yang teredam semakin membuatnya lucu

"Iya iya, kamu tidur ya, kakak temenin sampe mama pulang"

"Ga mau! Kakak disini aja, ga boleh pulang"

"Tapi kakak besok masih harus kerja sayang"

"Nanti kalo kepalanya sakit lagi gimana?" Jeongin mendongak, Hyunjin gemas.

Ia mengecup pelipis Jeongin berkali-kali. "Kalau begini bisa lebih awet kan?"

"Tidak tau" Hyunjin menghela nafas

"Jadi Jeongin mau apa?"

"Kakak tidur disini"

"Ga bisa Je, kakak besok harus kerja"

"Kakak bisa pulang paginya, sebelum Jeongin bangun"

Hyunjin menghela nafas lagi. Jeongin kalau sedang sakit jadi sangat manja. Ia bisa apa?

"Iya,oke, kakak tidur disini"

"Yeay! Makasih kak" Jeongin mendongak, mengecup bibir Hyunjin. Hyunjin terkejut, itu pertama kalinya mereka melakukan itu. Hyunjin tidak menyangka Jeongin akan seberani ini, walau hanya sekedar kecupan.

"Jeongin, kamu ngapain tadi?"

"Ga ngapa-ngapain hehe"

"Siapa yang ajarin hmm?"

"Ihh kak Hyunjin dapet kecupan bukannya senang malah ngintrogasi Jeongin. Yaudah Jeongin ga mau kecup-kecup lagi!" Jeongin berbalik memunggungi Hyunjin

"Eh ya ga gitu sayang. Maksudnya, kalo bisa, lebih juga gapapa hehe"

"Ih dasar mesum jauh-jauh sana!" Jeongin berbalik lagi dan mendorong dada Hyunjin sampai Hyunjin hampir terjatuh dari ranjang

"Yaudah kakak pulang nih" Hyunjin siap-siap beranjak dari kasur, tapi Jeongin langsung menahannya

"Eh engga! Jangan! Ga boleh pergi! Nanti Jeje kasih kecup banyak-banyak" Hyunjin tidak keberatan, yang penting dia dapat kecupan. Itu sih mau Hyunjin

Mereka pun akhirnya pergi tidur, melupakan mama Yang sedari tadi kebingungan di ruang tamu

"Tas siapa ini? Apa papa sudah pulang? Tumben"














15122019

The Sweet Relationship - HyunjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang