15

1.5K 163 1
                                    

Hanya berisi percakapan. Happy reading~

¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯
Makan malam keluarga terasa sangat nikmat bagi mereka. Jeongin duduk di samping Hyunjin. Di depan mereka duduk mama dan papa Yang.

"Hyunjin gimana kerjanya?" Tanya papa Yang

"Lancar pa. Cuma akhir-akhir ini sedang capek-capeknya, karena ada proyek baru di kantor"

"Oh begitu, semoga sukses ya proyeknya"

"Iya pa, terimakasih"

"Hyunjin mau nambah lagi?" sekarang giliran mama Yang

"Oh engga ma, ini aja belum habis" mama Yang hanya tersenyum.

"Hyunjin nginep disini ya, lanjutin tadi yang diruang tamu" kata papa Yang

"Memang ada apa di ruang tamu?" Tanya mama Yang

"Engga pa, Hyunjin nanti pulang ke apartemen"

"Loh kenapa? Kan lumayan"

"Papa apasih" kali ini Jeongin buka suara

"Memang ada apa sih?" Mama Yang masih penasaran

"Ga ada apa-apa ma" jawab Jeongin

Pertanyaan-pertanyaan untuk Hyunjin dari papa atau mama Yang terus berlanjut. Tidak sadar kalau putra mereka sedang kesal. Jeongin membanting sendoknya membuat ke tiga manusia lainnya yang ada disana refleks melihat ke arahnya.

"Sebenernya anak mama sama papa itu aku atau kak Hyunjin sih?" Tanya Jeongin dengan kesal.

"Namanya juga lama tidak ketemu Jeongin, jadi wajar"

"Iya benar, papa kan juga kangen sama Hyunjin, bukan kamu saja"

"Ihh, kak Hyunjin nih" Jeongin menyikut lengan Hyunjin

"Kok jadi kakak?"

"Eh, sudah-sudah. Hyunjin" panggil papa Yang

"Iya pa?"

"Kapan kamu nikah sama Jeongin?"

Uhuk

Hyunjin tersedak ludahnya sendiri. Mereka belum genap satu bulan pacaran sudah di tanya kapan nikah? Ya, Hyunjin belum siap.

"Hyunjin masih nabung pa" papa Yang hanya mengangguk

"Kalau bisa nabungnya dipercepat ya, biar cepat juga nanti nikahnya" kata mama Yang

"Mana bisa gitu ma" Jeongin masih kesal ternyata

Jeongin berdiri meninggalkan meja makan, disusul Hyunjin yang mengekori dari belakang. Disuruh mama Yang menemani Jeongin. Ia tau anak semata wayangnya itu sedang kesal.
.
.
.
.
.
Hyunjin dan Jeongin berada di taman belakang. Mereka duduk di kursi panjang yang langsung menghadap kolam renang.

"Jeongin kenapa? Kesal sama mama sama papa?"

"Engga kok"

"Terus?"

"Jeongin malu kak" Hyunjin mengernyit bingung

"Jeongin belum siap nikah" Hyunjin membuang nafas, menarik pundak yang lebih muda untuk dipeluk

"Kakak tau, kakak juga belum siap. Kita masih terlalu muda Jeongin" Jeongin membalas pelukan Hyunjin

"Kakak nginep disini?"

"Kenapa?"

"Cuma tanya"

"Kamu mau terusin yang kayak papa bilang" Jeongin menoleh

"Emang kakak mau?"

"Kalau kamu mau ya kakak mau"

"Ih apasih" Jeongin mencubit perut Hyunjin. Yang dicubit berteriak kesakitan. Mengelus perutnya yang terasa perih. Jeongin tertawa dan kembali memeluk Hyunjin sambil bibirnya mengucap kata maaf karena sudah menyakiti Hyunjin.

















08012020

The Sweet Relationship - HyunjeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang