2. Cruel

224 45 9
                                    

Penerbangan Paris-Korea yang panjang nan lama membuat tubuh Hyora tidak enak. Ia mendecih saat Jimin pergi begitu saja tanpa menunggu koper miliknya, membuat Hyora harus menunggu dan menggeret troli berisi empat koper menuju parkiran mobil seorang diri.

"Dasar idol sombong." Umpat Hyora saat mengetahui langkahnya masih jauh untuk sampai ke mobil agensi.

"Siapa? aku?" tanya seorang lelaki bergigi kelinci berkaus kebesaran ala Seokjin dan celana jeans ketat yang muncul di balik tubuh Hyora sambil mengambil alih troli koper miliknya.

"Astaga, Jungkook! ah kau!" Tepuk Hyora tepat di lengan kekar pelaku yang hampir saja meloloskan jantungnya ke usus.

Jungkook mengaduh lantas mencubit pipi Hyora sambil terkekeh. "Kau sepertinya tambah chubby? bersenang-senang ya disana tanpa aku? hm?" tanya Jungkook mensejajarkan jalan mereka.

Hyora menepuk lengan Jungkook kedua kalinya. "Tambah senang? tidak kau lihat kantung mataku bahkan menjadi tiga lapis? senang dari matamu ck," tunjuk Hyora ke arah matanya yang sudah bengkak dan menghitam.

Jungkook kembali tertawa, kali ini semakin keras. Apa yang diucapkan Hyora terdengar seperti lawakan baginya hingga menepuk-nepuk kuat pegangan troli, membuat Hyora memandangnya ngeri.

Kelinci gila ini seperti hendak menghancurkan fasilitas bandara.

Hyora segera mengambil alih troli dan meninggalkan Jungkook yang masih tertawa hingga terbahak-bahak di belakang.

"Kalian semua sama-sama gila."
Dengus Hyora melintasi Jungkook yang menggunakan kacamata bulat lengkap dengan topi dan masker di wajahnya.

"Hei! tunggu aku!"

☁️☁️☁️

Udara musim semi masih terasa dingin, membuat Hyora sedikit bergidik saat angin menelusup masuk melalui celah sweater yang ia kenakan.

Jungkook menyenggol tubuh Hyora yang berada di sampingnya. "Ingin minum kopi bersama?" tanya Jungkook yang lalu melanjutkan kerjanya membantu Hyora memasukkan semua koper ke bagasi belakang mobil tanpa berpaling kepada gadis itu.

"Hei, kalian ingin berlama-lama disana? anginnya masuk ke mobil, astaga!" ujar Jimin yang terbangun dari tidur karena angin dingin masuk menembus selimut yang membaluti tubuhnya.

Hyora mendecih. "Lihat? jauh-jauh ke Paris tidak akan merubah sifatnya," bisik Hyora di telinga Jungkook.

"Aku bisa mendengarmu Hyora," sahut Jimin yang bersembunyi dalam selimut.

Jungkook terkekeh sambil mengangguk, ia menutup kuat pintu bagasi hingga seseorang yang kembali tidur itu mengomel.

Hyora dan Jungkook ber-high five, Jungkook selalu mendapatkan cara untuk membantu Hyora membalas dendamnya kepada Jimin walaupun hanya sepintas.

"Jungkook kau tahu? kemarin aku mendatangi tempat game console yang ada di Paris, waaaah jika kau ada di sana mungkin kau tidak pulang seharian," jelas Hyora yang duduk berdua bersama Jungkook di kursi belakang.

"BENARKAH?! waah seharusnya aku ikut saat itu, astaga kau membuat jiwa gaming ku bangkit! setelah dari tempat kopi, ayo kita bermain game di apartement kami."

Jimin terusik hingga terbangun dari mimpi yang baru saja tersambung, alih-alih menutup mata kembali, ia memutar tubuhnya kebelakang, menepuk kuat pangkal kepala Jungkook dari depan.

"Kau ingin berakhir di ruang bang PD-nim besok? gadis itu bahkan bisa menyebarkan info pribadimu jika kau mempersilahkannya mas-"

Jungkook menutup mulut Jimin dengan tangan kanannya, ia menatap Hyora yang sudah tertunduk mencengkram kuat ujung sweater-nya.

Jimin melepaskan paksa tangan Jungkook yang membungkam mulutnya.

"Dia bahkan bisa menjual fotomu-"

"Hyung-"

Hyora menahan lengan Jungkook, ia tidak butuh pembelaan saat seseorang idol busuk ini menjatuhkan harga dirinya.

Hyora tersenyum, memiringkan tubuhnya agar Jimin bisa melihat wajah yang baik-baik saja akan hinaan yang barusan pria itu lontarkan.

"Baiklah, aku juga tidak perlu semobil dengan idol sombong sepertimu," ucap Hyora tajam menatap Jimin yang kembali mengambil posisi tidur membelakanginya tanpa rasa bersalah sedikitpun di wajahnya tirusnya.

"Lee hyung, bisa tolong turunkan aku di kedai kopi depan? jangan tunggu aku, aku akan pulang sendiri." pinta Hyora sopan.

"Tapi Hyora," bantah Lee hyung kepada Hyora melalui kaca tengah kemudi.

"Park Jimin tidak ingin semobil denganku," tambah Hyora sambil menyilangkan tas di bahunya.

Jungkook menahan tangan Hyora yang hendak berdiri untuk menggapai pintu mobil. "Hyora,"

Hyora menepis tangan Jungkook lalu mengulum bibirnya sambil tersenyum.

"Sampai ketemu saat Jimin membutuhkan pertolonganku," ucap Hyora sambil menekan tombol pintu mobil dan bergegas keluar.

"Woo hyung! tunggu, aku akan ikut bersama Hyora, bilang saja aku membeli kopi untuk para member-"

"Jung-" ucap Hyora dan Jimin serentak, Jimin menjulurkan tangan menutup akses jalan Jungkook untuk keluar mobil.

Jungkook menggeleng. "Tidak kali ini hyung, kau sudah kelewat batas," ujar Jungkook tegas membuat Jimin melepaskan juluran tangan di antara bangku tengahnya.

Hyora yang jengah menyaksikan pertentangan dua idol ini memilih mengabaikan dan memutar badan mengambil langkah menuju pintu masuk.

Belum sempat menyambar gagang pintu, genggaman telapak hangat seorang lelaki menjalar di tangan sebelah kiri Hyora.

☁️☁️☁️

Haloo!!!

Ayooo, di sini siapa biasnya bang Jimin ama bang Juki?😍

Ayo dong ramein YOU, jangan lupa untuk VOTE & KOMEN yhaaa😘

AilapYOU💝

Cinkela
11 Desember'19

YOU | Park Jimin & Jeon JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang