ZafinAdam | 10

31.1K 1.5K 218
                                    

SELAMAT MEMBACA CERITA ADAM DAN ZAFINA:)

Cek typo! Terimakasih:)

JANGAN LUPA KOMEN YANG BANYAK YA UNTUK MENYEMANGATI ACUU....😂😋

Selamat malam rabu untuk kamu yang masih setia menanti, padahal tahu betul hubungan yang sedang dijalani statusnya belum pasti. Hehe ....

Hiburlah hatimu, siramilah ia dengan percikan hikmah. Seperti halnya fisik, hati juga merasakan letih.

-Ali bin Abi Thalib-

****

Zafina beberapa kali melirik jam dinding yang ada di ruang tengah, sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Zafina yakin, makanan yang dia masak untuk makan malam sudah terlanjur dingin. Dia sudah terlalu lama menunggu kedatangan sang suami, sedari habis sholat isya tadi.

Dengan memberanikan diri, Zafina menyalakan layar ponselnya dan mencari kontak Adam untuk segera dia hubungi.

Panggilan pertama tidak mendapat jawaban apapun dari seberang sana. Zafina mencoba pada panggilan keduanya beberapa detik kemudian ... juga tidak mendapat jawaban.

Zafina menghembuskan napasnya panjang. Dia menyandarkan kepala pada sofa, menatap langit-langit rumahnya beberapa saat, sebelum kedua kelopak mata itu tertutup.

Awalnya Zafina hanya ingin menutup kedua matanya tanpa berniat tidur, dia ingin menunggu sampai sang suami pulang. Namun, sayangnya ... lelah seharian bekerja membuat wanita itu tanpa sadar telah memasuki alam mimpinya, hingga tertidur pulas sekali.

Deru mobil Adam dari luar pun tak mampu membangunkan Zafina dari tidur nyenyaknya. Pria yang sedari tadi ditunggu-tunggu itu melangkahkan kaki memasuki rumah dan menemukan sang istri tengah tertidur dengan posisi yang salah.

Adam memijat pelipisnya beberapa saat, sudah berbohong bahkan berselingkuh di belakang Zafina sekalipun tak membuatnya merasa bersalah dan berpikir untuk menyudahi kebrengsekannya. Dia rasa, apa yang dia lakukan sekarang sudah benar. Dia bersama dengan seseorang yang dia cintai. Tapi ... kenapa sang Maha Kuasa malah mempersulit hubungan mereka--Adam dan Relin--seperti ini?

Perlahan, Adam menggendong Zafina, membawa wanita itu ke kamar untuk merebahkannya pada tempat yang benar.

Sebelum beranjak menuju kamar mandi, Adam duduk di pinggiran kasur. Dia memerhatikan wajah tenang Zafina. Kenapa Allah menitipkan seorang wanita yang teramat sempurna ini untuk dia yang tak tau diri? Bagaimana bisa ... dia bersanding dengan Zafina? Dia terlalu kotor untuk wanita sebaik istrinya tersebut.

Tangan Adam terangkat, perlahan dia menepikan anak rambut yang menutupi sebagian wajah Zafina. Semua yang ada pada wanitanya terukir begitu indah.

"Mas Adam?" panggil Zafina. Dia terbangun ketika merasa ada yang menyentuhnya.

Karena sibuk dengan lamunannya, Adam sampai tidak menyadari kalau sang istri sudah bangun dari tidurnya. Reflek dia menjauhkan tangannya dari pipi Zafina.

"Ah, s-sudah bangun?"

Zafina bangun dari posisinya. "Astaghfirullah, Mas Adam laper? Tadi aku masak, tapi sudah dingin. Mau aku panaskan dulu?" tanyanya kemudian.

Adam segera mencegah pergerakan Zafina. "Gak pa-pa, kalau kamu capek istirahat aja. Saya mau bersih-bersih dulu."

Zafina menyunggingkan senyum. "Gak capek, Mas. Aku tau Mas Adam lagi laper, kan? Atau mau aku buatkan makanan baru? Mau apa?"

Jujur saja, Adam merasa tidak enak hati dengan segala kebaikan yang Zafina berikan padanya.

"Makan makanan yang ada aja. Mubazir kalau gak dimakan."

ZafinAdam (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang