YiSeok [Yifan ❤️ Hoseok] 2

1.2K 111 6
                                    

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Hope you like it💕
Enjoy💕

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

°
"Tinggalah denganku..."
Bisik Yifan, Hoseok melotot.
°

Author Pov

Seketika Hoseok mencoba memberontak, ia tidak peduli kalau dia terlepas dia akan berlari, tidak peduli ia sedang half naked dan di pastikan akan banyak orang yang menatapnya aneh, pasti.

Tapi sayang, Yifan terlalu kuat, sampai pintu kereta tertutup kembali, Hoseok masih berada di dalam kereta dengan nafas yang terengah-engah, sialnya lagi, malah semakin banyak manusia yang masuk ke gerbong yang di tumpangi oleh Hoseok dan si 'brengsek' Yifan ini.

Yifan terkekeh mendapati dirinya dan Hoseok terhimpit kesana kemari, padahal akhirnya mereka berdua berakhir di pintu, tepatnya Hoseok yang menempel di pintu dengan Yifan yang menghimpit tubuhnya, "Cukup... I-Itu..." Hoseok sedikit melenguh saat Yifan melepaskan dekapannya, kenapa? Dengan kurang ajarnya Yifan mengusap bokongnya lalu meremasnya kecil.

"Brengsek kau.." umpat Hoseok tepat di telinga Yifan, namja tinggi di hadapannya ini malah terkekeh geli mendengarnya, "Terima kasih, ku anggap itu pujian sayang." Hoseok ingin muntah saja lalu memukul kepala namja yang sedang mencoba melakukan aksi pemerkosaan ini padanya, tapi apa daya, tubuhnya yang lebih kecil dari Yifan bisa apa.

"Sudah, diam saja, turuti eoh, aku janji, sebentar lagi kita turun, tapi... Kau ikut denganku." Hoseok memekik ketika jari tengah Yifan memasuki holenya, dengan kesal ia memukul dada bidang namja tersebut, tapi si empunya hanya mengeluarkan smirknya dan terus mencoba menerobos hole namja manis di hadapannya ini.

"U-Ugh sial, jarimu panjang sekali akh!!!!" jerit Hoseok tidak tahu malunya, beruntung gerbong kereta yang mereka tumpang sangat ramai, jadi suara Hoseok yang memekik kuat itu tidak terdengar sama sekali, tapi yang membuat sial, Hoseok sama sekali tidak bisa bergerak, ia tidak dapat membela dirinya, ia hanya bisa pasrah dan mencengkeram kuat bahu kokoh milik Yifan.

Badannya memang sangat indah, dapat dirasakan dada milik Yifan itu bidang, lalu tanpa sadar Hoseok menelusuri perut Yifan, perutnya berbentuk, itu yang ada di pikiran Hoseok, pikiran kotornya.

Yifan tersenyum simpul memperhatikan Hoseok yang sepertinya mulai terpukau dengan badannya, dengan tubuhnya, ia mendekatkan wajahnya ke wajah namja manis di depannya itu, "Kau belum tau bila aku menelanjangi tubuhku baby, tubuhku tanpa sehelai benang lebih menarik, sungguh, aku tidak berbohong." Hoseok tersentak, pipinya pun bersemu merah, ia menunduk dalam untuk menutupi rasa malunya.

Yifan dengan lembut memaju-mundurkan jari panjangnya di hole milik Hoseok, Hoseok hanya dapat menggigit bibir bershape m miliknya, ia memang berniat menahan desahannya, ia sengaja menggigit bibirnya, Yifan menggeleng, "Jangan menyiksa dirimu, kemari." diangkatnya dagu Hoseok, tatapan mereka pun bertemu.

Hoseok terpaku pada tatapan tajam milik Yifan, matanya indah, bahkan semua seperti terpahat sempurna, lagi-lagi Hoseok terpaku, ia terus menatap namja yang lebih tinggi darinya itu, tanpa Hoseok sadari, perlahan wajah Yifan mendekat untuk menghapus jarak mereka berdua, "E-Eumph..." Hoseok terbelalak, Yifan menciumnya!

Setelah itu, Yifan dengan tidak tahu sopan santun menggerakkan jarinya sedikit cepat dan menghisap bibir yang menurutnya pas di bibirnya itu dengan kuat, Hoseok mengernyit, ia tidak tahan dengan perlakuan Yifan padanya, perlahan, Hoseok mulai terhanyut ciuman Yifan, ia mulai mengikuti alurnya.

Tanpa sadar, Hoseok melingkarkan kaki kanannya ke pinggang milik namja tampan itu, ya menurut Hoseok, Hoseok akui, bahwa namja di depannya ini memang sangat tampan, bahkan baginya bibirnya sangat pas untuknya, nikmat, dasar otak mesum, eh.

Yifan tersenyum bangga di sela-sela ciuman panas mereka, dengan pelan ia mengeluarkan jarinya dari dalam hole yang menurut Yifan hangat dan ketat itu, kedua tangannya menyentuh kedua bongkahan daging yang kenyal dan pas di tangan Yifan, ia meremasnya pelan sebelum diangkatnya tubuh namja itu setelah itu sontak Hoseok langsung melingkarkan salah satu kakinya lagi ke pinggang Yifan.

"E-Emhhh eumhhh...." Hoseok memiringkan kepalanya berlawanan arah dengan arah Yifan, Yifan yang mengerti segera melesakan lidahnya kedalam mulut Hoseok, di situ mereka saling menautkan lidah masing-masing dan saling bertukar saliva, membuat benang tipis mengalir turun ke dagu masing-masing.

Hoseok dengan kurang ajar menggesek-gesekkan miliknya pada kejantanan milik Yifan yang di rasa sudah mulai keras, Yifan menggeram, ia tidak tahan lagi, tapi ia masih punya rasa malu untuk melakukannya di tempat umum, ia butuh privasi, sampai kapan kereta ini melaju? Kapan berhentinya? Yifan pun melepaskan ciuman panas mereka berdua.

"W-Wae?" suara Hoseok terdengar sangat parau, namja manis itu menatap Yifan dengan mata sayunya, 'Sial, dia sangat menggoda, tahan dulu tahan.' batin Yifan, ia menjilat benang saliva di bibir Hoseok, "Sabar sayang, aku juga punya rasa malu eoh, kkk, sebentar lagi pasti keretanya berhenti, kita akan turun." Hoseok menghembuskan nafasnya, sedikit kecewa, tapi Yifan ada benarnya juga.

Dengan telaten, Yifan menurunkan Hoseok dari pinggang ya dan merapikan pakaian Hoseok seperti awal, ia menata rambut Hoseok dengan baik, di tatapnya lama namja itu, lalu mengecup sebentar keningnya, "Kau cantik." Hoseok mempoutkan bibirnya, "Aku namja." Yifan menggeleng, "Kau sebenarnya yeoja, tapi jiwamu salah di letakkan." seketika Hoseok mencubit perut Yifan dan membuat namja itu mengaduh.

"Rasakan itu." Yifan dengan gemas mengancak rambut Hoseok, ia memeluk namja manis itu dengan sayang, dan Hoseok pun membalasnya, "Aneh." Hoseok mengernyit, ia mendongak untuk mencari jawaban atas ucapan Yifan tadi, "Apa? Apanya?" Yifan menunduk, menatap wajah kebingungan Hoseok, "Baru kali ini jantungku berdebat, benar bukan? Kau merasakannya kan?" Hoseok mengangguk sebagai jawaban.

Memang benar, Hoseok merasakan debaran yang kencang di dada milik Yifan, "Apalagi kita baru bertemu, bagaimana bisa aku jatuh cinta?" pipi Hoseok bersemu merah, "Jatuh...cinta?" Yifan mengangguk, ia tersenyum simpul sambil mengusap pelan helaian rambut Hoseok yang dirasanya sangat halus dan wangi, "Aku jatuh cinta pada pandangan pertama, aneh memang, aku saja tidak percaya, tapi setelah memastikan, sepertinya aku tidak sedang berhalusinasi, aku benar-benar jatuh cinta padamu." jawab Yifan dengan mantap.

Hoseok menunduk, ia memilih menenggelamkan wajahnya di dada bidang itu, ia memejamkan matanya, menikmati aroma yang menguar dari tubuh Yifan, tanpa mereka sadari, kereta pun berhenti, Yifan yang mulai sadar langsung berlari menarik Hoseok keluar dari kereta, tidak lupa dengan barang belanjaannya, "Jja baby, kita pulang." Hoseok berusaha secepat mungkin menyamakan langkahnya dengan namja tinggi yang dengan menariknya ini.

"Pulang?" Yifan mendengus, "Mulai sekarang, mulai saat ini, detik ini, kau tinggal bersamaku, dan aku tidak butuh penolakan." sontak sudut siku-siku muncul di kening Hoseok, 'Apa-apaan namja kepala batu ini.' batinnya sedikit kesal, tapi ia tetap menurut, karena kalau dia membantah, semua akan percuma, jadi Hoseok memilih diam saja, toh namja tinggi itu tidak buruk juga, Hoseok pun tersenyum tipis.

"Masuklah." ucap Yifan saat mereka sudah sampai di sebuah apartemen, dan dapat di pastikan ini adalah apartemen milik Yifan, Hoseok pun dengan patuh melangkah masuk kedalam, "Wah, kau namja, tapi bersih juga." Hoseok kagum dengan ruangannya, terlihat bersih dan rapi, "Semua akan berantakan setelah ini baby, mandilah dulu, atau mau mandi bersamaku?" Yifan mengeluarkan smirknya, sedangkan Hoseok menatapnya ngeri, ya ini awal baru bagi Hoseok.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

END.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Udah ya? End aja ya? :')

Jangan lupa tinggalkan vote dan komen, jangan lupa follow juga ya, mohon bantuannya💕

Nyeong, big love💜

Hoseok BottomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang