Tok..tok..tok..
"Iya, silahkan masuk"
"Ra--Ra--Rain?" - ucap Batinku
Hari ini aku ada jadwal membimbing mahasiswa semester akhir Ilmu Politik, dan sudah beberapa mahasiswa masuk ke ruanganku ini. Akan tetapi yang membuatku lebih terkejut adalah mahasiswa bimbingan terakhir yang datang ke ruanganku.
Ia adalah Rain, mbak-mbak kasir yang baru saja kemarin aku temui.
Perempuan itu adalah mahasiswaku?
Ntah, aku harus senang atau bagaimana. Tapi, bagaimanapun juga aku harus tetap profesional.
"Permisi pak, saya ingin bimbingan skripsi." ucapnya sambil memasuki ruanganku
Aku melihat dirinya juga agak sedikit terkejut setelah melihatku.
"Oh, iya silahkan."Perintahku. Ya, aku harus tetap berpura-pura seperti tidak terjadi apa-apa. Padahal, di sisi lain aku harus mengatur detak jantungku yang sedang berdetak cepat.
Aku melihat Rain terus mendekat ke arahku, lalu duduk di hadapanku.
SKIP.
"Untuk judul saya acc, minggu depan dibawa bab satunya. Latar belakang masalahnya harus dipertajam,terus tambah empat jurnal lagi ya. Dua jurnal internasional sama dua jurnal bahasa Indonesia." ucapku, sedangkan Rain segera membuka buku untuk mencatat apa saja yang sudah diperintahkan olehku.
Ketika Rain membuka bukunya, Aku melihat terdapat foto anak kecil
Aku ingat betul siapa anak kecil itu.
Aku mengernyitkan alisnya.
"Sungguh?" batinku
"Hmm iya baik pak. Terimakasih."
"Saya gak percaya kamu mbak-mbak kasir yang kemarin. Ternyata mahasiswa saya ya hahaha."
"Hehehe iya pak." Rain hanya bisa terkekeh
"Yasudah kamu boleh keluar. Jangan lupa minggu depan dibawa ya bab satunya."
"Baik pak, terimakasih. Permisi, selamat siang." Rainpun keluar dari ruanganku
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Fanfiction"Every precious moment doesn't fade, but lingers. Pages of emotion come together, upon waves curling and stretching out. We recall the warmth of our past days." -Day6