💗Happy reading guys!!💗
🍁🍁🍁
Gevan beranjak bangkunya. Membuat Deon yang sedang memainkan game cacing di ponselnya bertanya- tanya kemana dia akan pergi.
"Mau kemana lo?"
"Biasa,ikut gak lo?"
"Lo duluan aja,ntar gue nyusul. Lagi seru nih main cacing" ujar Deon membuat Gevan yang mendengus kesal kemudian berlalu dari bangkunya.
Ia melewati Mayra yang sedang beradu mulut dengan si anak baru siapa tadi namanaya?Anna?Nana?ah entalah. Gevan melewati mereka dan bergumam pelan
"Berisik" membuat mereka sontak diam.Gevan menuju ke kelas IX-IPA 5 untuk mengajak Alfin,Banu dan Abiyan. Gevan bersandar di depan kelas itu.
"Hai Gevan" sapa cewek dengan penampilan ujung rambutnya berwarna pirang,maskara tebal dan softlent. Gevan memutar bola matanya malas berharap cewek di hadapanya lenyap.
"Lo mau cari Alfin?"ujarnya denga senyum yang dibuat semanis mungking membuat Gevan bergidik geli.
"Hmm"
"Yuk cabut"ujar Alfin yang baru saja keluar kelas. Ah... Alfin menyelamatkannya.
"Lama banget lo ngapain sih?"
"Lo tau kan si Abiyan kalau tidur kayak orang mati"ujar Alfin sedangkan Abiyan hanya nyengir.
Mereka sampai di rooftop sekolah. Gevan menyandarkan tubuhnya pada kursi yang ada di sana.
"Si Deon mana sih?"tanya Banu
"Masih di kelas,ntar nyusul" balas Gevan sedangkan Banu hanya menganggukan kepalanya.
Alfin duduk di sebelah Gevan,kemudian mengambil seputung rokok dari tempatnya dan menyalakannya dengan pematik api. Alfin menyodorkan bungkusan benda beracun tersebut bersama pematiknya pada Gevan "Cobain lah!"katanya
Gevan mengalihkan pandanganya. menerawang lurus ke gedung-gedung pencakar langit ibu kota. Entah kenapa ia tidak tertarik sama sekali pada benda tersebut. Atau mungkin...belum?.
Alfin terkekeh karena Gevan yang tidak pernah mau menerima tawaranya "Denger -denger di kelas lo ada anak baru ya"
"Iya cewek"
"Wuih mantep tuh,gimana cantik gak?"
"Ehm boleh lah" jawab Gevan sambil melepas kemeja sekolahnya karena panas matahari yang cukup terik dan asap rokok dari Alfin yang membuatnya kegerahan.
"Woii!,ngapain lu seru amat"ujar Alfin pada abiyan yang dari tadi fokus dengan ponselnya.
"Wahh,lo nonton yang begituan ya"tuduh Banu.
"Lo pada emang suka fitnah ya,orang dari tadi gue nge-game." Abiyan menujukkan ponselnya. dan benar saja ia memang sedang bermain game cacing...ya,game cacing.
"What the..."ujar Gevan lirih. Kenapa semua orang jadi memainkan game tersebut?
"HALO GUYS, BALIK LAGI SAMA GUE DEON MAHARDIKA. OKE GUYS THANKS FOR WATCHING." ujar Deon yang baru saja datang. Membuat mereka menatapnya heran.
"Apaan sih lo,gak jelas banget tai"tukas Gevan "eh,tau maksudnya,maaf salah" ralatnya kemudian.
"Anjir salah lo gitu amat"balas Banu
"Lagian lo ngapain sih,dateng-dateng kagak jelas, terus tuh gitar dapet dari mana?"kata Alfin.
Deon cengar-cengir gak jelas "dapet minjem adek kelas lah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Complicated
Teen FictionKeana Callandra. Cewek dengan sifat ceria dan manis yang pandai menyembunyikan kekecewaan dibalik senyuman,berpura pura pada dunia seolah dia yang paling bahagia. Kemudian waktu mempertemukannya dengan seorang Gevan Ralaska Algebara teman masa keci...