06. Gagal

275 64 12
                                    

Tepat di hari keberangkatan ke Bali— Yohan sakit. Berakhir dengan kegagalan gue ikut liburan bareng sama mbak Sejeong dan kak Wooseok. Ini gara-gara Yohan, kenapa sakitnya pas banget dihari keberangakatan sih?

"Kamu beneran gak apa-apa di rumah sama Yohan? Minkyu kan lagi study tour?"

Gue menghela napas dalam dan mencoba tersenyum kearah kakak ipar gue ini.

"Iya mbak, kalau Yohan gak sakit pasti aku ikut." balas gue

"Ya udah mbak sama mas Wooseok berangkat sekarang ya ke bandara? Kamu hati-hati."

"Iya mbak."

"Kalau ada apa-apa hubungi kita aja Jen." kata kak Wooseok

"Iya makasih."







Gue kembali ke dalam rumah setelah mbak Sejeong dan kak Wooseok benar-benar pergi. Menyebalkan sekali harus berhadapan dengan Yohan lagi.

Gue ke kamar dan melihat Yohan yang terbaring di atas ranjang.

"Yohan? Kamu—"

"Mbak Sejeong udah berangkat?" tanya dia tiba-tiba memotong pembicaraan gue.

"Iya udah berangkat. Kenapa?"

Dia langsung bangkit dari tidurnya, dan membuang selimut sembarang arah. Gue bingung dengan kelakuan Yohan saat ini.

"Yes, berarti gue bebas. "

Hah?

"Han, kamu kan lagi sakit? Mau kemana kok ganti baju?" tanya gue penasaran

Tadi dia panas, tapi sekarang dia keliatan baik-baik aja.

"Lo bego atau gimana sih? Gue pura-pura elah, tadi pakai trik buat naikin suhu badan sementara. Haha"

"Nah gue lega karena lo gak bisa ganggu kakak gue."

"Han, sumpah— bisa-bisanya kamu kayak gini? Emang harusnya aku gak usah baik sama kamu, percuma— berakhir dengan kamu menyakiti aku lagi dan lagi."

Dia malah ketawa meremehkan, "Haha siapa yang minta lo baikin sih?"

Rasa marah gue sudah diujung, tapi gue berusaha buat gak menyulut dia makin menghina gue lagi. Dia pikir dia bisa selalu berlaku seenaknya? Ini hati Han, bukan baja.

"Gue pergi nyusul kakak lo ya sekarang. Capek diem disini berantem sama orang kayak lo gak ada beresnya." ketus gue sambil mengambil koper yang sudah gue bereskan.

Yohan nahan tangan gue dengan kuat.

"Lepasin, sakit."

"Jangan susul mereka, tetap disini." katanya

Gue tersenyum, "Cukup Han, lo pikir gak capek apa? Ternyata kehidupan gue dulu yang susah itu lebih baik daripada hidup disini punya segalanya tapi gue terkekang. Bahkan gue gak bisa menciptakan kebahagiaan gue sendiri. Lo egois, lo jahat, lo gak mau ngerti."

















"Jen... "

"Yohan ayo akhiri semuanya. Mumpung semuanya baru dimulai, belum ada rasa diantara kita, dan gue gak mau tersakiti lagi. Gue janji setelah lo melepas gue— gue gak bakal muncul dihidup lo lagi. Kalau kita bertemu nanti, kita gak akan kenal lagi. Lo bebas, lo gak bakal terganggu dengan keberadaan gue lagi. Lo bisa nongkrong seenak lo lagi, bisa jalan sana-sini, sebebas lo seperti sebelumnya. Gue—"



Yohan diam, gak menggubris sama sekali. Gue bingung, ada apa dengan dia?

Disini, gue cuma mau mencari kebahagiaan gue, tapi nyatanya gue malah dikekang dan disalahkan atas hal yang bukan kesalahan gue.

Our Fate [Kim Yohan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang