WARN! 18+
.
.
.
"Ahhh... Nghhh... Renjun... Renjun Hyunghh..."
Pukul dua dini hari, dan masih terdengar suara desahan.
"Auuhhh... Betapa sempitnya... Lubang... Lubangmu... Arrhhh..."
Tidakkah mereka ingat bahwa besok mereka perlu beraktivitas di kampus?
"Hyu— Hyuuung! Di sana... Aaanghhh... Ahh... Ahh..."
"Sedikit lagi, sayang! Ahh... Ahh... Ahhh..."
Yang lebih parahnya lagi, mereka berteriak kencang di waktu yang benar-benar larut ini.
"AAAKHH!!!"
Kacau. Begitu keadaan mereka saat ini.
Dengan sprei kasur yang kusut, bantal yang sudah tidak ada di posisinya, pakaian mereka yang berserakan di lantai, dan buku-buku yang tidak pada tempatnya. Oh, jangan lupa cairan keringat dan cairan kejantanan mereka yang telah berceceran di mana-mana, dari kasur hingga ke lantai.
Tapi, siapa yang peduli? Toh, mereka sudah termakan oleh nafsunya masing-masing.
"Lelah, ya?"
Yang ditanya hanya mengangguk pelan. Tenaganya terkuras setelah bermain selama lebih dari dua jam.
"Ayo, kita bersih-bersih dulu."
Gini-gini, mereka selalu mengutamakan kebersihan walaupun sudah bermain yang tidak-tidak seperti tadi. Menjaga kesehatan alat kelamin, itu kata mereka.
Ralat. Bukan mereka, tapi Huang Renjun.
Karena kekasihnya—Zhong Chenle, hanya dapat menurutinya. Padahal badannya sudah lelah tak karuan.
Perlu lima menit bagi Renjun untuk membereskan kekacauan yang mereka berdua ciptakan beberapa jam yang lalu. Buku-buku ia letakkan di atas meja, sprei kasur ia ganti, dan bantal ia taruh di tempatnya semula. Masalah pakaian? Ia hanya menaruhnya di sudut kamar tidur. Peduli masuk angin, kali ini mereka berdua akan tidur telanjang.
"Renjun Hyung..."
Ia menoleh ke arah suara itu datang. Itu kekasihnya, yang sudah berbaring di kasur mereka dan membungkus seluruh tubuhnya dengan selimut tebal.
"Ini sudah jam dua pagi, kau tidak mau tidur?"
Renjun tersenyum, lalu ia menghampiri benda besar yang empuk itu dan berbaring di sebelah Chenle, lalu mengecup keningnya.
"Ini baru mau tidur, kok."
"Kau tidak berpikir kalau besok kita masih kuliah?" tanya Chenle dengan suara yang kecil. Mungkin ia kehabisan suara untuk berteriak tadi.
"Besok aku hanya ada kelas siang, memangnya kau ada kelas pagi?"
"Tidak begitu pagi, sekitar jam sebelas-an."
"Kalau begitu tidak apa-apa," sahut Renjun enteng.
Yang lebih muda malah mengerucutkan bibirnya.
"Kenapa?"
"Kau tidak memikirkanku kalau besok aku mungkin saja tidak bisa berjalan?"
"Bukannya sudah biasa?"
"Tapi yang ini lebih ngilu, Hyung..." rengeknya, lalu menunjukkan ekspresi sedih lalu berpura-pura menangis.
Yang malah membuat Renjun semakin gemas.
"Hahaha... Nanti aku gendong saja kalau begitu."
"Menggendong sampai ke kelasku?".
Renjun hanya mengangguk.
"Mau dikata apa aku nanti???"
"Bukannya seluruh kampus sudah tahu kalau kita pacaran?"
"Iiish!!! Renjun Hyuuung!!!"
R & C . C & R
.
.
.
Ini... Malam Jumat, kan? :)
Sebenernya, cerita yang 1 ini adalah salah satu adegan di cerita baru aku, udah lamaaaaa banget dibikinnya, tapi sampai sekarang belum ada kelanjutannya :"D Bahkan kelar chapter pertama aja masih belum huahuahua.
Sekian, jika kalian kangen RenLe, ehehe, saia juga kangen mereka. :")
Fanart by : @AaaChenle on Twitter.
끝.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Short Story of Ren, Le. [RenLe]
Short StoryRenLe's short story collection; bakal update kalau muncul ide kecil di pikiranku. Hehehe. Yang ingin menyumbang ide maupun menyumbang tulisan di sini pun tidak apa-apa, kontak aku aja! ^v^// !WARN! BxB! KHUSUS UNTUK RENLE SHIPPER! Don't take it ser...