Chapter 1 [RUMOR]

15 3 2
                                    


  Angin berhembus saling beradu kecepatan,burung-burung dan hewan kecil mencari tempat perlindungan,sementara sang awan hitam sudah siap menumpahkan isi yang lama dibawanya.Rintik-rintik air mulai berjatuhan membasahi daratan bumi dengan derasnya.Sambil melihat ke luar jendela,Ron menyaksikan derasnya hujan bahkan tanpa mendengarkan gurunya di depan.Terus terang,suasana pada saat itu amat mencengkam,hawa dingin yang menusuk disertai petir membuat suasana sekolah terasa kelam.Tapi itu bukanlah alasan bagi siswa-siswa yang terus belajar sambil mendengarkan guru mereka memberikan pengetahuan,walau agak terusik dengan suara derasnya hujan.

  Lonceng berbunyi,menandakan kegiatan belajar mengajar selesai.Ada yang bergegas keluar sambil ke kantin ada juga yang lebih suka berada di kelas dan mengobrol dengan teman.Begitu juga dengan Ron,dia lebih suka menghabiskan waktunya membaca di kelas.Bukannya dia tidak punya teman atau apa,dia cuma malas keluar dan lagi temannya yang lain pada bermain basket,di ruangan basket tentunya.Ron bukanlah siswa atletis,mungkin bisa dibilang kutu buku atau siswa teladan apalah,menurut Ron.Berada di kelas tentulah kadang kita bisa mendengar macam-macam gosipan para cewek-cewek yang pada ngumpul,dan lagi kita bisa curi dengar apa yang mereka bicarakan.

"Ku nggak percaya rumor itu,palingan Cuma cerita buat nakut-nakutin aja."

"Eh,tapi temenku pernah melihat hal aneh loh pas pergi ke wc sendiri.'

"Udah ih...jangan cerita kek gitu suasana sekarang udah serem jangan bikin tambah serem lagi dong."

  Yup begitulah yang sedang dibisikan oleh cewek-cewek yang ada di depan Ron (entahlah itu bisa disebut bisik-bisik atau enggak).Memang faktanya,terdapat rumor yang lagi hangat-hangatnya dibicarakan para siswa di sekolah SMA tersebut,yaitu rumor tentang sekolah itu berhantu dan adanya ruangan rahasia di sekolah tersebut.Entah dari mana awalnya rumor tersebut muncul,dan lagi ada yang bilang bahwa ruangan rahasia tersebut berada di gudang sekolah.Sebagian percaya dan tentu saja,sebagian tidak percaya termasuk Ron.

  "Ntu ngegosip apa jualan sih,nyaring amat." Pikir Ron sambil mengernyitkan alisnya.

  Serius,sampai sekarang Ron risih dengan rumor tersebut,hantulah inilah,bukannya dia takut atau apa (mungkin iya),tapi Ron tetap tidak habis pikir kenapa pikiran teman-temannya itu belum dewasa,menurutnya percaya dengan rumor itu sama dengan percaya adanya fairy tale seperti di buku-buku dongeng yang pernah dibacanya.Dia hanya bisa menghela nafas sambil melanjutkan kegiatan membacanya.

~

  Waktu sudah menunjukan pukul empat sore,waktu untuk para siswa pulang ke habitatnya masing-masing,dan tentu saja sebagai anak jaman sekarang kebanyakan tidak langsung ke rumah.Ron dengan beruntungnya masih berada di sekolah,dia mendapat tugas dari guru penjas untuk memindahkan kotak-kotak berisi peralatan olahraga ke gudang.Kenapa harus dia? Begitulah pikirnya.Walau salahnya juga sih tadi tidak sengaja memukul salah satu siswa dengan tongkat bisbol sampai cedera (dan inilah hukumannya).Sambil terus menghela nafas Ron berjalan di koridor,suasana di sekolah tampak sepi karena sebagian besar siswa dan guru sudah pulang ke rumah mereka,hujan yang sudah turun dari tadi siang masih berlanjut sampai sekarang.

  Hawa dingin dan horror mulai menusuk kulit Ron saat dia berada di depan gudang yang letaknya bisa dibilang paling ujung dan menyediri.Dibukanya pintu gudang tersebut,tampak begitu gelap dikarenakan pencahayaan yang minim.

  "Oke...sekarang ini harus diletakan dimana?"katanya sambil memeperhatikan sekitar.

  "Serius,kenapa lampunya nggak diganti sih,jadi ribet kan." Sambil diletakanya kotak tadi.Seharusnya Ron sudah meninggalkan ruangan tersebut tapi ada hal yang menarik perhatian matanya.Sebuah buku diatas lemari tinggi yang berada di sudut ruangan,buku tersebut agak bercahaya ditimpa cahaya sore dari luar yang berasal dari ventilasi.Karena sudah termakan rasa penasaran Ron mendekati dan berusaha mengambil buku tersebut,keadaan gudang yang berantakan membuat Ron sulit bergerak.Baru saja dia akan menggapai buku tersebut dikarenakan lemarinya sangat tinggi dia tidak sengaja terinjak pel yang ada di dekat lemari dan membuatnya terpeleset,dengan cepat tangan Ron memegang lemari itu,bukanya menahan dirinya dari jatuh,lemari tersebut malah ikutan jatuh dikarenakan kondisinya yang lama dan sudah rapuh.

  "Aduh...sial." kata Ron sambil memegang kepalanya,Ron langsung tersentak ketika melihat apa yang ada di depannya.Dibalik lemari tersebut (yang sekarang sudah rusak) ada lubang besar dengan tangga yang menuju kebawah,lubang gelap tersebut memberikan hawa mencekam apalagi tiba-tiba suara petir yang sempat membuat bulu kuduk Ron berdiri.Bagai rasa takut yang terbawa angin digantikan oleh rasa penasarannya terhadap lubang tersebut,Ron mengambil sebuah senter dan berjalan menuruni tangga ruangan rahasia tersebut.

  "Astaga Ron...udah gila apa,hampir malam masih disekolah udah gitu malah turun kesini." Batin Ron yang menyesali perbuatannya,entah dia ini sedang apa,pun Ron juga bingung sendiri.Lorong gelap dan mencekam ditambah suasana di luar yang masih hujan deras membuat Ron ingin membalikan badan lalu pulang.Tapi saat dia hampir ingin kembali,arah cahaya senter menangkap sebuah pintu dengan ukiran aneh,dengan sangat hati-hati Ron mendekati pintu tersebut.

  "Aneh,sejak kapan sekolah ini mempunyai ruang bawah tanah.Masa sih rumor itu....ah!enggak lah!itu Cuma mitos." Kata Ron meyakinkan diri,dia tetap saja tidak percaya mitos tersebut tetapi ruangan ini dan pintu yang ada didepannya sangat berhubungan dengan rumor yang sering digosipin.Masih ternganga dengan pintu di depannya,Ron mencoba membuka pintu tersebut."Terkunci..." Ron mencoba mendobraknya tetapi pintu tersebut tidak bergeming sekalipun.Ron menghela nafas,"Bagaimana cara membuka pintu ini?"pikirnya.

Sriiing-

"Lihat sebuah patung,antara senyuman dan tatapan"

DEG!

  "Eh! Suara apa tadi?!" Ron mulai agak panik sambil memegang telinganya,telinganya terasa dingin seperti ada yang berbisik disana."Hmm...entah kenapa ku tadi mendengar sesuatu,seperti lihat sebuah patung,antara senyuman dan tatapan." Ron menoleh patung di dekat pintu tersebut,diperhatikannya wajah patung itu,patung tersebut bisa dibilang memiliki wajah kucing tetapi bertanduk banteng,entah apalah itu artinya pikir Ron.

'lihat sebuah patung,antara senyuman dan tatapan'

  Sambil mengingat kata tersebut Ron mulai berpikir,"diantara senyuman dan tatapan,berarti senyuman tersebut adalah mulut,dan tatapan adalah mata berarti kalau diantara mereka itu....hidung?" Dengan ragu Ron memencet hidung patung tersebut.

...


Click!


Eh?

BRAK!

Tiba-tiba pintu tersebut terbuka lebar.

  "EH MAK KU GANTENG!!!!"pekik Ron kaget dengan kata absrub-nya.

"INI PINTU PAKE SURUH SENAM JANTUNG SEGALA!" kata Ron kesal,baru saja pengen mengumpat,matanya dialihkan oleh sebuah ruangan dibalik pintu itu.




"loh,inikan...."

UnnamedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang