7.That day.

5 0 0
                                    

Aera pov
Ini sudah dua minggu sejak aku bertemu bangtan.Itu berarti minggu ini mereka akan debut.Aku sudah jarang bertemu jimin.
Terkadang aku merindukannya,tapi memang nya aku ini siapa?
Drrt.. Drrt.. Ada pesan masuk?
"aera ya"
"aku ada di depan apartemen mu."
Refleks aku melempar hp ku,dan menyisir rambutku.Mengapa dia datang saat aku bangun tidur?sialan.
Aku berlari ke depan pintu,dan membuka nya.
Terlihat lah muka jimin dengan pipi dan tangan nya yang bantet.Dia menggunakan baju polos putih panjang dengan celana jeans coklat. gemes banget ya tuhan.
"ya! Jika kau ingin kesini kabari aku dulu!"ucapku dengan penuh penekanan.dan jimin hanya terkekeh.
"kau pasti belum mandi ya?tadinya aku ingin mengajak mu pergi"
"pergi saja sendiri." jawabku sambil menarik daun pintu apartemen ku tapi jimin menahannya.
"aku merindukanmu,bagaimana denganmu?"
Anjir.
Jimin langsung masuk ke apartemen ku.lalu memegang pundakku sambil mendorong ku pelan.
"cepat mandi,aku akan menunggumu"
***
Aku sedang mengeringkan rambut ku sambil menatap jimin yang sedang memainkan ponsel nya. Mengapa dia bisa tampan dan menggemaskan diwaktu yang sama?
Jimin menatap ku,lalu berjalan ke arahku.
"kita mau kemana hari ini?"
Sebenarnya aku malas bepergian tapi?
"apa kau tidak ingin keluar rumah?"
Kok kamu tahu?
Aku mengangguk.
"baiklah, kita akan tetap disini"
**
Aku menawarkan bagaimana jika kami menonton film horror, dan dia bilang itu ide yang bagus. Kami memesan beberapa ayam dan kola. Lalu menutup beberapa jendela dengan gorden agar seperti di bioskop.
Film dimulai..
Kami fokus menonton dan tidak banyak bicara.Ini canggung.dan aku mulai mengantuk.aku menyenderkan kepalaku ke bahu jimin.
"aera ya?"
"hm? "
"kau mengantuk?"
"hmm"
"baiklah"
Ntah kenapa rasa kantuk ku hilang begitu saja.
"aera ya"
Kali ini aku bangun
"will you be my lover?"
Deg.
"becanda ya chim?"
Aera tolol.
"ahahahah" lah anjir aera kenapa ketawa.
jimin natap aing.
"aera?"
"tapi kau akan menjadi idol"
"memang kenapa?"
"bagaimana jika fan-"
Jimin menyimpan telunjuk nya di depan mulutku. Menyuruhku agar tidak melanjutkan bicara.
"tidak apa apa."
"kau tidak harus menjawab sekarang."
"aku akan menunggu"
Maaf ya chim.
"aku harus pergi, ada latihan hari ini"
"hm baiklah"
Jimin menarik ku, lalu mencium keningku.
"aku tunggu jawabanmu"
**
Aku sudah memikirkannya seminggu ini.Dan aku masih bingung. duh aera ngapa sih lo.
Aku menelfon jimin dan mengatakan aku sudah nerada di depan gedung.
Iya, hari ini bangtan debut.kata jimin aku wajib datang, ntah lah.
Aku bertemu staff yang lain, mereka sangat ramah.
Aku berdiri paling dekat dengan panggung.
Mereka bertujuh menaiki panggung, dan waw.
"dul...set.. Bang- tan Annyeong haseyo,bangtan sonyeondan imnida"
Mereka menyanyikan lagu nya. No more dream?
"la la la la"
Di tengah lagu itu jimin menjadi center dan..dia menarik baju nya yang memperlihatkan roti sobek di perut nya.
Waw. Rasanya ku ingin pingsan
Setelah lagu selesai mereka turun dan kembali ke backstage.
Mereka menangis, yaampun aku terharu. Jimin menghampiri ku dengan mata berkaca kaca. Aku langsung memeluknya.
"kau keren sekali!" ucapku untuk mengiburnya. Tapi dia malah menangis.
"kau sudah melakukan yang terbaik" aku menepuk-nepuk pundak nya.semua menghampiri kami, mencoba menenangkan jimin.
"aku yakin kalian akan menjadi bintang besar suatu saat nanti dan aku akan selalu ada untuk kalian"
"kau berjanji? " jimin mengeluarkan kelingking nya yang kecil itu.
"aku akan berjanji jika kalian juga berjanji akan tetap ada disampingku" jawabku terkekeh.
"aku janji akan tetap disampingmu."
"jimin ralat,kami berjanji akan selalu disampingmu" ucap namjoon.
"ahahaa baiklah, ku pegang janji kalian."
Kami pun tertawa bersama.
***
Aku pergi ke rooftop gedung itu. Rasanya menyenangkan memiliki mereka.
Lalu aku merasa ada yang menghampiriku, aku pun berbalik.
"ael"
"chim?" aku melihat jimin yang sudah berganti pakaian, dia menggunakan baju hitam dan celana jeans hitam yang dibagian lutut nya sobek.
Kini kami sudah bertatapan
"i want to be your lover"
Jimin menutup mulutnya seakan tidak percaya dengan apa yang aku katakan.
"really?!" ucap nya kegirangan.
Aku memberinya senyuman sebagai jawaban.
Jimin langsung mengangkat tubuhku.sambil berputar putar.
Ah elah.
Dia menurunkan ku lalu memelukku.
"gomawo"
"untuk apa? "tanyaku bingung.
"karena telah kembali dan menjadi milikku"
Aku benar benar senang hari itu. Tapi ada yang aneh? Aku melihat seseorang di pintu untuk ke atap ini.
***
Hari hari berikutnya aku melanjutkan hidup ku dengan baik.aku mengikuti kerja sift di salah satu minimarket untuk memenuhi kebutuhan ku agar tidak membebani orang tua ku.aku menceritakan pada ibu semua tentang jimin.ibu ku hanya tertawa mendengar nya.
Drrt.. Drrt..
"halo?"
"aera, sedang apa?"
"aku sedang ada sift,ada apa?"
"aku mengganggu mu? "
"ani, ini sedang sepi"
"aera ya, maaf aku tidak bisa menemuimu"
"tidak apa apa,jimin."
Jujur, kami jarang bertemu karena jimin sibuk.kami hanya berbincang melalui telfon jika waktu jimin sedang kosong. Hah.. Aku merindukannya.
"kau pulang jam berapa?"
"sekitar jam 8 atau 9"
"aera,tunggu sebentar"
p

anggilan dari jimin, berubah menjadi video call.
Aku melihat taehyung di layar ponselku. Mereka satu per satu bernyanyi.

Yaampun lucunya.mereka benar benar membuat mood ku membaik.terima kasih telah menepati janji kalian:)
"bagaimana?sudah membaik?"
"hehe, gomawo jimin-ah"
"kami akan makan malam,aku harus mematikan telfon nya"
"baiklah"
Tut.. Tut.. Tut
"aku merindukan mereka."

A DAY WITH MR. SCENERYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang