4.memories¿?

6 1 0
                                    

Aera pov
Aku buru buru masuk ke apartment ku.Aku melempar tas ku ke sembarang arah.dan melempar kan diriku keatas kasur.
Aku membuka kertas itu.
Entah mengapa aku tersenyum melihatnya.
Aku memejamkan mataku sebentar,dan aku sudah terbawa dimensi lain.
"chim, aku akan pindah apa kau akan tetap mengingat ku?"
"tentu saja!"
"bagaimana dengan kelopak matamu?"
"tidak apa apa,kau akan melihat nya nanti"
"tapi aku akan pergi.dan mungkin saja tidak bisa bertemu denganmu lagi"
"bisa, pasti bisa"
"jika tidak?"
"maka aku yang akan mencarimu."
ting...
Aku terbangun.dan segera berlari ke arah pintu apartment ku.
Aku melihat seseorang di layar pintu itu.Seseorang yang aku kenal?
Aku membuka kan pintu, dan melihat seorang pria yang mungkin sudah lama aku kenal.
Rasanya, rasa rindu ini sudah terpenuhi.Tapi aku tidak mengenalnya. Siapa dia? Apa dia chimmy?
"kenapa kau melamun?"
"chim.."
"chim?"
"apa kau benar benar chimmy?" ucapku, tangis ku sudah tak tertahan.
Refleks jimin menarik tangan ku dan menutup pintu apartment ku.
Dia menarik ku kedalam pelukannya.
Aku semakin menangis.Siapa dia? Aku tidak mengenal nya, tapi kenapa dia seperti chimmy.
"iya aku chimmy."jawabnya sambil masih memelukku.
"bohong.aku tidak mengenalmu!"sambil melepaskan pelukannya.
"lalu mengapa kau menangis?"
"memang kau punya bukti?"
dia menunjuk kelopak matanya.
"kau ingat? aku terjatuh dan kelopak mataku sobek"
aku diam.Bagaimana dia?..
"kau menangis karna merasa bersalah"
aku masih diam.
"setelah kelopak mataku dijahit kau pindah dari korea"
aku ingin menangis, tapi ku tahan.
"dan aku bilang jika kau tidak bisa bertemu denganku."
jimin mendekatkan wajahnya padaku.
"maka aku yang akan mencarimu. "
Dag dig dug serr
*****
"aku membawakanmu makan siang"
"terima kasih."
Suasana ini menjadi canggung.Aku harus mencairkan suasana dengan apa?
"ehem"
jimin langsung melihat padaku.
anjir kaget
"em mengapa kau memanggil ku rachel?"
jimin menyimpan sumpit nya.
"itu nama internasional mu bukan?"
aku diam, dan mencoba mengingat nama ku sebelum pindah ke korea.
"begitu?"
"iya, dan aku memanggil mu ael"
Aku hanya diam berusaha mengingat tapi tidak bisa.
"bagaimana kau bisa tetap bodoh?"
Ucap jimin sambil terkekeh.
"hey! Aku tidak bodoh!" protesku.
"aahahaha baiklah, ael" sambil mencubit pipiku.
"sakit, bodoh! " aku memukul nya pelan. Dan dia masih tertawa.
"aku benar benar merindukanmu."
Jimin menarikku kedalam pelukannya lagi.Nyaman sekali.
Awalnya aku tidak ingin membalas pelukannya, tapi ntah kenapa tangan ini malah membalas pelukannya.
"aku akan membuat mu ingat kembali"
"jika ingatan ku tidak kembali?"
"maka aku yang datang kembali"
"ini kan sudah kembali."
"kau bisa tebak untuk apa aku kembali?"
"untuk menemukanku"balasku.
"dan menghilang kan rasa rinduku"jimin mempererat pelukannya.

***
"karena dengan memelukmu saja sudah membuat rasa rindu ku hilang."
-park jimin

A DAY WITH MR. SCENERYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang