part 6

91 10 0
                                    

Kerajaan Dhaehwoong

Kerajaan ini sangat indah dengan pemandangan bunga sakura yg mengelilingi setiap penjuru istana. Sama seperti kerajaan sebelumnya kerajaan ini juga memiliki pangeran yg sangat tampan. Dia sangat pandai menggunakan pedang dia sangat tidak menyukai memanah karena dia berfikir membuang waktunya saja untuk belajar membidik benda. katanya "Lebih baik menggunakan pedang jika ada serangan musuh langsung tebas saja ya kan, tdk perlu susah susah membidiknya" seperti itulah yg dikatakan oleh pangeran jika di suruh latihan memanah padahal dia sangat handal menggunakannya.

"Pangeran Lee Daehwi Anda di panggil oleh Raja" panggil seorang pelayan istana, dan yg punya nama pun membalikkan badannya dan menatap pelayan itu dengan tatapan tajam andalannya.

"Aiss, kenapa ayah memanggilku di saat aku lagi asyik latihan sihh aakhh"kata pangeran Lee Daehwi dengan kesal sebab dia sangat tdk menyukai jika diganggu saat latihan bermain pedang.

"Maaf Pangeran saya hanya disuruh oleh Raja untuk segera memanggil anda. Pangeran bisa langsung kekamarnya" jelas pelayan itu tanpa meganggkat kepalanya sedikitpun, dia merasa takut jika dia menatap pangeran yg sedang kesal di depannya itu.

"Emangnya ayah ingin apa sih sama aku, kayak ngak ada orang lain aja di istana ini" Lanjut pangeran merasa sangat kesal dengan ayah dan juga pelayan didepannya.

"Ada yg ingin beliau bicarakan dengan anda pangeran katanya sih sangat penting" pelayan itu hanya bisa bersabar saat ini menghadapi pangeran yg cukup keras kepala ini.

"Sepenting apa sih? lebih penting bagiku sekarang adalah pedangku" kata pengeran Daehwi sambil meletakka pedangnya ke leher pelayan itu, seketika wajah pelayan itu pucat pasi bagaikan mayat. Siapa coba ngak takut kalau pedang yg sangat tajam di letakkan di leher kita.

"k..ka.. Katanya kalau pangeran mendengar apa yg ingin Raja katakan anda akan merasa sangat senang" mendengar perkataan pelayannya Daehwi langsung berfikir apa yg bisa membuatnya senang selain bermain dengan pedang kesayangannya.

"Sudahlah aku tdk sekejam itu, jangan melototiku seperti itu aku jadi takut tau" lanjut Daehwi meninggalkan pelayannya yg masih berdiri tak bergerak sama sekali karna masi syok, dan pangeran langsung pergi ke kamar ayahnya sambil memutar bola matanya malas.

"Ya ampun kk Daehwi sangar amat sih" Author

"emang kenapa mau gue tebas kepala lo juga hah" Daehwi

"Ampun Masnya,jangan galak dong nanti gantengnya ilang lagi" Author

"Idihh gue tebas beneran nih pala lo thor baru tau rasa" Daehwi

"yaaa kalau lo tebas kepala gue yg buat cerita ini siapa dong kan gue yg nulis bukan ello"Author

"Yaudah lanjut aja ceritanya gue lagi malas ladenin cewek bobrok kyak lo" Daehwi

"apa lo bilang gue bobrok kalau gue ilangin lo dari nih cerita baru tau rasa lo"Author

"Wihh ampun mbaknya jangan ilangin dong akunya nanti para fans aku sedih kalau aku ngak ada. Wanna one ngak Lengkap klau gue ngak ada iyakan teman teman" Daehwi

"Serah lo deh Daehwi serah lo, untung gue baik" Author

Ok lanjut cerita

Pangeran Daehwi pun sudah sampai di depan pintu ayahnya, tak lupa dia mengetuk pintu terlebih dahulu meskipun sedikit cuek Daehwi juga tau tata krama. Setelah di izinkan masuk dia tanpa ragu langsung bertanya kepada ayahnya to the poin.

"Ada apa ayah memanggilku?" tanya langsung tak mau berlama lama "Yg ditangan ayah itu apa?seperti subuah undagan, jangan bilang klau ayah mau membicarakan itu" Lanjutnya sambil melihat sebuah undangan yg berada di tangan ayahnya

11 kerajaan (wanna one) KocakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang