Sepertinya ada yang mengikutiku.
Kayra membalikkan badannya. Benar saja, gadis itu di ikuti oleh seseorang.
"Kamu mesum, ya?!" Kayra bersedekap dada, melotot ke arah pemuda bermanik emas yang mengikutinya.
"Enak aja! Aku tidak mesum!" Jawab El tak terima.
"Lalu kenapa kamu mengikutiku ke toilet?"
"Karena aku juga ingin ke toilet!"
"Tapi aku ingin ke toilet perempuan!"
"Bukannya jarak toilet perempuan dan laki-laki tak jauh?"
Benar juga.
"Terserah!" Jawab Kayra akhirnya lalu melanjutkan jalannya. Tak peduli lagi dengan pemuda di belakangnya.
°°°°°
Gadis berambut panjang hitam pekat keluar dari toilet dan berjalan kembali ke kelasnya. Tapi lagi-lagi ia menghela napas malas saat ia bertemu lagi dengan pemuda berambut hitam-perak.
"Kamu lagi." Dengusnya.
El menghembuskan napasnya, "kenapa kamu seperti tak menyukaiku?"
"Aku bukan tak menyukaimu. Hanya saja aku tak menyukai siswa ASA Class."
El menautkan alisnya. Mungkin karena kejadian di cafetaria itu. Pikirnya.
"Oh, maafkan teman-temanku. Mereka biasanya gak seperti itu. Aku juga bingung dengan sikap mereka yang begitu dingin dengan siswa Crystal School lainnya."
Kayra menatap pria di depannya serius, "apa kamu berbeda dengan yang lainnya? Sepertinya begitu." Kayra mengangguk-angguk layaknya seorang juri.
"Ya, begitulah," El menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Sebenarnya mereka sama saja denganku, tapi aku gak tau kenapa mereka-"
"Aku Kayra." El yang tak sempat menyelesaikan kalimatmya, melebarkan mata melihat tangan kanan Kayra yang terjulur ke arahnya. Ia lalu menatap gadis di depannya yang tersenyum ke arahnya.
"A-aku El." Jawab El sambil membalas jabatan tangan Kayra. "Kamu gak ke kelas?" Lanjutnya sambil melepas jabatan tangan mereka.
"Iya, ini aku mau ke kelas." Jawab Kayra.
"Okey,"
Kayra melangkahkan kakinya, namun ia kembali berhenti.
"Ehm, El?" Panggil Kayra.
"Ya?"
"Kenapa kepala sekolah melarang kami untuk pergi ke kelas kalian?"
El terdiam. Apa yang harus ia jawab?
"Aku sangat penasaran bagaimana kelas kalian di balik tembok tinggi itu. Dan kenapa pula kalian hanya ke sini setiap hari Kamis saja?"
"I-itu..."
"El!"
El melihat Minho yang baru saja memanggilnya dari arah belakang Kayra.
Terimakasih, Minho. Ucap El dalam hati.
"Aku pergi dulu. Kembalilah ke kelas!" Kata El kepada Kayra lalu berlari mendekati Minho.
***
"Gladys...!" Teriak Kayra begitu ia sampai di kelas. Ia bahkan tak menyadari seorang guru wanita yang tengah menulis di papan tulis.
"Kayra!" Tegur sang guru.