❄Sembilan❄

54 8 0
                                    

"Kamu gak bilang ke El kalau kita sudah kelas 11? Seenaknya dia memanggil namaku tanpa sebutan 'kakak'"

"Hahaha... Iya, maaf, Gladys. Aku belum sempat memberitahunya. Eh, apa kamu ingat cowok berambut dongker tadi? Dia yang membisikkan padaku untuk tak usah sok akrab kemarin." Kayra mengadu.

"Benarkah? Lalu, kenapa dia mengajak kita berkenalan?" Gladys menopang dagunya.

"Apa kamu gak lihat wajahnya? Dia sama sekali tak seperti orang yang mengajak orang lain untuk berkenalan. Dia tak ramah, tak sama seperti El." Kayra tersenyum mengingat pria bermanik emas itu.

"Kak Joan," Gladys bersuara kecil lalu mengisyaratkan Joandra yang menuju ke arah mereka.

"Hai, Kayra!" Sapa Joandra lalu meletakkan semangkuk spaghetti dan segelas air mineral di atas meja. Bermaksud untuk makan bersama Kayra dan juga Gladys. Joandra duduk di sebelah Kayra.

"Hai, kak!" Balas Kayra.

Gladys mendengus, "hanya Kayra?"

"Hehe, maaf. Hai, Gladys!" Sapa Joandra akhirnya.

"Hai," jawab Gladys malas.

"Ada apa, kak? Tak biasanya kamu makan bersama kami."

Joandra melirik Kayra, "hanya ingin." Jawabnya.

Mereka bertiga kini makan sambil mengobrol hal-hal yang tak penting. Dan tak sadar ada seseorang yang tak senang melihat Joandra yang duduk berdekatan dengan Kayra dari kejauhan.

***

Beberapa hari berlalu, hingga hari yang di tunggu-tunggu Kayra akhirnya datang. Hari Kamis.

Dua hari yang lalu, Kayra lagi-lagi mendapat sebuah bingkisan kado di bawah laci mejanya. Yang biasanya ia mendapat kado yang berwarna cerah, hari itu ia mendapat kado dengan bungkus berwarna hitam. Tapi tetap saja Kayra mengabaikannya. Gadis itu tak membukanya dan hanya meletakkannya di dalam kamar.

"Kafetaria?" tanya Gladys saat bel istirahat berbunyi.

"Tentu saja!" Jawab Kayra semringah.

Gladys memutar bola matanya jengah. Padahal ia sudah tau jawabannya, tapi ia masih saja bertanya.

Sesampainya di kafetaria, mereka tak menemukan tanda-tanda adanya El di sana. Hanya ada 5 siswi dari ASA Class.

Kayra mendekati gadis-gadis itu, meski tadi sempat di tahan oleh Gladys. Gladys khawatir, mereka akan mempermalukan Kayra sekali lagi.

"Hai. Apa kalian melihat El?" Tanya Kayra tanpa basa-basi.

Kelimanya melirik Kayra yang menunggu jawaban.

Awalnya mereka diam, sampai gadis berambut biru bertanya, "apa kamu Kayra?" keempat teman lainnya langsung beralih menatap Regina.

"Dari mana kamu tau?" Tanya Kayra bingung. "Ah! Apa El menceritakan aku?" Imbuhnya antusias sambil menjentikkan jari telunjuknya di samping kepala.

"Maumu!" Gladys menjitak kepala Kayra, membuat yang di jitak meringis sambil mengusap kepalanya.

Regina tak menjawab, ia beserta Shena, Aletha, Niken dan Viera berdiri dari duduknya dan pergi begitu saja meninggalkan Kayra beserta Gladys.

"Apa kamu gak jera?"

Kayra melirik Jessie yang duduk di dekat mereka. "Mereka itu angkuh." Lanjut Jessie dan di balas anggukan Sea dan Aurel.

"Tak semua dari mereka itu angkuh, kak." Kayra dan Gladys mendekati ketiga kakak kelasnya dan duduk bersama mereka.

"Dan Kayra menyukai salah satu dari mereka." Imbuh Gladys.

A Secret Academy ClassTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang