Jihyo tidak bisa melepaskan matanya dari handphone barang sedetik pun dan itu membuat ketiga temannya kesal.
"Jiy, lo kenapa si ngeliatin hape terus?" Tanya Rose pada akhirnya.
"Iya, dari kemaren ngecek hape terus sampe ga konsen sama obrolan kita." Lisa ikut menambahkan.
Jihyo menghela nafas.
"Daniel gak bales telfon atau chat gua sama sekali.. udah seminggu ini." Jawab Jihyo lesu.
"Kok? Tumben banget Daniel ngilang kayak gitu?" Lisa ikutan bingung.
"Minggu kemarin, waktu gua diemin Daniel, tiba-tiba dia dateng ke rumah dengan keadaan babak belur. Gak parah sih tapi keliatan banget dia habis berantem."
"Eh gila! Berantem sama siapaa?!" Tanya Rose kaget. Sudah lama sekali tidak mendengar Daniel berantem soalnya.
Mina hanya bisa terdiam mendengarkan percakapan teman-temannya.
"Gua juga gak tau, tapi katanya bukan sama rombongan Jaehyun yang sempet ngomongin gua di grup chat itu." Jihyo memijit ujung hidungnya karena pusing.
"Em.. Jiy... Lo gak mau cerita ke Daniel yang sejujurnya apa tentang lo sama Seungyoun?" Tanya Mina berhati-hati.
"Gua takut kalo gua ceritain yang sejujurnya, Daniel bakalan marah. Gua takut banget. Gua takut, Daniel sama Seungyoun bakalan berantem habis-habisan. Mereka berdua sama-sama temperamen." Jihyo menutup wajahnya dengan tangan. Bingung harus berbuat apa.
"Tapi, Daniel harus tau Jiy. Lebih baik lo yang ceritain ke Daniel. Daripada Daniel tau dari orang lain yang bisa aja ceritanya gak bener." Usul Mina.
"Gua setuju sama Mina. Emang udah saatnya Daniel tau, Jiy. Ditambah, Seungyoun udah keterlaluan dengan nyebar foto-foto lo juga cerita-cerita gak bener tentang lo. Inget, Yugyeom temen deketnnya Seungyoun. Gak mungkin, dia gak dapet cerita buruk tentang lo dari Seungyoun." Kata Rose.
Jihyo mengangguk-ngangguk. Ada benarnya juga apa yang dikatakan oleh teman-temannya.
Seketika Jihyo teringat bagaimana beberapa hari yang lalu dia ingin putus dengan Daniel. Tapi, bahkan hanya seminggu Daniel tidak ada, Jihyo sudah kebalakan sendiri. Tetap saja, tindakan Daniel yang waktu itu tidak bisa Jihyo maafkan begitu saja.
Drrt..drrt..
Hape Jihyo bergetar. Tertera nama "Jaehyun" di caller id.
Dahi Jihyo mengkerut. Ada apa Jaehyun menelfonnya?
"Hallo."
"Jihyo, lo dimana?" Tanya Jaehyun di seberang.
"Kampus, kenapa Jae?"
"Lo udah denger kabar dari Daniel?"
"B-Belum.. kabar apaan Jae?"
"Daniel berantem sama Seungyoun di Teknik Mesin. Gua tau dari Yugyeom."
"HAH?! Kapan? Kapan dia berantemnya? Dimana?"
"Tadi, sekitar jam 11an. Sekarang udah bubar. Di Teknik Mesin."
"O-oke.. thanks Jae."
Belum sempat Jaehyun membalas ucapan Jihyo, sambungan langsung dimatikan.
"Daniel berantem sama Seungyoun. Anterin gua ke apartemen Daniel sekarang." Kata Jihyo sambil menahan tangis.
"APA?!" ketiga temannya juga kaget tiada tara.
****
Rose melajukan mobilnya menuju apartemen Daniel. Jihyo daritadi sibuk merapal doa dan berharap Daniel ada di apartemen tanpa luka yang serius. Karena, memang begitu kebiasaan Daniel sejak dulu. Sehabis berantem, Daniel akan langsung pulang untuk tidur karena lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet - Kang Daniel✔
Fanfiction"Sayang, peluk..." "Sini peluk." "Tepuk-tepuk punggung." "Iyaa ini ditepuk-tepuk yah." Jihyo menghela nafas. Entah dia berpacaran atau malah mengemong bayi. 🔞🔞