Aku menyeret tubuhku yang terasa sangat melelahkan. Ku abaikan sapaan beberapa pelayan yang bertemu pandang dengan diriku.
Tina - pelayan muda yang baru-baru ini direkrut oleh kakak Mike untuk menemani hari-hariku membungkuk memberikan salam " Nona sudah pulang?? Biarkan aku saja yang membawakan tas nona " aku menolak halus dengan senyuman lemas dari sudut bibir " Tak perlu, aku masih bisa membawanya sendiri " kakiku kembali melangkah menuju ke arah lantai 2 dimana kamar tidur ku berada.Tubuhku terbaring di atas ranjang dengan kedua tangan merenggang.
Nafasku sesekali ku hembuskan dengan kasar. Sial!! Dasar si muka datar!!! Gue sumpahin jadi guru terdatar selamanya di muka bumi ini.
Aku terlalu geram dengan tingkah pak Justin kepadaku.
Sialan juga tuh orang!!! Awas aja kalo dipelajarannya gue bakal nolak dengan tegas semua perintahnya ke gue!!!Tanganku terkepal jika mengingat kejadian dimana guru si muka datar dengan santainya menyuruhku untuk mengembalikan semua bola basket yang berada di segala penjuru ruangan untuk dikembalikan ke gudang. Dan sialnya lagi gue nutut aja?!
__________
" Jessica tolong kembalikan bola basket nya ke gudang penyimpanan lagi " perintah pak Justin.
Aku mengangguk dan tersenyum kesal karena semua bola yang dibuat untuk berlatih masih terpencar dimana-mana. Tak adakah yang peduli padaku??, Batinku miris.
Aku memungut satu persatu bola basket dan mengumpulkannya di dalam pelukan ku serta menaruhnya di jaring khusus bola.Ku perhatikan pak Justin masih ditempat memandangku dengan serius tanpa menolongku yang tengah kesusahan. Tolong kesabaran juga ada batasnya!!.
Aku menatap tajam iris bola mata birunya serta menyeret jaring khusus bola menuju ruangan di sudut belakang. Helaan nafas kasarku terlontar.Aku sudah berhasil membawa kembali bola ditempat dengan aman tapi tidak dengan diriku.
Aku berbalik bermaksud meninggalkan gudang penyimpanan tapi aku mendapati sosok pak Justin sudah berada di ambang pintu dan sejak kapan pintu gudang tertutup??
Seingatku pintu gudang masih terbuka lebar dan pak Justin juga belum ada didalam gudang bukan??Raut wajah gelisah ku berhasil kututupi dengan sempurna. Aku dan pak Justin berjalan, mempertipis jarak diantara kami. Aku tersenyum kikuk dengan sedikit membungkuk
" Pak bolanya sudah saya kembalikan, kalau begitu saya permisi " ujarku.
Tanganku terulur untuk memutar kenop pintu, seketika mataku terbelalak dengan menelan Saliva dengan berat.
Apa pintunya kok terkunci??
Kegelisahan diriku makin besar, aku masih mencoba untuk membuka kenop pintu tapi tak ada hasilnya." Mencari ini??" Suara gemerincing kunci bersahutan. Kok kuncinya ditangan pak Justin?? Apa dia yang ---.
Ku balikan tubuhku dan mataku terbelalak saat jarak diantara aku dan pak Justin hanya beberapa sentimeter saja. Kedua tangannya mengunci tubuhku di dinding pintu, nafasku tertahan karena jarak diantara kami sangat dekat.
" Jessica, kamu cantik-cantik kok polos banget??" Kepalanya sedikit miring ke kanan dan semakin dekat " atau jangan-jangan kau belum tersentuh oleh siapapun??" Senyum devil berkembang di bibirnya.Aku dapat mencium aroma mind bercampur aroma rokok menjadi satu.
Ku palingkan wajahku ke kanan, sebelum akhirnya berbicara
" Pak Justin tolong buka pintunya, bel sekolah sudah berbunyi dan saya tak ingin terlambat karena berlama-lama di disini " telapak tangan ku tergerak untuk menutupi mulutnya yang semakin dekat dengan bibir ku.
" Pak tolong jaga kesopanan anda "
Ucapku tegas.Pak Justin tersenyum meremehkan diriku, daguku diangkat dan iris mata birunya menatap tajam kearah diriku
" Kau tau?? Kau sudah tak pantas menjadi gadis remaja " alisku terangkat untuk mencerna perkataan pak Justin padaku. Aku tak pantas?? Menjadi gadis remaja?? Lalu aku harus menjadi apa?? Dasar orang aneh!!! Pak Justin semakin menundukkan kepalanya tepat berada disampingku " kau hanya pantas menjadi wanita ku!!" Tubuhku meremang saat nafas hangat pak Justin melebur di kulit leher ku. Jantungku berdegup kencang dengan nafas yang hampir tercekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
[ B2 ] Vampire My Pretty ; The Kingdom Of DRACULA
VampireAku terbangun dengan nafas yang tersengal-sengal. Seketika rasa sakit tusukan di jantung keluar. Aku mulai mengatur nafasku dan meredakan rasa sakit hatiku. " Winter....aku telah kembali ke dunia. Aku Victoria Valbuena akan membalas kan dendam ku. "...