Six

134 13 6
                                    

Aroma lezat yang tercium dari darah yang Nia keluarkan membuat Maldev, William dan Harry tak bisa menahan nafsu mereka dan mulai terbuai dengan aroma darahnya.
Nia tampak gelisah serta ketakutan yang menjadi satu.
" Kalian adalah vampire" ucap Nia dengan nada gemetar.

Setelah kalimat itu, mereka bertiga menggigit dan menghisap secara bersamaan tubuh Nia.
Maldev yang tepat disebelah kiri Nia langsung menyerang leher jenjang Nia, sedangkan William dan Harry menyerang kedua tangan Nia.

Darah Nia dihisap tanpa henti oleh mereka. Vampire bangsawan yang biasanya kebal akan darah manusia, kini terbuai dengan aroma darah Nia, kakak pertama mereka.

" Henti...kan.. " nafas Nia tersenggal dan kalimat yang ingin Nia ucapkan juga sangat susah mendapatkan suaranya itu.

Sentuhan tangan dan bibir mereka membuat Nia delima. Bagaimana tidak?? Tangan yang dingin itu membelai lembut tubuh Nia sedangkan sapuan bibir, lidah dan giginya membuat Nia merasakan sensasi yang berbeda.

Rasa sakit, geli dan panas Nia rasakan secara bersamaan.
" Sudah cukup " Maldev dan William menyudahi kegiatan mereka.
Sementara Harry masih setia bermain di telapak tangan Nia yang tergores luka itu ditambah lagi dua gigitan yang Harry buat disana.

Nia mulai merasakan kesakitan yang teramat sangat dengan sekujur tubuh yang mulai lemas dipenuhi oleh bekas gigitan dan darah yang mengalir.
Nia terkulai lemas di ranjang empuk UKS.

" Apa yang kita lakukan padanya??"
Ucap William yang mulai tersadar dari pengaruh vampire nya.
Maldev yang masih menikmati darah yang tersisa disekitar bibirnya hanya tersenyum tipis.

Plakk

" Sadarlah!!!" William mengguncangkan tubuh Maldev agar pengaruh vampire nya hilang.
" Kita sudah melewati batas kita!!" Teriak William.

Jujur saja William juga terbuai karena rasa darah kakak pertamanya itu.
Tapi tak seharusnya dirinya melakukan tindakan yang melebihi batas bukan??

" Ayahanda akan marah dengan kita!!" Kalimat William kembali terdengar saat keheningan menguasai mereka bertiga.

" Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang??" Tanya Harry.
Maldev menggeleng kepala pelan, seakan tau resiko apa yang akan mereka bertiga dapatkan setelah ini.

Disisi lain, ruang kepala sekolah.
Raja Valdes sekaligus pemilik sekolah elite tersebut membuka matanya dengan kilatan amarah yang menyala.
" Kalian harus aku hukum!!!" Geram raja Valdes.

Raja Valdes dan ketiga pangeran itu sudah sepakat akan membongkar jati diri vampire Nia saat gerhana bulan merah tiba. Dan saat itu juga, raja Valdes akan membawa Nia kembali untuk tinggal di istana Victoria.

Namun rencananya gagal akibat ulah ketiga pangerannya itu.
Hanya menunggu 3 hari lagi, maka semuanya akan berjalan dengan lancar tapi harus hilang karena tubuh vampire mereka tak dapat dikendalikan lagi.

.

.

.

Mereka bertiga langsung melesat dengan Nia yang berada di gendongan Maldev setelah mendapat telepati dari ayahanda mereka.

Sesampainya di ruang kepala sekolah
Maldev, William dan Harry memberi salam kepada raja Valdes.
" Kami menghadap ayahanda "
Namun salam mereka tak mendapati jawaban dari raja Valdes.

Raja Valdes mengambil alih menggendong tubuh Nia dari tangan Maldev. Pikiran dimana ia harus kehilangan putrinya itu harus dibuang jauh-jauh.
Raja Valdes menatap wajah pucat Nia dalam gendongannya itu,
" Ayah akan menyembuhkan lukamu nak " batin raja Valdes. Tubuh raja Valdes berbalik dan melangkah menuju ruang peristirahatannya. Namun, Langkah kaki raja Valdes terhenti serta melirik ke arah ketiga pangeran lewat bahu kanannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[ B2 ] Vampire My Pretty ; The Kingdom Of DRACULATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang