Prolog

933 59 0
                                    

Seorang gadis yang akan berusia 20 tahun terlihat sedang berdebat dengan Ayahnya. Namun sepertinya perdebatan itu tidak menghasilkan apa yang si gadis inginkan. Dengan kesal Ia pergi ke dalam kamarnya. Tanpa menghiraukan panggilan dari sang Ayah.

"Hinata!! Jika kau menolak perjodohan itu Ayah akan tarik semua fasilitasmu." Ancam sang Ayah.

"Terserah Ayah! Aku tidak mau dijodohkan dengan lelaki itu. Lakukan apa yang mau Ayah lakukan." Balas Hinata dengan menutup pintu kamarnya.

Saat dalam kamar Hinata mulai berpikir keras agar perjodohan itu tidak terjadi. Masa bodoh dengan mencoreng nama keluarga Ia sudah tidak peduli lagi. Yang Ia mau sekarang adalah bagaimana cara membatalkan perjodohan yang diusulkan sang Ayah.

Hinata berbaring di ranjangnya. Gulang guling ke sana kemari dalam waktu 1 jam. Sebuah lampu bohlam mulai muncul di sisi kepalanya. Akhirnya Hinata mempunyai ide yang sangat gila.

"Aha! Mungkin ini jalan satu-satunya. Ya kenapa Aku tidak terpikirkan dari tadi." Gumamnya.

Hinata mulai mempersiapkan keperluannya. Ya Ia akan kabur dari mansion Hyuuga. Dengan begitu perjodohannya tidak akan pernah terjadi. Dengan membawa baju seadanya dan uang tabungannya yang lumayan cukup banyak Ia akan kabur dari mansion ini.

"Baiklah. Hinata kau akan baik-baik saja selama tidak ada yang mengetahui kalau kau adalah putri seorang menteri Jepang. Yang perlu kau lakukan sekarang adalah tarik nafas dalam-dalam lalu keluar lewat jendela tanpa di ketahui oleh siapapun. Kemudian kau lari secepat mungkin meninggalkan mansion ini." Hinata berdialog dengan dirinya di depan cermin. Berusaha menenangkan kegugupannya.

✨✨✨

Malam mulai tiba. Di kediaman Hyuuga, para pelayan mulai menyiapkan makan malam yang besar dan mewah. Alasannya karena akan ada sebuah perjodohan antara keluarga Hyuuga dengan Uchiha. Sang kepala keluarga Hyuuga mulai menyambut keluarga Uchiha yang baru sampai.

Dengan ditemani sang istri Hiashi menyambut keluarga Uchiha dengan hangat. "Apa kabar Fugaku?" Tanya Hiashi dengan basa basi.

"Aku baik. Kau?" Tanya balik Fugaku.

"Yah seperti biasa. Aku slalu pusing dengan permasalahan-permasalahan yang slalu berdatangan." Balas Hiashi dengan candaannya.

Fugaku dan Hiashi tertawa bersama.

"Ayo mari kita masuk." Lanjutnya mengajak masuk keluarga Uchiha.

Mereka semua masuk ke dalam. Hiashi memanggil istrinya yang sedang mengobrol dengan nyonya Uchiha-Mikoto. "Tolong panggilkan putri kita sayang." Ucap Hiashi kepada sang istri.

"Baik anata." Hikari pergi menuju kamar putri bungsunya.

Setelah sampai di depan pintu sang anak Ia mulai mengetuk pintu.

Tok Tok Tok

"Hinata sayang. Ayo cepat keluar, keluarga Uchiha sudah datang." Ucap Hikari.

Namun tidak ada jawaban apapun dari dalam kamar. Hikari pun mulai membuka pintu kamar sang anak. Pemandangan yang Ia lihat sekarang adalah pintu lemari terbuka sebelah, sebuah selimut yang digulung dan di kaitkan pada sebuah tiang ranjang putrinya.

Pikirannya bisa menebak apa yang dilakukan sang putri. Tetapi Ia masih berusaha mencari Hinata di dalam kamar mandinya. Namun nihil Hinata tidak ada di manapun. Hikari membekap mulutnya, lalu berlari keluar kamar Hinata.

Air mata Hikari mulai mengalir begitu sampai di meja makan yang telah di isi oleh suaminya, putra pertamanya dan juga keluarga Uchiha.

"A-anata." Panggilnya dengan nada bergetar.

"Hikari? Ada apa?" Tanya Hiashi begitu melihat istrinya bercucuran air mata.

"H-Hinata, dia pergi d-dari rumah. Hiks..." setelah mengucapkan itu Hikari menangis dengan memeluk sang suami.

Deg.

"A-apa?!" Ucap Hiashi dengan raut terkejut.

Semua yang ada di sana pun ikut terkejut. Bagaimana mungkin tidak terkejut, kalau orang yang akan mereka jodohkan salah satunya tidak ada. Neji si sulung Hyuuga, berlari menuju kamar sang adik. 2 menit kemudian Neji kembali dengan membawa sepucuk surat yang ditinggalkan sang adik.

"A-ayah. Ini sepertinya sengaja Hinata tinggalkan." Kata Neji.

Hiashi menerimanya. Lalu mulai membacanya, kemudian surat itu Ia remas dan memeluk tubuh istrinya. Hiashi tidak menyangka jika putrinya akan nekat kabur dari rumahnya karena masalah ini. "Neji! Cepat hubungi Shikaku." Perintahnya.

"Kami juga akan ikut membatu Hiashi." Ucap Fugaku dan di angguki oleh istrinya.

"Merepotkan." Lirih bungsu Uchiha.

"Sstt. Jaga ucapanmu Sasuke." Tegur Sulung Uchiha.

"Jika bukan karena Okasan. Aku tidak akan mau ikut ke sini Itachi."

"Putri Hiashi-san itu yang akan di jodohkan denganmu Sasuke." Ucap Itachi.

"Aku tidak peduli." Balas Sasuke.







Tbc


Aku buat cerita ini terinspirasi dari lagu Disney yang aku jadikan sebagai judul ceritanya. Saat Zayn Malik yang menyanyikanya, suaranya itu loh yang bikin para cewek melting 😍

Ini baru prolognya jadi wajar kalau pendek. 😚

Bye 👋👋👋

A Whole New WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang