Reni

1.4K 44 3
                                    

Si Indri, Syifa, Diana, Ade dan Novi sudah bayar uang arisan.

Trus sisanya pada kemana ini?

Kenapa mereka belum bayar sih?

Sambil garuk-garuk kepala yang tidak gatal, aku kembali mengecek daftar uang arisan.

Anggota arisan ini bukan satu kelas yang ikut, hanya teman terdekat saja.

Ah! Si Priska sama Eka belum bayar! Tuh orang berdua, kalau gak di ingatkan untuk bayar arisan pasti gak akan bayar. Tapi tiba pas kocok arisan, mereka berdua hebohnya luar biasa.

"Priska! Loe belum bayar arisan!" Teriakku saat melihat Priska yang lagi nangkring di jendela.

Priska menoleh sambil memasang wajah tak berdosa, "hehehe... Lupa, besok aja ya." Katanya melas.

Aku berdecak gemas melihat tingkah ajaib si Priska, "gak ada! Besok sabtu loh, sudah waktunya kocok arisan. Loe belum bayar yang dua minggunya."

Priska merengut, "iya ih, besok dibayar! Dasar barelang." Gerutunya sebal, sambil menghentakkan kakinya dia langsung pergi sambil memasang wajah cemberut.

Sialan tu bocah!

Malamnya aku bbm'an sama mas Bagus ku. Maklum, kami sudah satu tahun pacaran, itu pun mula pacaran sama Mas Bagus pas kelas 3 SMP. Sampai aku kelas 1 SMA.

Kadang jarak memang membuatku dan Mas Bagus susah untuk bertemu. Apalagi kami punya kesibukkan masing-masing.

Ting!

Suara notif bbm membuatku tersentak, balasan dari Mas Bagus!

Bagus Maulana : Lagi makan Ren, Reni lagi apa?

Aku tersenyum membaca bbm dari Mas bagus. Lalu aku cepat-cepat mengetik balasan untuk mas Bagus.

Reni Anjani : Oh, kalau Reni lagi belajar Gus.

Jiah... Padahal cuma bbm kok jantung main dag dig dug aja sih.

Kenapa efek dari mas Bagus sangat tidak baik untuk kesehatan jantungku?

Sepertinya aku kudu periksa ke dokter jantung secepatnya.

Bagus Maulana : Ren, kan bentar lagi hari minggu. Kita jalan yuk, aku mau nonton John Wick ditemani olehmu. Tenang saja, tiket nonton dan makan biar aku yang bayar.

Aish... Senangnya akhirnya bisa jalan bareng sama Mas Bagus.

Hari minggu lagi.

Tapi, kenapa tidak malam minggu aja ya? Tauk ah, yang penting aku akhirnya jalan sama Mas Bagus.

Aku dan Mas Bagus tukaran username dan password Twitter. Gak tau kenapa, aku lagi pengen main twitternya Mas Bagus, sayanngnya aku tidak tahu username dan password Twitternya.

Aku memberanikan diri untuk meminta username dan password Twitter nya mas Bagus.

Dan, finally, keberuntungan berada di pihakku. Ternyata Mas Bagus mengasihkan aku username dan password Twitternya.

Dengan gerakan cepat, aku langsung membuka tampilan twitter di layar smartphone-ku.

Memasukkan nama twitter dan password yang sudah di kasih oleh Mas Bagus.

Sebenarnya tujuan aku ingin membuka twitternya, hanyalah untuk memastikan. Apakah dia ada DM'an sama cewek lain?!

Kalau sempat itu terjadi dan ketahuan olehku dia sering DM'an sama wanita lain selain diriku. Akan aku potong lehernya!

Aku pun sudah masuk ke akunnya Mas Bagus. Tanpa membuang waktu, aku langsung membuka isi DM-nya Mas Bagus.

Banyak sih dari cewek lain, tetapi mereka semua hanya menanyakan yang tidak penting, seperti tugas PR dsb.

Tetapi mataku terpaku pada nama @Azalea_Marsyah kayaknya, mereka sering chat di DM deh.

Dengan ragu, aku membuka isi DM-nya Mas Bagus dan Azalea.

Semakin menaikkan tombol scroll, nafasku tercekat. Pandanganku pun mengabur karena air mata yang sebentar lagi akan mengeluarkan kristal bening.

Bagaimana bisa Mas Bagus mengkhianati aku?

Aku meremas ujung bajuku, ternyata Mas Bagus mengajak Azalea malam minggunya ke suatu taman kota dimana taman itu sangat ramai karena banyak muda-mudi ber-malam mingguan di taman tersebut.

Jadi, inikah maksud Mas Bagus mengajakku jalan tiba di hari Minggu nya? Apa maksud dan tujuan Mas Bagus mengajak Azalea ke taman kota itu?

Segala pikiran negatif berkecamuk di otakku.

Apa Mas Bagus sudah jenuh dengan hubungan ini?

Aku melemparkan smartphone-ku ke sofa. Aku harus memastikan dan bertanya padanya. Apa motif Mas bagus mengajak Azalea jalan di malam Minggu?! Ya. Aku harus bertanya padanya dan memastikan apakah dia sudah jenuh atau tidak dengan hubungan ini.

OneShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang