15 ✔

85 7 0
                                    

Jangan sungkan buat vote atau komennya

Happy reading:)

.
.
.
.
.

Kringggg

Bel istirahat berbunyi semua para guru mengakhiri pelajaran mereka.

"Baik anak anak sampai bertemu minggu depan dan kalian boleh istirahat!" seru Bu Dina guru yang mengajar dikelas Clarisa.

"Baik buu!" jawab mereka serempak.

Murid muridpun memilih segera membereskan buku mereka dan bergegas menuju kantin begitupun dengan Clarisa tetapi kegiatannya terhenti ketika ada seseorang yang memanggilnya.

"Clarisa," tegur orang tersebut.

Clarisa mengalihkan pandangannya ke sumber suara ternyata ada Laras sedang berdiri tepat disampinnya dengan tersenyum.

"Iya?" Clarisa menjawab dengan senyuman juga.

Laras, tumben tumbenan gadis itu mengunjunginya. Biasanya dia hanya akan diam duduk dimejanya sambil membaca sebuah buku. Dia memang terkenal pendiam dikelas Clarisa.

"Em,,boleh pinjam buku catetannya tadi gak?" tanya Laras hati hati.

"Dengan senang hati," jawab Clarisa dengan menyerahkan buku catatannya tadi kepada Laras.

"Makasih," ucap Laras sambil mengambil buku itu lalu kembali lagi kemejanya.

"Eh Riss! Kantin yok! Laper nih." ajak Novi dengan semangat. Clarisa mengaggguk dan keduanya langsung pergi menuju kantin.

Keduanya kini sedang menikmati makanan didepannya.

"Ris sesuai janji lo beri gue kejelasan! Emang kapan lo jadian sama Reno?" tanya Novi memulai percakapan.

"Kemarin."

"Ha! Dia nembaknya gimana?" tanya Novi penasaran. Mode kepo on!

"Ya gak ditembak lah ntar mati lagi," jawab Clarisa santai kayak dipantai.

"Ish serius Riss!" ucap Novi mulai kesal.

Clarisa terkekeh senang karena berhasil membuat sahabatnya itu kesal.

"Oke. Jadi gini.." Clarisa menceritakan kisahnya dimana saat saat Reno menyatakan perasaannya lebih tepatnya sih membuat pertanyaan soal kemauan Clarisa menjadi kekasihnya.

"Gitu doang? Gak dikasih bunga atau di ajak diner romantis gitu?" tanya Novi bertubi tubi.

Clarisa hanya menjawab dengan gelengan sambil menikmati makanannya.

"Dan lo terima?"

"Ya iyalah Noviku sayanggg. Kalo gak gue terima mana mungkin gue jadi pacarnya Reno?" jawab Clarisa sabar.

"Ish kalo gue sih gak terima. Jadi cowok gak modal banget nembaknya di depan pager lagi apaan dah?" dumel Novi.

Clarisa mengangkat bahunya acuh.

"Ekhem," deheman seseorang memberhentikan obrolan Novi dan Clarisa.

"Eh,, Reno" ucap Novi sambil menyengir. Semoga gak denger, semoga gak denger!.

"Kenapa Ren?" tanya Clarisa.

Hufft. Novi bernafas lega.

"Enggak mau cek aja lo udah makan belom," ucap Reno sambil mengacak acak rambut Clarisa.

"Udah kok nih. Kamu udah makan?" tanya Clarisa balik.

"Udah kok tadi. Yaudah gue kekelas dulu ya? Selamat makan," pamit Reno tak lupa mengacak acak rambut Clarisa gemas. Clarisa mengerucutkan bibirnya kesal tapi senang.

Mereka melanjutkan makan lagi.

"Ris," panggil seorang.

'astofirr mau ngabisin makanan aja banyk banget rintangan' gerutu Clarisa dalm hati.

Sementara Novi dia menikmati makanannya dengan khitmat toh yang di panggilkan Clarisa, bukan dia.

"Iya?" jawab Clarisa sambil mendongakkan kepalnya.

"jngn lpa nanti jadwal les gw" ucap Novan sambil lalu.

Clarisa mendengus, namun tak ayal.dia mengangguk.

Novi sudah selesai dengan acara makannya lalu mengajak Clarisa untuk kembali kekelas.

Setibanya di kelas Clarisa duduk dimejanya dan tak sengaja tangannya menyentuh sesuatu yang berada di tepi kolom meja lalu mengambilnya.

'jaga diri lo baik baik!
Karena mungkin setelah ini hiduplo bakalan gak baik baik lagi!!

Terdapat tulisan seperti itu di kertas yang tak sengaja dijatuhkan oleh Clarisa tadi.

Kening Clarisa berkerut. Kira kira siapa yang melakukan semua ini? Dan mengapa orang tersebut melakukannya? Seingat Clarisa dia tidak pernah memiliki musuh atau apapun itu. Jadi kenapa ada tulisan seperti ini? Dengan isi yang terkesan peringatan. Menjadi pertanyaan besar dikepala Clarisa.

"Kenapa Ris?" Novi bertanya karena melihat raut wajah Clarisa yang sepertinya tidak baik baik saja.

"Ehh,, hmn gak papa kok" jawab Clarisa yang tak jujur dengan Novi. Meremas kertas tersebut, menggenggamnya, agar Novi tidak melihatnya.

Novi ber oh ria dan belpun berbunyi guru mulai mengajar anak didik mereka.

Kringgg

Bel berbunyi menandakan saatnya untuk backk to home.

"Tuh Ris udah ditunggu sama pujaan hati," bisik Novi kepada Clarisa.

Clarisa menolehkan pandanganya dan melihat Reno yang sudah berdiri tegap di depan pintu dengan satu tangan memegang tas yang tersampir dipundak dan satunya lagi melambai ke arah Clarisa sambil tersenyum.

Clarisa membalas senyuman tersebut lalu berjalan ke arah Reno setelah berbicara sedikit pada Novi.

"Udah lama?" tanya Clarisa ketika sudah berhadapan dengan Reno.

"Belum," jawab Reno lalu menggandeng tangan Clarisa dan mengajaknya berjalan beriringan menuju parkiran. Yang sukses membuat jantung Clarisa kejang.

"aku pulang bareng Novan ya, ada jadwal les hari ini" ijinnya, cemas.

Reno mengangguk, "yaudah, kalo gitu,nanti sore aku jemput , sekalian ijin sama nyokap bokap lo,"

"Emang mau kemana?" tanya Clarisa penasaran.

"Kan malming kita jalan," ucap Reno sambil mengedipkan sebelah matanya berniat mengoda Clarisa.

"Apaan sih!" ucap Clarisa kesal.

"Maukan?" tanya Reno memastikan.

"Iya. Mau jemput jam berapa?" tanya Clarisa menyetujui.

"Siap siap jam setengah lima!"

"Oke,"

Reno tersenyum lalu berpamitan pulang.

"Hati hati!" ucap Clarisa.

Tak selang lama Nivan datang dengan motornya, Clarisa naik dan mulaimembelah jalan, Claris aidak memudarkan senyumannya, dia akan segera menyelesaikan les ini dan segera memilih baju untuk kencan perdananya, xixixi lebay sekali dia.

***

Hallo gaes kembali lagi dengan akoo
Selamat menikmati ceritaku yang gak tau mau dibawa kemanaaa hubungan kitaaa.... Eh malah nyanyi:v

Maaf kalo ada typo dan ceritanya gak sesuai ekspetasi kalian. Aku bingung gimana bisa gitu otakku berinisiatif untuk buat begitu jadi maapkan😭.

Terus pas bagian Reno sama Clarisa bingung gimana buatnya biar lebih gimana gituu.

Jadi maf kalo kurang ngefeel.



JANGAN LUPA KOMENNYA GAESSSS DAN VOTE NYA DITUNGGYUUU💋


Bye bye see you next part:)

Don't Go [proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang