18 ✔

50 5 0
                                    

Haiii gaess👋
Cie gua up nih ada yang seneg gak?
Hemm menyangkut virus corona kalian yang anteng anteng ya di rumah jangan keluar kalau gak penting.
Jaga kesehatan, makan teratur jangan begadang, gunakan liburan kalian sebaik baiknya buat belajar. Jangan keluyuran.
Pokoknya jaga diri kalian baek baek💋

.
.
Novan berjalan menyusuri koridor. Tangan kirinya memegang tali tas dan tangan kanannya ia masukkan ke kantong celana. Sesekali dia bersiul dengan pandangan lurus ke depan.

Setibanya di parkiran dia melihat Reno dengan teman temannya. Remang remang dia tidak sengaja mendengar percakapan antara mereka.

"Gimana si Clarisa bro?" tanya salah satu teman Reno.

"Ya gitulah. Kaliankan tau sendiri dia gimana." jawab Reno acuh.

Ada banyak pertanyan yang berkecamuk di pikirannya. Maksutnya apa? Dengan dia berkata seperti itu.

Saat hendak membuka pintu mobilnya. Segerombolan orang tadi sudah lebih dahulu menancap gasnya. Novan urungkan niatnya untuk pulang lebih awal. Dia kembali menuju kelasnya membatalkan acara bolosnya.

*****

"Cepetan masuk!" titah Novan, sambil membukakan pintu mobil untuk Clarisa.

Clarisa menurut dan segera masuk ke dalam mobil Novan. Novan memutari mobilnya menuju jok pengemudi.

"Pantesan si Nopan tega ninggalin dedeq. Dia mau encan ama gebetannya." ujar Edo mendramatis sambil memegan dadanya erat. Seakan dia sedang patah hati karena menangkap basah pacarnya berselingku.

"Idihhh, jijik gue liatnya!" seru Rian sambil menjitak kepala Edo. Lalu pergi meninggalkan Edo. Aduhh harus cepet mumpung dia masih load.

Edo meringis setalah merasakan itu lalu dia menoleh untuk protes, tapi nihil Rian yang semula ada di sampingnya kini sudah tidak ada.

"Sial." umpat Edo.

*****

"Makasih," ujar Clarisa sebelum ia turun dari mobil Novan.

Novan tersenyum, tipis, sangat tipis. " si Reno kemana?" tanya Novan basa basi.

"Lagi sama temen temennya." terang Clarisa.

Novan mengangguk. Matanya masih setia memandangi Clarisa yang hendak membuka pintu mobilnya.

"Tunggu!" cegah Novan mencekal pergelangan tangan Clarisa sebelum dia benar benar keluar dari mobil.

"Kenapa?" tanya Clarisa dan kembali dusuk di jok.

"Gu..." Novan menarik nafas sejenak lalu mengehembuskan dengan perlahan.

Don't Go [proses Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang