"Reza ... Tiwi. Bangsat , gila. Di mana otak kalian?" Aku terkejut, pacar dan sahabat ternyata berkhianat di belakangku. Dengan gampangnya mereka bergumul di dalam selimut tanpa sehelai benang.
"San ... San ... Sandra ini kami-"
"Kami saling mencintai! Maaf, San ... maafkan kami," serobot Tiwi. Lalu mereka berdua bersujud di kakiku memohon agar diampuni. Aah dasar mereka berbuat sesuka hati, lalu dengan gampangnya memohon maaf.
"Baiklah kalian kumaafkan," Ucapku sembari berlalu meninggalkan mereka berdua. Dengan tekat yang kuat aku berjanji untuk tidak menangisi ataupun menyesalinya. Reza pernah berjanji dan aku akan menagih janji itu.
*
Malam ini adalah malam yang tepat untuk menagihnya. Tiga kali ketuk pintu kamarnya, Reza langsung membuka dan mempersilahkanku masuk. Tidak ada Tiwi. Baiklah janji akan ditunaikanKusodorkan jus mangga padanya. Tiba-tiba ia pingsan. Senyumku menyeringai.
"Aku bersumpah dan berjanji jika suatu hari nanti ada yang menghianati cinta kita, pastikan! Jantung dan hatinya ada di mangkuk sup untuk makan malam orang ketiga." Itu adalah sumpah kami berdua.
140122019
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Creepypasta_Gore
Short Story"Lihat! Mereka ada di setiap sudut ruangan layaknya butiran debu yang berterbangan. Bersiaplah giliranmu akan tiba!"