Sinar matahari menerobos dari celah jendela kamarku. Menyilaukan mata, membuatku harus berpindah posisi. Namun, beda posisi beda rasa. Aku mengitari setiap sudut kamar, mencium benda-benda kesayangan.Di ruang tengah keluarga tampak berkumpul. Kusapa dan senyuman termanis kusuguhkan untuk mereka. Harapanku sirna, mereka semua tidak mengacuhkanku. Ada yang menangis histeris, tatapan kosong, bahkan Mama sampai pingsan.
Aku menatap tubuh itu, semua keluarga menangisinya. Kecuali aku!
Kemarin sore aku muntah-muntah, badan lemas, hingga pingsan. Mereka membawaku ke klinik. Dan dokter menyatakan bahwa aku hamil. Langit seakan rubuh menimpaku. Semua keluarga marah padaku, terutama Mama.
Tiga bulan lalu, pulang terlambat dari rumah teman keran hujan. Saat di tengah jalan ada segerombolan preman dan mereka hendak melecehkanku. Namun, nasib beruntung masih berpihak padaku. Seorang laki-laki menyelamatkanku. Lalu membawaku ke rumahnya. Dan dia memberikanku segelas teh hangat, setelah itu aku tidak ingat apa-apa. Yang kutahu saat terbangun sudah ada di kamarku.
Beberapa jam yang lalu, Mama memberikan susu kesukaanku. Setelah itu aku tidur. Dan tak mengingat apa pun. Namun setelah bangun ... kenapa ...?
Aku siapa? Kenapa tubuhku di kerumuni? Kenapa aku tak menyatuh pada tubuh? Sekali lagi aku bertanya! Aku siapa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Creepypasta_Gore
Cerita Pendek"Lihat! Mereka ada di setiap sudut ruangan layaknya butiran debu yang berterbangan. Bersiaplah giliranmu akan tiba!"