#Fiba

10 1 0
                                    

Sinar jingga sang mentari telah redup, perlahan digantikan kegelapan. Rembulan kali ini tak menampakkan wujud, tertutup gumpalan awan hitam. Angin malam menyeruak, membuat orang-orang bergelung di dalam selimut tebalnya. Namun, tidak dengan Fiba. Sedari tadi ia hanya duduk bersandar pada kursi taman. Perlahan rintikkan hujan mulai turun. Ia tetap pada posisinya, sama sekali tak bergeser.

Air matanya luruh deras, bagaikan hujan yang membasahi tubuhnya. Tatapan matanya kosong, bibirnya kian memucat.

"Aku rindu," ucapnya lirih. Hanya kata itu yang terucap. Lalu Fiba menatap kedua tangannya dan tiba-tiba menjerit histeris.

*
Pagi menyapa. Sinar mentari menerobos celah lubang. Membuat siapa pun yang tengah asik tidur akan terbangun karena kekilauannya yang mengusik.

Fiba terbangun. Ia menatap sekeliling, keningnya berkerut, heran. Belalai selang menjuntai, jarum-jarum infus telah tertancap di tangannya. Tangan dan kakinya dirantai.

Seorang--wanita--berseragam putih datang. Ntah alat-alat apa yang dibawanya.

"Hay, bagaimana tidurmu, nyaman tidak?" sapa wanita itu.

Saat wanita itu menyentuh lengannya, Fiba menatap dengan tajam. Lalu menyentak tangannya dari wanita itu.

"Jangan sentuh aku, dasar jalang," teriak Fiba. "Atau ... kucekik kau!" lanjutnya.

Fiba meronta-ronta. Membuat wanita itu lari ketakutan. Tak berselang lama ia datang bersama dua orang dokter dan tiga orang polisi. Dokter itu menyuntikkan sesuatu ke lengan Fiba. Dalam hitungan detik Fiba kembali tenang. Namun, tatapannya masih tajam.

"Namanya Fiba, kemarin dia ditemukan di taman," ucap seorang polisi yang di dada sebelak kirinya tertera nama tag Arya Wichaksono. "Fiba mengalami Depresi Mayor ( Depresi Berat atau Klinis), ini depresi yang sering terniagnosa. Hingga kini penyebab pastinya belum diketahui. Namun, beberapahal dapat memicu. Misalnya; pengalaman buruk, trauma psikologis, dll. Nah Fiba ini mengalami pengalama buruk," lanjutnya.

"Enam bulan yang lalu suaminya meninggal saat kecelakaan. Tiga bulan setelah kematian suaminya Fiba menikah lagi. Ia melakukan antara sadar dan tidak karena depresinya. Lalu, dua minggu yang lalu suami ke-duanya ditemukan tewas dalam keadaan mengenaskan. Ia memutilasi suaminya," kata polisi yang badannya lebih pendek. Bernama tag Pandu Andani.

Fiba menatap ke-lima orang itu dengan senyuman menyeringai. Wanita yang bersama mereka menangkap senyuman Fiba. "Giliranmu akan tiba." Itulah arti senyumannya.

End

23 Desember 2019

Kumpulan Creepypasta_GoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang