Meet My Lifesaver

265 14 7
                                    

Ternyata bukan hal yang sulit untuk beradaptasi disini. Semua orang terlihat baik. Ya tidak semuanya juga sih. Hampir semua maksudku. Ada beberapa gadis yang melihatku dengan...entahlah aku tak peduli.

"Aku belum pernah melihatmu sebelumnya" ucap seorang gadis yang duduk disebelahku.

"Oh ya aku mahasiswi baru disini. Alanna Rein Tatum" aku mengulurkan tanganku sembari tersenyum ramah kearahnya.

"Aku Shena. Shena Evelyn" gadis yang bernama Shena itu mengulurkan tangannya dan menjabat tanganku sembari tersenyum "Kau jurusan apa?"

"Psikologi. Kau?" Aku berbalik bertanya kepada Shena.

"Kurasa psikologi adalah jurusan yang rumit dan membingungkan kenapa kau pilih jurusan itu? Well aku ekonomi"

"Ya kurasa memang begitu, dan hidupku juga sama rumit dan membingungkannya dengan psikologi. Kau tau minus dikali minus menjadi plus. Dan kuharap jika rumit dikali rumit akan menghasilkan kebalikannya juga. Kau mengerti kan maksudku?" jelasku sambil menyelipkan nada humor

Shena memegang dagunya terlihat sedang mempertimbangkan ucapanku "penjelasanmu cukup masuk akal dan cukup bisa ku mengerti" sesaat kemudian kami pun tertawa

"Kau orang yang menyenangkan. Kita bisa berteman?"

"Ya tentu, kurasa kita bisa jadi teman baik"

"Eh sepertinya kelasku sebentar lagi akan dimulai." Ucap Shena sambil melirik kearah jam tangan yang ia kenakan.

"Oh ya kelasku juga akan mulai sekitar 10 menit lagi" aku ikut melihat jam di ponselku.

"Baiklah see yaa!" Shena berjalan keluar dari cafetaria sembari melambaikan tangannya kearahku.

"See ya!"

**

Semua mata kuliahku sudah selesai, dan sekarang aku memutuskan untuk berkeliling University College London. Akan sangat tidak lucu jika suatu saat nanti aku tersesat di kampusku sendiri.

Aku berjalan mengitari lorong disebuah gedung fakultas-oh sialan aku lupa gedung apa ini.Terlihat banyak sekali mahasiswa yang sedang duduk mengobrol dan melakukan aktivitas lainnya.

Zayn's POV

Aku sedang duduk bersama teman-temanku. Mereka sedang asik mengobrol membicarakan topik yang..........entahlah aku tak mengerti. Pikiranku belakangan ini hanya tertuju pada gadis itu. Gadis yang memiliki senyuman paling manis di dunia.

Aku berdiri dari tempat dudukku. Berniat pergi ke cafetaria.

Dari jauh aku melihat sosok gadis dengan wajah  yang sangat familiar bagiku. Senyumnya mirip sekali dengan gadis yang belakangan ini mengisi pikiran dan perlahan mulai mengisi hatiku.

Apa ini sungguhan? Atau hanya fatamorgana. Batinku.

Gadis itu berjalan melewatiku. Aku memperhatikannya dengan seksama. Gadis itu. Gadis itu adalah gadis yang sama dengan gadis pemilik senyuman termanis didunia.

Aku tersadar dari lamunanku dan mulai mengejarnya, aku sedikit berteriak untuk membuatnya menoleh.

Alanna's POV

"Hei!"

"Hei tunggu!

Aku mendengar suara pria berteriak yang sepertinya sedang memanggil seseorang.

"Hei! Kau! Tunggu!"

Pria itu masih berteriak. Entah siapa 'kau' yang dimaksud pria itu.

Tiba-tiba aku merasa ada yang menarik pelan lenganku. Spontan aku menoleh kebelakang dan mendapati seorang pria dengan wajah ke timuran, dengan mata yang teduh, senyum yang manis, wajah yang terpahat dengan sempurna. Tunggu. Dia siapa?

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang