🌊PROLOG🌊

355K 18.4K 1.6K
                                    

⚠️Cerita ini sudah pernah terbit⚠️

Karena satu dan lain hal ada pembatalan kontrak sehingga part lengkap sekaligus part tambahan bisa kembali dipublish.

-Akan dipublish kembali secara bertahap-

_____________________
_____________________

"BUNDAAAA masa ya tadi, Bang Kenzo ciuman didepan Zia! Zia kan masih bocil, Bun." Adu Zia dengan wajah polos yang memang sudah tersetting sejak ia di rahim.

"KENZOOOO!! SINI KAMU!" Teriak Rahma murka memanggil putra satu-satunya itu.

Mendengar teriakan membahana sang Ibu tentu saja Kenzo segera ambil langkah seribu untuk menghampiri Bundanya.
"Bun, Bun jangan percaya sama Zia Bun, ngibul dia!" Ambek Kenzo, lalu ia melirik ke belakang sang Bunda dimana Zia sedang menatapnya dengan mata besarnya.

Lantas saja Kenzo memelototi gadis itu membuat Zia refleks berteriak.
"HUAAAAA BUNDAAA MATA BANG KENZO MELOTOT MELOTOT SAMA ZIAA!"

"KENZOOOO!!!"

"Aaa aduh aduh ampun Bun, engga kok engga, aduh, sakit bun!" rengek Kenzo ketika dengan sadisnya Rahma menarik telinganya hingga terasa panas.

Zia tertawa, "Tarik terus Bun! Biar caplang sekalian kayak calon suami Zia."

Kali ini Rahma melirik tajam kearah Kenzia membuat Kenzia menelan ludah susah payah.

"Siapa calon suamimu? Jangan ngaco ya kamu masih kecil gak ada calon-calonan!" Kali ini Rahma mengomeli Zia.

Zia menatap Rahma polos, "Chanyeol."

Kali ini Kenzo yang tertawa, "Bocil gesrek, udah pendek, jidat lebar, hidung pesek, ngga ngaca. Halu nya aja ditinggiin." ledeknya sambil menoyor jidat Zia.

Zia memberengut kesal. "Bun, Bang Zo juga engga ciuman doang, sambil peluk peluk tau!"

Oh terkutuklah mulut laknatmu nak.

Wajah Rahma semakin memerah, mata tajamnya kembali menghunus Kenzo yang sudah merapalkan ayat kursi banyak banyak di dalam hati.

"Bun, jangan percaya Bun, Ya Allah Abang ini lho ga pernah Absen ke masjid pas subuh ya kali ngelakuin gituan, bohong Bun bohong jangan percaya!"

"Ishh Zia ngga bohong! Nih tadi Zia sempet selfie."

Zia menyodorkan ponselnya yang menampilkan foto selfienya dengan background Kenzo yang tengah mencium seorang gadis.

Rahma semakin murka, jika ini adalah film kartun, mungkin telinga Rahma sudah mengeluarkan asap sekarang.

"KENZOOOO!!!"

"KENZIAAA AWAS LOO!!!"


_________________________
_________________________

"Kalau Abang sukanya Kak Bella, Zia bisa apa? Tapi kalau Zia yang jodohnya Abang, Pacarnya Abang bisa apa?"

Sejak ia kecil, ia sudah mengenal Kenzo. Sosok pemuda berusia tiga tahun di atasnya, yang ia anggap sebagai seorang kakak meskipun pemuda itu berkali-kali membentak dan mengusirnya. Zia, dengan sifat keras kepalanya tetap menyayangi Kenzo dengan sepenuh hati hingga tiba saat usianya menginjak 16 tahun, untuk yang pertama kalinya ia merasakan perasaan tertarik akan lawan jenis, dan itu adalah Kenzo.

Semuanya tidak mudah bagi Zia, di samping perasaannya yang semakin tumbuh besar pada Kenzo, disaat itu juga permasalahan datang bertubi-tubi. Bahkan setelah ia bisa mendapatkan hati Kenzo, semuanya tak semulus ekspetasinya.

"Gimana kalau ternyata gua udah mulai sayang sama lo?"

Ia merupakan anak tunggal, tidak punya dan tidak mau mempunyai seorang adik. Tapi sosok Zia, yang selalu ia hindari bahkan sejak usianya 5 tahun, selalu saja mengganggunya bahkan hampir setiap hari, dan itu terjadi hingga kini usianya 19 tahun. Perasaan itu nyata, kala Benci itu perlahan berubah menjadi Cinta, mengenyahkan rasa gengsi dan Egonya.

Sama halnya dengan apa yang dirasakan Zia, semuanya juga terasa tidak mudah bagi Kenzo. Banyaknya pemuda yang juga menyukai Zia di tambah lagi kesalah pahaman yang lagi-lagi datang membuatnya harus ekstra bersabar.

***

Zo Untuk Zia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang