______________________
______________________"AAAAAAaaaaaaa!!!"
Tap tap tap
"Zia ada apa?!"
Suara panik Rena membuat Kenzo tersadar dari keterkejutannya akibat teriakan membahana dari Kenzia didalam toilet yang kini tengah berjongkok dengan bathrobe pinknya.
"Kenzo kamu ngintip Zia mandi?!"
Bentakan dari Bela membuat Kenzo menggeleng panik, "Hah e-engga engga a---"
"Iyaa Bang Kenzo ngintip!!!" Marah Zia sambil mendekap bebek bebekan mainannya.
"Bang Kenzo ngintip dodol lagi mandi bunn," adu nya sambil mengangkat bebek mainannya tinggi tinggi.
Rena menghela nafas, "Bukannya kamu sendiri yang waktu itu bilang kalau Dodol itu cowok?"
Kenzia menurunkan tangannya, "Oh iya iya, Zia lupa," cengirnya.
Kenzia melirik kearah Kenzo, wajah pemuda itu sudah memerah, entah menahan marah atau malah malu, entahlah ia tidak tahu.
"Hehe Maafin Zia ya abang,"
Kenzo tidak menjawab, pemuda itu masih diam dengan matanya tak lepas dari wajah Kenzia membuat Zia salah tingkah ditempatnya.
Sedangkan Bela sudah tersenyum geli dibelakang Kenzo, tingkah laku Zia, kenapa sangat menggemaskan?"Oh iya, tadi Kenzo mau ngapain?" Tanya Rena menginterupsi kegiatan tatap menatap antara Zia dan Zo.
"Engga ngga jadi Tan, tadinya mau ada sesuatu tapi gak jadi deh, yaudah Zo pamit dulu ya Tan, Assalamualaikum,"
Kenzo meraih tangan Rena dan menciumnya, setelah itu keluar dari kamar Zia meninggalkan Rena, Bela dan Zia yang menatap kepergiannya dengan aneh.
"Pacarmu kenapa sih?" Tanya Rena pada Bela.Bela mengalihkan atensinya pada Rena, "Eh, ngga tau tuh Tan, tadi bilangnya mau jemput Zia disuruh bundanya."
"Jemput mau ngapain Kak?" Kepo Zia yang kini sudah kembali berjongkok disamping bathup sambil mencelupkan kembali bebek mainannya kedalam air.
"Sekolah, mungkin?"
"Lho, ini kan hari sabtu, Zia libur,"
"Oh iya iya," Bela membeo dibalas tatapan penasaran dari Rena.
"Si abang ngelindur, gegara minum susunya Zia semalem deh," gumam Zia sambil menggosok bebek mainanya dengan sabun.
TIINN TIIINN
Suara klakson mobil membuat Bela tersadar bahwa ia harus segera menyusul Kenzo.
"Aku pamit juga ya tante, Zo udah ga sabaran tuh, pamit ya Tante, Zia,""Ah iya Bel, hati hati ya sayang,"
"Siap tante, Mari,"
Rena mengangguk kemudian membiarkan Bela keluar dari kamar putrinya dan menyusul Kenzo. Sedangkan ia kemudian memperhatikan Zia yang terlihat masih bergumam mengajak bicara bebek mainannya.
"Dodolnya kamu rendem di air terus kembung dia lama lama, Zia."
"Nanti kalau Dodol kembung Bunda kerokin ya?"
Rena menghembuskan nafas lelah, "Iya deh, sana kamu pake baju dulu, nanti malah kamu yang kembung masuk angin cuma pake bathrobe gitu,"
Kenzia menampilkan cengirannya lalu segera melaksanakan perintah Bundanya.
"Kalau udah selesai ke kamar Bunda ya, Bunda gantiin plester kamu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Zo Untuk Zia
Teen Fiction"Kalau Abang sukanya Kak Bela, Zia bisa apa? Tapi kalau Zia yang jodohnya Abang, Pacarnya Abang bisa apa?" Sejak ia kecil, ia sudah mengenal Kenzo. Sosok pemuda berusia tiga tahun diatasnya, yang ia anggap sebagai seorang kakak meskipun pemuda itu b...