Chapter 4

397 54 15
                                    

Dia selalu membawa pertarungan di setiap kemunculannya. Aku bukannya takut menghadapi pertarungan antar pemimpin klan, hanya saja aku tidak suka kalau harus memperebutkan segala sesuatunya dengan kekerasan. Kecuali, mereka lebih dulu mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku.

"Dimana?" Tanyaku kemudian.

"Bristol"

"Bukankah disana ada Minho?" Tanyaku lagi. Dan kali ini aku benar-benar bingung.

Bristol adalah salah satu daerah yang kuserahkan pada salah satu vampir pengikutku yang kuat. Karena daerah itu berdekatan dengan Wales yang merupakan daerah perbatasan. Ada banyak masalah yang sering terjadi disana dan Minho selalu bisa mengatasinya dengan baik.

"Sepertinya mereka menyebrang dari Wales, Lay. Dan Minho sama sekali tidak menyadari kalau serombongan vampir baru yang bulan lalu meminta suaka adalah vampir bertuan milik D.O. Kelihatannya Minho diserang dari segala sisi."

Scorpio Clan.

Klan vampir yang cukup besar dan sangat kuat. Selama ini aku hanya mendengar kehebatan nama pemimpinnya, dan beberapa kali bertemu saat ada pertemuan beratus tahun lalu sebelum Kris menjadi nosferatu. Aku sama sekali tidak tahu bagaimana kekuatan mereka, yang kutahu hanyalah kenyataan kalau D.O, sang ketua klan adalah master dari beberapa klan vampir lainnya. Yang artinya, dia sudah cukup tua bila dibandingkan denganku.

"Kapan tempat itu jatuh ke tangan mereka?" Tanyaku sedikit berharap kalau Bristol masih bisa diselamatkan.

"Beberapa jam yang lalu. Minho ditawan mereka."

"Minho ditawan mereka, jadi siapa yang memberi kabar?"

"Chanyeol."

Brengsek!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brengsek!

"Kau membuatku membenci kemampuanku membaca pikiran, Yixing. Sejak kapan kau belajar memaki dari awal hingga akhir seperti ini?" Tanya Kris yang entah sejak kapan berdiri dalam jarak 2 langkah dariku.

Kris berdiri disana dengan sangat tenang seolah tidak ada masalah sama sekali. "Seharusnya aku sadar sejak melihatmu muncul di rumahku, Kris." Geramku sambil menekankan jari telunjukku di dadanya yang hanya membuat Kris tertawa. "Kau mau ikut denganku atau tidak?" Tanyaku kemudian setelah menyadari kalau semakin aku menyalahkannya, Kris hanya akan semakin bahagia.

"Tentu saja aku ikut. Bukankah aku selalu menantikan hal ini? Melihatmu bertarung? Lagipula ada sedikit pelanggaran yang harus kuurus disana." Sahut Kris yang menurutku sangat bersemangat. Kalau aku tidak mengenalnya, maka aku pasti sudah mencurigainya sebagai salah satu yang terlibat dalam konspirasi perebutan wilayahku. Tapi aku sangat mengenalnya dan tahu kalau harga dirinya terlalu tinggi untuk melakukan hal kotor seperti itu.

Aku berbalik dan berjalan kembali ke kantorku bersama Kris. Kulihat Suho masih menikmati minumannya di meja bar. Laki-laki ini juga memiliki sifat yang unik. Lihatlah, dia sudah mengetahui jawaban pertanyaannya dari aura kekesalan yang kupancarkan, tapi dia masih bisa duduk santai disana sambil menyesap darah dalam gelasnya dengan perlahan.

Night Of The Darkness (EXO Saga)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang