Prolog ~ cokelatku

210 24 10
                                    

     Di lorong kelas sekolah SMA Mawarta pagi pagi sudah ramai siswa siswi yang berangkat sekolah.

"KARINNN, TUNGGUIN CIKA!!!" Teriak seorang gadis berkulit putih, berambut panjang dan lurus. Suara teriakan itu menjadi pusat perhatian.

"Apaan sih Cika, enggak usah teriak juga tau kagak malu apa lu dilihatin banyak orang tuh?" Omel karin saat Cika sudah ada di sampingnya

"Ya kalau Cika enggak teriak nanti Karin enggak denger, Karin kan agak budek budek gimana gitu." Ucap Cika dengan polos.

"Enak aja lu bilang gue budek, elu kalik yang budek." Kesel Karin.

"Enggak kok Cika enggak budek, buktinya Cika bisa denger Karin ngomongkan." Jawab Cika.

"Kalau gitu gua juga enggak budek, buktinya gua bisa denger lu ngomongkan" ujar karin.

"Emang siapa bilang kalau Karin itu budek?" Tanya Cika bingung.

"Elu yang bilang gua budek!" geram Karin.

"Kapan?" Tanya Cika polos.

"Tadi ANANDA CIKA DIYANITA!!" Geram Karin.

"Aku enggak bilang kalau Karin budek, tapi aku bilang agak budek." Polos Cika.

"Sama aja markoneng!!!" Kesel Karin.

"Nama aku bukan markoneng karin, tapi nama aku Cika." Ucap Cika.

"Terserah lu dah pusing gua lama lama ngomong sama lu, gua mau ke kelas aja bye." Ucap Karin dan pergi ninggalin Cika.

"Iiiiihhh Karin tungguin donk." Ujar Cika sambil mengejar karin.

Di kelas

     Tak lama Cika dan Karin sudah berada di kelas. Mereka duduk sebangku. Saat ini Meraka sedang asik mengobrol. Ya sesekali Karin di buat pusing oleh Cika.

"Eh Cika." Panggil Karin.

"Kenapa karin?" Tanya Cika.

"Nanti pulang sekolah temenin gua ke mall yuk." Ajak Karin.

"Emmm enggak ah cika males mau kemana mana." Ucap Cika.

"Yah ayolah cik, nanti gua beliin Lo cokelat dah 1 kardus." Tawar Karin. Mata Cika langsung berbinar saat Karin menyebut nama cokelat.

"Cokelat?" Mata Cika berbinar.

"Iya cokelat, mau enggak?" Ucap Karin. Karin tau kalau sahabatnya suka banget yang namanya cokelat, dia akan melakukan apapun demi cokelat.

"Mauuuu Cika mau banget." Semangat Cika.

"Yaudah, tapi nanti temenin gua ke mall yak." Ucap Karin.

"Oke." Jawab Cika.

Ting tong ting tong
    
        Bel masuk pun berbunyi, kami pun mengikuti jam pelajaran dengan tenang.

8 jam kemudian

Kringggg
      
      Bel pulang sekolah pun berbunyi. Cika dan karin sekarang keluar kelas. Sesampainya di parkiran....

"Cika ayo, temenin gua ke mall." Ujar karin.

"Karin, aku pulang dulu mau pamit sama bunda takut Bunda nyariin."  Ucap Cika.

"Yaudah yuk gua anterin, gua juga kangen sama bunda." Ucap karin. Karin memanggil bunda dengan sebutan bunda sama seperti cika. Karin sudah dianggap seperti keluarganya sendiri.

"Yaudah yuk." Ujar Cika.

                             🍫 🍫🍫
      Saat di mobil tak ada kata sepi jika mereka bertemu. Tak terasa mereka sudah sampai. Meraka langsung masuk rumah dan di sambut oleh bunda Cika.

"Assalamualaikum." Salam karin.

"Waalaikum salam, eh ada Karin kamu apa kabar nak?" Ujar bunda. Mereka mencium tangan bunda

"Alhamdulillah aku baik bunda." Ujar karin sambil memeluk bunda.

"Gimana kabar mama sama papa kamu sayang?" Tanya bunda.

"Alhamdulillah mereka juga baik kok bunda." Jawab karin

"Yaudah yuk makan bareng bareng." Ajak bunda.

"Iya bunda." Ujar karin.

"Bun, nanti kita mau ke mall ya, boleh kan?" Izin Cika.

"Iya boleh kok, tapi pulangnya jangan malem malem ya." Pesan bunda.

"Iya bunda." Jawab mereka.

"Yaudah Cika sama karin ganti baju dulu, Karin kamu juga ya." Ucap bunda

"Iya bunda." Jawab mereka.

  Karin sudah di anggap keluarga sendiri. Jadi jangan heran kalau Karin memiliki baju di sini. Saat mereka sudah berkumpul di meja makan.

"Bunda ayah sama bang Diki kemana?" Tanya Karin.

"Ayah baru keluar kota, kalau bang Diki dia baru keluar nggak tau kemana?." Jawab bunda.

"Mungkin baru pacaran kalik sama kak Aqila." Ucap Cika.

"Atau kalau enggak pacaran sama cimolnya mbak tata kan bang Diki suka banget sama  cimolnya mbak tata." Lanjut Cika.

"Kamu ini, udah yuk makan." Ucap bunda.

"Iya." Jawab kami berdua.

                            🍫🍫🍫

    Sampainya di mall, kami langsung masuk. Saat kami berjalan jalan Cika melihat ada toko cokelat matanya langsung berbinar binar dan menarik Karin masuk ke toko tersebut.

"Karin ayo cepetan." Ajak Cika.

"Apaan sih cik?" Tanya Karin.

"Ayo cepetan itu toko cokelatnya." Ajak Cika menarik narik tangan Karin.

"Nanti aja ke toko cokelatnya, kita ke toko CD dulu gua mau beli CD drama Korea yang terbaru tau." Jelas karin.

"Nanti aja Karin, kita beli cokelat dulu." Kekeh Cika.

"Yaudah ayo deh." Pasrah Karin.

"Asyikkkkk!!" Girang Cika.

       Setelah selesai membeli cokelat Karin pun mengajak Cika untuk membeli CD drama Korea edisi terbaru. Setelah menghabiskan waktu main ke timezone. Jam sudah menunjuk pukul 3 sore kami pun memutuskan untuk pulang. Di mobil karin melirik Cika yang asyik mengambil dan cokelat.

"Ya ampun Cika Cika, lu udah habisin 2 kardus cokelat." Kaget karena ternyata Cika ingin membuka kardus terkahir.

" Ya enggak papa kali karin, kan yang dua kardus ini yang beli aku, kamu beliin aku 1 kardus."

" Emang lu enggak enek apa habisin 2 kardus dan sekarang mau nambah?" Karin melihatnya saja udah nggak kuat.

"Enggak ini enak tau, lagian aku cuma mau ambil satu batang cokelat lagi terus udah kok, soalnya nanti dirumah enggak bakal ada cokelat." Jelas Cika.

"Yaudahlah terserah lu." Ucap Karin dan kembali fokus menyetir. Sedangkan cika? Dia sedang menikmati 1 batang cokelat lagi.

                            🍫🍫🍫🍫

Hai👋 gimana nih ceritanya?
Jangan ketinggalan ya ceritanya
jangan lupa vote tinggal klik bintang di bawah kok⭐⭐⭐

Makasih😊

CokelatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang