Disekolah mawarta lebih tepatnya diruangan pemilik sekolah. Suasana menjadi tegang bagi Riri dan genknya.
"Jelaskan kenapa kalian melakukan seperti itu pada Cika?" Tanya pak frebian.
"Ka...kami hanya mem.. membuat sedikit pelajaran untuk Cika." Gugup Riri.
"I..iya pak." Sambung Ela dan Mela. Membuat mereka bingung.
"Memang kalian guru? pake memberikan pelajaran sama Cika?" Tanya pak frebian, membuat Meraka melongo mendengarnya. Varo hanya menatap papanya itu. Kenapa papanya selalu seperti ini? Bercanda di sela-sela serius, itulah yang dipikirkan varo.
"Papa." Ucap varo memelas.
"Iya iya." Jawab pak frebian.
" Memang apa yang telah Cika perbuat sama kalian?" Tanya pak frebian.
"Dia sudah menghina kami pak." Bohong Riri.
"eh jaga ya ucapan Lo, Cika itu masih polos dia enggak mungkin ngelakuin itu." ucap Karin tak terima.
"Karin tenang." Ucap Rio. Memegang tangan Karin dan mengelusnya. Membuat Karin terkejut, tapi itu juga membuat Karin nyaman.
"Masa gadis umur segitu masih polos sih, itu didepan kita aja, tapi dibelakang beda." Ucap Riri.
"Bukan karena Lo suka sama gua?" Tanya varo dengan muka datarnya.
"Emang aku suka sama kamu, tapi aku enggak mungkin ngelakuin itu, aku kan orang baik." Ucap Riri PD.
"baik, benarkah?" Tanya Alvaro.
"Iya." Jawab Riri.
"Gimana tentang ini?" Ucap varo menunjukkan sebuah kertas ancaman. Riri dan genknya terkejut melihat itu.
"Itu.. itu bukan kita." Bela Riri.
"Owh ya? Kalau ini?" Ucap varo menunjuk rekaman suara Riri. Yang berisi....
"rasain tuh cupu." kata mela.
"sukurin lu." sambung ela.
"lu harus jauhin varo! inget itu!" ujar riri.
Itulah isi rekaman suara Riri dan genknya. Mereka semuanya terkejut.
"So, sekarang sudah terbuktikan." Ucap varo.
"Varo itu semua Riri yang merencanakannya." Ujar Mela membuat Riri melotot kearahnya.
"Iya benar, ini semua rencananya Riri." Sambung Ela.
"Sialan." Batin Riri.
"Mengapa kalian turutin kemauannya." Tanya pak frebian.
"Karena kami hanya ingin populer disekolah ini." Ucap Ela.
"iya kata Riri kalau kita seperti ini kita akan jadi populer." Sambung mela
"Astaga ternyata ada juga ya siswa yang polos selain Cika, gua baru tau." Gumam Karin tapi bisa didengar oleh Rio.
"Tapi tetep lebih parah cika, Karin." Bisikan Rio.
"Iya juga hihi." Balas Karin terkekeh pelan.
"Iya kalian populer, tapi bukan dipandang kagum, melainkan dipandang sebagai orang kejam." Ujar pak frebrian.
"Maafkan kami." Ucap Ela dan Mela.
"Baiklah kalian saya maafkan." Ujar pak frebrian yang membuat mereka senang.
"Namun, tidak dengan kamu Riri." Lanjut pak frebrian membuat Riri kaget.
"Lho kenapa pak? Mereka saja dimaafkan, kenapa saya tidak." Protes Riri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cokelat
Teen FictionMenceritakan tentang seorang gadis cantik yang suka sekali sama yang namanya coklat. Gadis itu sekolah kelas 11 SMA. Baginya coklat adalah kehidupannya. Coklatlah yang selalu menghibur jika sedang sedih. Pada suatu hari datanglah Murid baru lak...