Part 6 ~ Rencana

33 11 4
                                    

Saat mereka sudah sampai, Cika dibawa ke UGD untuk diperiksa. Keluarga Cika menunggu diluar dengan perasaan khawatir. Tak lama dokter keluar.

"Bagaimana dok, kondisi anak saya?" Tanya bunda dengan cemas.

"Anak anda tidak apa-apa hanya demam, saya sarankan anak anda jangan terlalu banyak pikiran dan kelelahan." Ucap dokter. Membuat keluarga CIK lega.

"Apa perlu dirawat inap dok?" Tanya ayah.

" Sebaiknya 2 Sampai 3 hari ini dirawat inap dulu, karena demamnya cukup tinggi." Ucap dokter.

" Baik dok." Ucap ayah.

"Kalau begitu saya permisi." Pamit dokter.

"Silahkan." Balas ayah.

     Tak lama Cika sudah dipindahkan diruang rawat. Sepuluh menit kemudian akhirnya Cika sudah sadar. Bunda sangat bahagia melihat Cika sudah sadar.

"Cika, kamu mau apa hmm?" Tawar bunda.

" Minum." Minta Cika.

         Bunda pun segera mengambil minum diatas nangkas dan memberikannya pada Cika. Tak lama dari itu ayah dan bang Diki datang membawa kantong hitam yang berisi bubur ayam.

"Anak ayah udah bangun." Ucap ayah menghampiri cika dan mengelus rambutnya.

"Kamu mau minta apa nak?" Tanya ayah.

"Cika mau cokelat." Ujar Cika.

"Nanti ya kalau Cika udah sembuh, ayah akan beliin Cika cokelat ya, sekarang Cika makan dulu." Ucap ayah.

"Enggak mau, rasanya pahit ayah." Rengek Cika.

"Ya Cika harus tetep makan, biar cepet sembuh, terus nanti dapet cokelat dari ayah." Bujuk ayah.

"Yaudah deh." Nyerah Cika. Cika pun makan dengan disuapin oleh sang bunda tersayang. Tak lama makanan pun habis.

"Bunda Cika ngantuk." Rengek Cika.

"Yaudah kamu tidur ya." Ucap bunda.

"Iya." Balas Cika dan segera berbaring.

           Setelah itu Cika pun terlelap. Ayah, bunda, dan bang Diki Segera makan sambil menjaga Cika yang sedang terlelap.
     
                             🍫 🍫 🍫

            Pagi disekolah mawarta sudah ramai murid yang datang. Sekarang ada Karin yang sedang menunggu sahabatnya Cika dikelas. Dari kemarin malam Karin merasa ada yang tak beres. Dia selalu kepikiran sahabatnya itu.

"Ck Cika mana sih? tumben banget tuh anak belum Dateng." Bingung Karin.

"Mana sih tuh Curug satu, bikin gua gregetan aja." Kesel Karin. Tiba-tiba Karin mendapat telpon. Karin mengecek siapa yang meneleponnya.

"Bunda?" Bingung Karin. Bunda Cika menelpon Karin.

"Ngapain bunda nelpon gua?" Bingung Karin. Dia segera mengangkat telpon dari bunda.

"Hallo assalamualaikum." Salam Karin.

"Waalaikum salam Karin." Jawab bunda.

"Ada apa ga bunda telpon karin?" Tanya Karin.

"Ini bunda minta tolong ijinkan Cika ke guru ya, dia enggak masuk sekolah hari ini." Pinta bunda.

"Loh emang Cika kenapa Bun?" Tanya Karin bingung.

"Cika masuk rumah sakit." Ucap bunda.

"Astaghfirullah, kok bisa Bun?" Tanya Karin khawatir.

"Cika demam tinggi, makanya dirawat inap 2 sampai 3 hari." Jelas bunda.

CokelatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang